Menikmati Pensiun Tapi Ilmunya Masih Bermanfaat Bagi Pengembangan Infrastruktur PUPR di NTT

Laporan Wartawan Pos Kupang.Com, Ferry Ndoen

POS-KUPANG.COM - Gayanya yang sangat familiar dengan siapa saja. membuat lelaki yang sudah berusia 63 Tahun ini terlihat masih sangat awet muda dan diterima semua stakeholader dan semua kalangan.

Kakinya terlihat masih ringan saat melangkah. Ini bukan karena lelaki paruh baya ini sangat kuat menapaki lembah dan gunung, namun karena ia suka berolahraga mengayuh sepeda mengitari ruas jalan di Kota Kupang hingga puluhan kilometer setiap pagi hari.

Itulah sosok Orias Papote, BE, ST, mantan Kasatker Wilayah 3 BPJN NTT. Lelaki  murah senyum ini walau sudah pensiun, tapi ilmu yang dimiliki termasuk pengalaman lapangan yang masih tajam di benaknya masih dimanfaatkan mitra kerja konsultan di lingkan Satker Wilayah 3 dalam penanganan infrastruktur jalan dan jembatan.

"Yah,kalau kitong membangun hubungan kerja yang baik dengan semua elemen dan stakeholder, walau sudah pensiun tapi kita masih diingat dan dipanggil untuk membantu dan menata pekerjaan dilapangan terutama penanganan infrastruktur bencana pasca badai seroja di sejumlah wilayah di NTT," kata Ory Papote.

Ory dalam perbincangan dengan sahabat jurnalis senior Ferry Ndoen banya bercerita tentang kisah dirinya bagaimana rupa hingga ia bisa diangkat menjadi Kasatker.

"Puji Tuhan, ini semua karena kemurahan. Jika dilihat dari urutan dan kepangkatan, maka nama saya sangat tidak mungkin untuk diorbitkan jadi Pejabat Pembuat Komitmen/PPK apalagi menjadi Kasatker. Tapi karena berkat campur tangan Tuhan sehingga semua bisa terjadi," kata Ory mengenang.

Dalam perbincangan sambil ngeruput kopi panas di MAXX Coffe, Orias Papote bahkan masih menyimpan sejumlah file surat keputusan/SK bagaimana karena campur tangan Tuhan sehingga dirinya bisa diangkat menjadi PPK. Bahkan, ia harus bersaing dengan sejumlah nama PPK senior dari wilayah barat Indonesia.

"Ya, kalau mau dilihat pakai nalar atau logika maka nama saya tidak mungkin bisa jadi Kasatker. Tapi karena Tuhan berkenan maka semuanya bisa terjadi," ungkap Ory yang mengaku sempat namanya ditolak/dicoret beberapa kali tapi akhirnya bisa lolos dilantik juga sebagai kasatker.

Ory mengaku jika dirinya masuk dari level  tenaga honor.

"Beta pensiun baru dapat pangkat/golongan 3D. Coba lu bayangkan, beta yang diangkat jadi PPK dan Kasatker, mestinya saat itu golongan beta belum mencukupi. Tapi karena kemurahan Tuhan dan Tuhan sudah berkenan maka Kehendak Bapalah  (Tuhan) yang terjadi walau banyak orang yang masih ingin coret nama beta dalam SK tapi malah nama orang lain yang dicoret dan nama beta lolos dilantik jadi Kasatker," kenang Ory Papote. (ferry ndoen)