Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Jumat 6 Mei 2022: Daging - Darah

Zaman dahulu orang mempersembahkan kurban bakaran kepada dewa sembahannya. Umumnya kurban bakaran itu berupa daging hewan.

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
RD. Fransiskus Aliandu 

Oleh karena itu, dalam praktek dan penghayatan ekaristi yang berlangsung dalam Gereja kita, kita mengerti dan menghayati dengan penuh iman bahwa roti dan anggur yang kita terima adalah tubuh dan darah Yesus.

Dengan begitu, betapa ruginya bila kita mengabaikan kesempatan untuk menerima tubuh dan darah Yesus. Padahal dengan menerima tubuh dan darah-Nya, kita menerima kehidupan dalam dan melalui pribadi-Nya, kehadiran-Nya yang menjelma, kehadiran-Nya yang nyata (real presentia).

Hosti kudus, roti ekaristi adalah makanan istimewa, yaitu pribadi Yesus sendiri, darah dan daging, hadir bagi kita, memberikan diri untuk kita.

Ini adalah anugerah pemberian diri seutuhnya kepada kita masing-masing; anugerah kasih-Nya dan tanda keinginan-Nya untuk tinggal di antara kita sepanjang waktu.

Selama pandemi Covid-19, dengan pemberlakuan pembatasan, kadang membuat kita tak bisa menerima tubuh dan darah Yesus. Kita mengalami ada yang kurang dengan hanya menyambut kerinduan.

Setelah situasinya kembali normal, apakah kondisi kerinduan itu tetap bersemi dalam hati dan mendorong kita untuk mengatasi pelbagai halangan dan menyingkirkan alasan apa pun agar bisa menerima tubuh Tuhan?

Kita pun harus menyadari bahwa dengan menerima tubuh Tuhan dalam ekaristi, kita sebenarnya sedang menjawabi undangan Yesus untuk menjadi seperti Dia yang hadit secara nyata dalam hati kita.

Ia mengajak kita untuk melakukan hal-hal yang baik bagi sesama, bagi dunia, sebagaimana yang Ia lakukan.

Maka, kembali pada kita masing-masing, dengan kekuatan tubuh dan darah-Nya, kita tergerak untuk memberi makan kepada yang miskin, untuk berjuang bagi keadilan dan perdamaian, untuk hadir bagi mereka yang kesepian, tertindas, dan menderita, untuk menyatakan kepada mereka berita gembira persahabatan kita, dan melalui persahabatan ini mewartakan berita gembira bahwa mereka dikasihi oleh Allah.

Jean Vanier berbagi pengalaman. "Ibu saya meninggal pada usia sembilan puluh dua tahun. Yang memberikan kegembiraan, kekuatan, dan hidup kepadanya selama tahun-tahun terakhir hidupnya adalah kunjungan-kunjungan sahabatnya. Kunjungan-kunjungan ini lebih berarti daripada makanan, meskipun makanan juga perlu baginya. Kasih dan kehadiran mereka merupakan makanan bagi ibu saya".

Seorang imam yang "diambil dari tengah umat dan dikembalikan kepada umat", pasti merasakan getaran hati penuh sukacita bila ia memberikan waktu dan ada bersama mereka, bercerita dan mendengarkan suka duka hidup mereka.*

Teks Lengkap Bacaan Renungan Katolik 6 Mei 2022:

Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab.
Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab. (POS-KUPANG.COM/AGUSTINUS SAPE)

Bacaan Pertama: Kis. 9:1-20

Orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku, untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain.

Bacaan dari Kisah Para Rasul:

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved