Berita NTT Hari Ini
BI Lounching QRIS di Waterfront City Labuan Bajo, Dirut Bank NTT Komitmen Masifkan Sistem Pembayaran
Bank Indonesia secara resmi meluncurkan sistem pembayaran non tunai Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), di kawasan Waterfront City Labuan
"BI dalam roadmap sistem pembayaran hingga 2025, QRIS sebagai salah satu instrumen pembayaran yang modern dan digital. Sebagai bank pembangunan daerah, kita harus inovatif, kreatif dan berkontribusi bagi daerah, jadi melalui koordinasi dengan KSOP dan pemda mabar kami memediasi transaksi yang sifatnya untuk tambah PAD dan menampung pajak untuk pemerintah pusat, maka sistem pembayaran kita atur mulai dari pas masuk, parkiran, tiketing hingga layanan jasa perbankan di Waterfront City Labuan Bajo, juga pasar tradisional," katanya.
Sementara itu, Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi menyambut baik lounching QRIS di Labuan Bajo.
Menurutnya, Labuan Bajo sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas dengan label pariwisata super premium,sistem pembayaran digital sangat dibutuhkan.
"Secara praktis, layanan pembayaran berbasis QRIS akan sangat bermanfaat bagi ekonomi masyarakat, di samping itu dapat meningkatkan daya saing dan juga nilai jual dari produk masyarakat," katanya.
Menurutnya, penggunaan QRIS dapat memberikan manfaat baik bagi pelaku usaha dan pembeli, para pembeli tidak perlu dipusingkan dengan membawa uang tunai dan penjual tidak direpotkan dengan uang kembalian.
Selain itu, manfaat QRIS dapat mencegah peredaran uang palsu dan memudahkan pembukuan bagi penjual.
"Cerita keunggulan QRIS perlu disosialisasikan kepada masyarakat dan ini menjadi tugas kita bersama," katanya.
Sementara itu, Anggota Dewan Gubernur (ADG) Bank Indonesia, Aidah S. Budiman mengatakan, selama dua tahun terakhir, kondisi ekonomi tanah air sempat mengalami kendala serius karena COVID-19. Dan ini sangatlah berdampak pada daerah-daerah yang menjadikan pariwisata sebagai sektor andalan perekonomian.
Namun dirinya mengapresiasi Labuan Bajo yang terus berbenah, apalagi dengan hadirnya Waterfront City yang didirikan oleh Pemerintah Pusat. Bahkan Waterfront City di Labuan Bajo ini menjadi yang terbaik di Indonesia.
“Dengan demikian, Bank Indonesia datang menawarkan layanan pembayaran digital, yakni QRIS,” katanya.
Menurutnya, digitalisasi dalam pembayaran sudah menjadi sebuah kebutuhan, apalagi Bank Indonesia telah menyiapkan blue print sistem pembayaran di Indonesia.
“Masyarakat akan terus diedukasi dengan baik dalam penggunaan metode pembayaran digital atau non tunai ini. Sehingga sosialisasi akan terus dilakukan melibatkan semua pihak,” katanya.
Aidah menjelaskan, QRIS memiliki manfaat. Siapapun yang bepergian tidak perlu lagi membawa dompet. Apalagi saat ini telah adir BI FAST, yakni cara mudah dalam melakukan pengiriman uang.
“Layanan ini aktif 1 X 24 jam sehari, tujuh jam setiap minggu bahkan hari libur pun aktif. Dengan BI FAST, biaya operasional banyak dipangkas. Jika sebelumnya sekali transfer Rp 6.500, maka dengan program ini cukup membayar Rp 2.500 sekali transfer,” bebernya.
Secara nasional, tahun ini Bank Indonesia akan meng-QRIS-kan sebanyak 15 juta merchant, bahkan pihaknya berharap jumlah ini meningkat. Bahkan untuk Labuan Bajo, kedepan seluruh persewaan kapal, retribusi parkir, termasuk jenis usaha yang tradisional sekalipun akan dijangkau layanan pembayaran secara digital. (*)
