Konflik China dan Taiwan
China Pelajari Invasi Rusia untuk Diterapkan di Taiwan
Beijing terkejut oleh kinerja buruk pasukan militer Rusia serta perlawanan keras yang muncul dari seluruh elemen di Ukraina.
Berbicara kepada wartawan di Taipei, Wu mengatakan bahwa penting untuk ikut dalam mengecam invasi dan memberikan sanksi kepada Rusia dan Belarus.
“Di masa depan, jika kami diancam dengan kekerasan oleh China, atau diserbu, tentu kami berharap masyarakat internasional dapat memahami dan mendukung Taiwan, dan memberikan sanksi atas perilaku agresif semacam ini,” ujar Wu.
Baca juga: Pesawat Y-8 China Kembali Dekat Taiwan Dua Bulan Setelah Diduga Jatuh
“Jadi Taiwan berdiri bersama komunitas internasional, dan mengambil tindakan ini,” imbuh Wu, merujuk pada sanksi tersebut. Taiwan telah meningkatkan siaganya sejak perang di Ukraina dimulai.
Pulau tersebut waspada jika China melakukan langkah serupa, meski pemerintah di Taipei telah melaporkan tidak ada tanda-tanda serangan Beijing yang akan segera terjadi.
Beijing selalu mengatakan bahwa Taiwan bukanlah sebuah negara, melainkan hanya sebuah provinsi milik China. Klaim China tersebut sangat dibantah oleh pemerintah yang terpilih secara demokratis di Taipei.
Berbicara di acara yang sama, Ketua Parlemen Taiwan You Si-kun mengatakan bahwa Ukraina telah melakukan yang terbaik melawan Rusia selama lebih dari 70 hari. Kegigihan Ukraina tersebut, lanjut You, membuat Taiwan kagum.
“Kami berharap Ukraina pasti akan menang, dan berdiri teguh sampai akhir kemenangan,” ujar You. (*)