Perang Rusia Ukraina

Operasi Militer Rusia di Ukraina Segera Berakhir, Pihak Putin Ajukan Syarat ini, Tujuan Tercapai?

Rusia Tegaskan Operasi Militer di Ukraina Akan Berakhir Ketika Tujuannya Ini Tercapai"

Editor: Eflin Rote
AP Photo/Alexander Zemlanichenko
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri kebaktian Paskah Ortodoks di Katedral Kristus Juru Selamat di Moskow, Rusia, Minggu, 24 April 2022. 

POS-KUPANG.COM - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menegaskan, bahwa operasi militer khusus Rusia di Ukraina akan selesai segera setelah tujuannya tercapai.

“Ini akan selesai segera setelah tujuan yang telah saya jelaskan, terlaksana dan tercapai,” kata dia dalam sebuah wawancara dengan saluran televisi Al Arabiya, Jumat (29/4/2022).

Dalam pandangan Lavrov, setiap pengiriman senjata ke Ukraina adalah target yang sah.

"Karena senjata-senjata itu akan diserahkan kepada rezim yang mengobarkan perang melawan penduduknya sendiri, melawan warga sipil di timur negara itu," tuding dia, dilansir dari Kantor Berita Rusia TASS, Sabtu (30/4/2022).

Lavrov menunjukkan bahwa tujuan operasi militer Rusia diumumkan secara terbuka, yaitu untuk mempertahankan Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk (DPR dan LPR) dan memastikan bahwa tidak ada ancaman terhadap keamanan penduduk di wilayah itu serta keamanan Rusia yang akan datang dari wilayah Ukraina.

"Selama delapan tahun, orang-orang menjadi korban agresi Ukraina, (karena) 13.000 warga sipil tewas dan infrastruktur dihancurkan. Sejumlah besar kejahatan dilakukan oleh rezim Ukraina," ungkap dia.

Menteri Luar Negeri Rusia itu menekankan bahwa operasi khusus merupakan tanggapan atas apa yang dilakukan NATO di Ukraina untuk mempersiapkan negara itu untuk sikap agresif terhadap Rusia.

“Mereka (Ukraina) dilengkapi dengan senjata ofensif, termasuk senjata yang mampu mencapai wilayah Rusia. Pangkalan militer dibangun, termasuk di Laut Azov. Puluhan latihan militer dilakukan, dan banyak di antaranya di tanah Ukraina dengan bantuan NATO. Dan sebagian besar Latihan-latihan itu ditujukan untuk kepentingan Rusia. Oleh karena itu, tujuan dari operasi ini adalah untuk memastikan bahwa rencana itu tidak terwujud," kata Lavrov.

Selain itu, dia menyatakan bahwa insiden yang melibatkan serangan terhadap fasilitas di dalam wilayah Rusia semakin menguatkan kebutuhan akan mencapai tujuan operasi khusus di Ukraina.

“Menteri Pertahanan Federasi Rusia (Sergey Shoigu) memberikan informasi tentang situasi tersebut. Beberapa di antaranya adalah insiden dan beberapa akibat serangan helikopter dari Ukraina. Telah menjadi jelas bahwa tujuan dari operasi militer, yang saya jelaskan, harus diselesaikan. Saya dapat meyakinkan Anda bahwa selama operasi militer ini petualangan rezim Kyiv telah diurus," kata dia.

Terkait pembicaraan damai dengan Ukraina

Lavrov turut memberikan komentar seputar agenda pembicaraan damai dengan ukraina.

Menurut dia, pembicaraan dengan Ukraina mengenai jaminan keamanan mungkin akan menghasilkan lebih banyak kemajuan jika Kyiv menjadi negosiator yang jujur.

“Jika mereka negosiator yang jujur dan bonafid, kami mungkin telah membuat kemajuan yang lebih besar dalam proses negosiasi dan Ukraina akan mendapat jaminan keamanan dari sejumlah negara. Kami tidak keberatan dengan itu," ungkap Lavrov.

Dia ingat bahwa pihak Rusia telah setuju untuk melakukan pembicaraan segera setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyarankannya.

“Saya yakin kami telah melakukan pembicaraan ini dengan itikad baik, tidak seperti perwakilan Ukraina, yang terus mengubah posisi mereka sepanjang waktu," tuding Lavrov.

Artikel Perang Rusia Ukraina Lainnya

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rusia Tegaskan Operasi Militer di Ukraina Akan Berakhir Ketika Tujuannya Ini Tercapai"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved