Berita Nasional
Kekayaan Anies Baswedan Naik Drastis Setelah Jadi Gubernur DKI, Awalnya Rp 5,6 M Sekarang Rp 10,9 M
Setelah menjadi Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan ternyata memiliki kekayaan yang bertambah cukup signifikan. Awalnmya Rp 5,6 M, sekarang Rp 10,9 M
POS-KUPANG.COM - Setelah menjadi Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan ternyata memiliki kekayaan yang bertambah cukup signifikan.
Harta kekayaan yang dimiliki orang nomor satu di ibu kota negara ini mengalami kenaikan dua kali lipat dari sebelumnya.
Daftar kekayaan Anies Baswedan ini diketahui dari laporannya yang tercatat pada laman LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara).
Untuk diketahui, Anies Baswedan mengemban tugas sebagai Gubernur DKI Jakarta sejak 2017-2022.
Sesuai agenda kepemimpinan di DKI Jakarta, masa tugas Anies Baswedan akan berakhir pada 16 Oktober 2022 mendatang.
Dalam rentang waktu kepemimpinannya selama 5 tahun terakhir, Anies Baswedan mengalami penambahan harta kekayaan mencapai miliaran rupiah.
Baca juga: Nama Panglima TNI Masuk Bursa Capres NasDem, Anies Baswedan Paling Dominan
Kekayaan Anies Baswedan itu bertambah lebih banyak dalam bentuk kepemilikan tanah.
Sedangkan kepemilikan kendaraan, justru berkurang dibanding saat sebelum menjadi gubernur.
Simak perbandingan harta kekayaan Anies mulai tahun pertama menjabat Gubernur DKI tahun 2017 hingga saat memasuki masa akhir jabatan tahun 2022.
Awal Berkuasa Total Harta Rp 5,6 Miliar
Dalam daftar laporan harta kekayaan pejabat negara tahun 2017, Anies Baswedan memiliki harga mencapai Rp 5,6 miliar.
Data riil tentang harta kekayaan Anies Baswedan yang dilansir dari acch.kpk.go.id, yakni senilai Rp 5.619.545.840.
Dalam laporannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tanggal 27 Desember 2918, harta Anies Baswedan saat itu didominasi harta tak bergerak.
Harta tidak bergerak yang dipunyai Anies Baswedan itu, seperti tanah dan bangunan yang nilainya Rp 8,89 miliar.
Tanah seluas 91 meter persegi di Jakarta Selatan senilai Rp 419.055.000.
Baca juga: Anies Baswedan Bak Ketiban Durian Runtuh,Nyinyiran PDIP Malah Memperkokoh Elektabilitasnya di Survei