Tips Sehat

IDAI: Waspada Bila Demam Anak Tidak Turun Tiga Hari

Waspada bila demam anak sudah tiga hari tidak turun maka lekas ke dokter. Terlebih suhunya sudah mencapai 39 derajat.

Editor: Alfons Nedabang
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi anak demam 

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Infeksi dan Penyakit Tropis sekaligus anggota Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr dr Anggraini Alam, SpA (K) mengatakan munculnya penyakit hepatitis akut harus diantisipasi para orang tua.

Anggraini menilai anak-anak sangat rentan terpapar infeksi utamanya yang banyak dikeluhkan adalah demam.

"Waspada bila demam anak sudah tiga hari tidak turun maka lekas ke dokter. Terlebih suhunya sudah mencapai 39 derajat," katanya dalam diskusi daring bertajuk Serba-Serbi Penyakit Anak Pasca Lebaran, Selasa 10 Mei 2022.

Menurutnya, kemunculan hepatitis misterius ini orang tua anak harus memasak makanan dengan matang, jangan meminjam alat makan, dan jangan biasakan jajan makanan tidak bersih.

Protokol kesehatan tetap dijalankan dengan memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan menjauhi kerumunan.

"Lengkapi pula imunisasi, setelah berlibur lebaran potensial terjadi infeksi gejalanya adalah demam. Periksakan ke dokter beri tahu riwayatnya," lanjutnya.

Baca juga: Hepatitis Akut Pada Bayi-Anak, Waspada dan Kenali Lebih Dini, Ini Penjelasan Dokter Vennia Riskia

Anggraini menjelaskan rentang pengukuran suhu normal orang zaman dahulu berbeda dengan orang modern.

Ia menyebut, bahwa suhu tertinggi terjadi pada pukul 9 pagi dengan kisaran suhu 36,4 sampai 37 derajat.

Sementara, pada siang hari pukul 13.00 justru suhu panas tubuh hanya 35,9 sampai 36,5 derajat.

"Justru malam hari paling tinggi. Jika diraba dahi, kemungkinan demam anak adalah 84 persen. Demam anak itu jika sudah lebih dari 37,5," jelasnya.

Anggraini mengingatkan gejala demam anak pasca lebaran bukan saja Covid-19 namun bisa juga serangan influenza yang menimbulkan gejala sakit kepala dan sakit tenggorokan.

"Anak-anak yang main, luka-luka, dan tidak mandi bisa saja leptospira. Karena itu penyakit infeksi semua menunjukkan demam," ucapnya.

Penyakit lain penyebab demam anak, sambung Anggraini,  infeksi saluran kemih akibat menahan buang air kecil ataupun telat mengganti popok.

"Saat anak demam, tanyakan kapan mulai demam, muncul tanda apa, apa saja aktivitas anak, dan apa makan minumnya," katanya.

Ia mengingatkan lagi agar setiap orang tua anak melakukan pemeriksaan terhadap anak agar segera bisa dilakukan isolasi. (tribun network/reynas abdila)

Sumber: Tribunnews
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved