Perang Rusia Ukraina

Militer Rusia Diragukan, Rusia 2 Bulan Invasi Belum Taklukan UIkraina,Ini 3Skenario Kemenangan Kiev

Hampir dua bulan invasi Rusia ke Ukraina dan hingga kini pertempuran sengit terus terjadi di sejumlah front Pada awalnya banyak pihak yang beranggapa

Editor: Alfred Dama
KEMENTERIAN PERTAHANAN RUSIA via AP
Foto dari video yang dirilis Kementerian Pertahanan Rusia pada Jumat 4 Februari 2022 menunjukkan sejumlah kendaraan peluncur roket menembak dalam latihan militer bersama Belarus dan Rusia di Brestsky. 

Rusia tampaknya mengabaikan tujuan awal merebut Kyiv dan sudah mundur dari utara, tetapi masih menempati sebagian besar wilayah timur dan selatan.

Baca juga: China Pamer Kekuatan di Depan Amerika dan Jepang, Grup Kapal Induk China Dekati Wilayah Filipina

Kyiv juga terus memukul mundur pasukan Rusia dari wilayah-wilayah yang didudukinya sejak invasi pada 24 Februari.

"Ini akan menjadi semacam kemenangan tetapi perlu ada keuntungan militer" dan diplomasi bagi Rusia untuk menyelamatkan muka, menurut Duclos.

Sergei Karaganov ketua kehormatan lembaga pemikir Council for Foreign and Defence Policy di Moskwa dan mantan penasihat Kremlin mengatakan, Rusia "tidak boleh 'kalah' sehingga kami membutuhkan semacam kemenangan".

Mundurnya Rusia baru akan memiliki arti jika ada jaminan bahwa Moskwa tidak ikut campur dalam urusan luar negeri Ukraina, kata analis politik Vladimir Socor dalam debat yang diselenggarakan oleh Jamestown Foundation.

Baca juga: URAA,Presiden Putin Bakar Semangat Pasukan Rusia yang SedangPerang di Ukraina Saat Hari Kemenangan

Namun, penarikan seperti itu akan meninggalkan wilayah Donetsk dan Luhansk yang dikendalikan oleh separatis yang didukung Rusia sejak 2014 ke tangan Moskwa.

Ahli strategi militer Amerika Edward Luttwak mengatakan, "Zelensky tidak memiliki wewenang untuk menyerahkan (Donetsk dan Luhansk), dan tanpa (Donetsk dan Luhansk) Putin tidak dapat meninggalkan meja di mana dia telah berjudi dan kehilangan begitu banyak."

"Satu-satunya jalan keluar", kata Luttwak Selasa di Twitter, adalah referendum.

Warga akan memilih apakah akan tetap menjadi bagian dari Ukraina atau bergabung dengan Rusia, yang dengan sendirinya dapat menjadi kemenangan bagi Moskwa.

3. Kebuntuan

Sejak Rusia mengalihkan fokusnya untuk "membebaskan" seluruh Donbass, hanya ada sedikit kemajuan di kedua sisi.

Baca juga: Presiden Rusia Vladimir Putin Akan Berpidato di Parade Hari Kemenangan

Skenario yang mungkin adalah "perang oposisi akan berlangsung tanpa eskalasi besar", kata Marie Dumoulin direktur program Wider Europe di European Council on Foreign Relations (ECFR).

Ukraina dapat menganggap situasi seperti itu sebagai kemenangan sah, setelah menahan Rusia dari Kyiv dan mempertahankan akses ke laut, ujar Goya.

Pada gilirannya, Rusia dapat tergoda untuk menjual kemerdekaan yang diproklamirkan sendiri dari wilayah Donetsk dan Luhansk dan merebut kota-kota utama di sepanjang Laut Azov sebagai keberhasilan, meskipun para ahli berkata bahwa ini tidak mungkin cukup untuk Moskwa.

Menandatangani lepasnya Donbass mungkin bakal menjadi pil yang terlalu pahit untuk ditelan Ukraina, menurut Margarita Assenova dari Jamestown Foundation di Washington, yang menerangkan bahwa Ukraina tidak akan berhenti berjuang sampai semua wilayahnya kembali terkendali.

"Setelah begitu banyak kekejaman dan penculikan warga Ukraina, tidak ada banyak ruang bagi Kyiv untuk memilih opsi lain," pungkasnya.*

Artikel lain terkait Perang Rusia Ukraina

Baca Artikel lain KLIK di Pos Kupang.com

Sebagian artikel ini sudah tayang di Intisari.Grid.ID berjudul: Rusia Tak Kunjung Kuasai Ukraina, Ini 3 Skenario Ukraina Menang Perang Lawan Rusia

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved