Berita Ekonomi Hari Ini

Penjualan Tidak signifikan, Posisi IHSI Turun di BEI 

Sebelumnya pasar modal digadang-gadang sepertinya aktivitas pembelian dari asing itu tinggi ternyata tidak

Editor: Edi Hayong
 POS-KUPANG.COM/ASTI DHEMA
Kepala Kantor Wilayah Bursa Efek Indonesia Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Timur (BEI NTT) Adevi Sabath Sofani 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM,Asti Dhema

POS-KUPANG.COM,KUPANG - Penjualan tidak terlalu signifikan menyebabkan posisi saat ini pasar modal Indeks Harga Saham Individual (IHSI) turun pada Kamis 12 Mei 2022.

Sebelumnya pasar modal digadang-gadang sepertinya aktivitas pembelian dari asing itu tinggi ternyata tidak juga, penjualannya tidak terlalu signifikan. 

Misalnya dalam satu hari ada transaksi Rp 17 triliun dan asingnya tercatat hanya Rp 4 triliun transaksi artinya Rp 13 triliunnya  bukan dari asing tetapi dari investor dalam negeri yang berharap taking profit karena adanya anomali di pasar modal.

Baca juga: Petani Milenial NTT Raup Cuan Dari Ternak Babi

Kepada Pos Kupang, Kepala Kantor Wilayah Bursa Efek Indonesia Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Timur (BEI NTT) Adevi Sabath Sofani menyampaikan banyak investor asing yang menanamkan dananya di produk-produk investasi efek yang ada di Indonesia.

"Kondisi saat ini termasuk juga key issue di 2022 yakni adanya perang antara Rusia dan Ukraina sehingga menyebabkan banyak sekali gonjang-ganjing namun tidak terlalu berpengaruh secara signifikan,"terang Adevi.

Menurutnya yang paling berpengaruh itu Amerika Latin dan Amerika Utara juga yang mempunyai hubungan khusus mengenai pembelian dan penjualan komoditi dengan Rusia maupun Ukraina dilanjutkannya bahwa banyak emiten yang memutuskan hubungan kerja.

Baca juga: Peruntungan 12 Shio Besok Jumat 13 Mei 2022, Tikus Cenderung Rumit, Kelinci Buang Keegoisan

Dilanjutkan Adevi, asing ketika uang dari Indonesia pasti memiliki dua pilihan yakni ke stock atau Bonds. Jika saham pasti stock memiliki risiko tinggi namun jika keadaan ekonomi cukup baik maka dia akan ke saham sebaliknya jika keadaan ekonomi kurang baik maka saham ditarik ke obligasi.

Fenomena Sell in May and Go Away terjadi setelah libur panjang dan investor taking profit dengan menjual kembali sahamnya yang kemudian diputar ke sektor riil,modal kerja dan sebagainya kemudian memasukkan kembali dananya merupakan hal yang sangat wajar terjadi di pasar modal.

Hal ini juga berpengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dengan sistem free float yang sebelumnya hanya big capital market.Sistem ini membuat saham-saham yang dipilih untuk rata-rata harga saham menjadi terlihat sangat riil dan likuid bahkan dari indeks termasuk sangat likuid.

Baca juga: Danlantamal VII Kupang Hadiri Rakor dan Rakernis Potmar di Bali

"Saya boleh katakan di posisi IHSG sekarang banyak investor juga mungkin agak takut untuk mengambil kesempatan membeli atau menjual lagi.Tergantung keputusan investastor sendiri,"ungkap Adevi.

Frekuensi saham di NTT sendiri terakhir per Maret 2022 jumlah transaksi di Rp 319 miliar dengan jumlah investor pasar modal per Maret 42.154 sedangkan Saham 15.333.

Rata-rata harga saham pada Kamis,12 Mei 2022 pukul 15.42 WITA rata-rata harga IHSG ada di angka Rp 6.953 dari 785 saham yang ada di BEI sebelum market ditutup pukul 16.00 Wita.(cr16)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved