Perang Rusia Ukraina
Rusia Simulasi Rudal Berkemampuan Nuklir, Putin Bakal Kerahkan Senjata Taktis
Presiden Rusia Vladimir Putin membuat ancaman terselubung yang mengisyaratkan kesediaan untuk mengerahkan senjata nuklir taktis Rusia.
Vladimir Putin mengatakan, rudal tersebut memiliki karakteristik taktis dan teknis tertinggi dan mampu mengatasi semua sarana pertahanan anti-rudal modern.
“Senjata yang benar-benar unik ini akan memperkuat potensi tempur angkatan bersenjata kita, memastikan keamanan Rusia dari ancaman eksternal dan membuat mereka untuk berpikir untuk mencoba mengancam negara kita,” ujar Vladimie Putin.
Baca juga: Rusia Bombardir Kyiv Ukraina dengan Rudal Selama Kunjungan Sekjen PBB, Kondisi Antonio Guterres?
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada Rabu bahwa Sarmat diluncurkan dari peluncur bawah tanah pukul 15.12 waktu Moskwa.
Direktur Jenderal Roscosmos Dmitry Rogozin mengatakan, pasukan nuklir Rusia akan menerima pengiriman rudal terbaru tersebut pada musim gugur tahun ini.
Jack Watling dari lembaga think-tank RUSI di London mengatakan, ada unsur sikap dan simbolisme dalam peluncurkan rudal Sarmat.
Pasalnya, peluncuran rudal tersebut kurang dari tiga pekan sebelum parade Hari Kemenangan tahunan di mana Rusia kerap memamerkan senjata terbarunya.
Baca juga: Rusia Klaim Hancurkan Senjata Kiriman NATO ke Ukraina Gunakan Rudal Kalibr
“Waktu pengujian mencerminkan keinginan Rusia untuk menunjukkan sesuatu sebagai pencapaian teknologi menjelang Hari Kemenangan, pada saat banyak teknologi mereka belum memberikan hasil yang mereka inginkan,” kata Watling.
Sementara itu, Douglas Barrie dari International Institute for Strategic Studies menuturkan bahwa peluncuran itu merupakan tonggak penting bagi Rusia setelah bertahun-tahun tertunda karena masalah pendanaan dan tantangan desain.
Dia menambahkan, lebih banyak tes akan diperlukan sebelum Rusia benar-benar dapat menempatkan Sarmat sebagai pengganti rudal SS-18 dan SS-19 yang sudah tua.
Barrie berujar, kemampuan Sarmat untuk membawa 10 atau lebih hulu ledak menimbulkan tantangan bagi sistem radar dan pelacakan berbasis darat dan satelit. (*)