Berita Nasional
Pria Berjenggot Ini Nekat Mengendap-Endap ke Pos TNI di Papua, Tapi Keburu Diringkus Sebelum Beraksi
Seorang pria berjenggot di Papua, bertindak nekat, yakni mengendap-endap menuju pos keamanan yang ditempati TNI Polisi. Ternyata ingin menyerang.
Sesekali sosok tersebut mengendap-endap di antara pepohonan yang lebat di sekitar pos keamanan.
Bahkan untuk menghindari kamera pengintai, sosok tersebut tampak merayap diantara bebatuan yang menumpukl dan rerumputan yang meninggi di sekitar lokasi kejadian.
Baca juga: Sniper TNI Temukan Jalan Tikus KKB, Hanya Sekali Bidik, Delapan Pengacau Tumbang di Tikungan Sungai
Awalnya, pergerakan sosok tersebut tak digubris oleh TNI Polri. Tapi tampak terlihat kalau TNI Polri seolah membiarkannya untuk terus mendekati pos keamanan.
Namun tatkala jaraknya sudah semakin dekat dan teredenus bahaya di depan mata, aparat berseragam loreng itu pun mulai mengambil langkah-langkah taktis.

Tujuannya adalah menangkap dan atau meringkus yang bersangkutan dalam keadaan hidup atau mati.
Dan seperti yang diprediksi, hanya dengan sekali gerakan, aparat TNI mencokoknya dengan mudah.
Sedangkan anggota KKB lainnya yang memanggul senjata, lari lintang pukang menyelamatkan diri.
Dari video yang viral itu terungkap bahwa peristiwa tersebut terjadi pada Rabu 27 April 2022 sekitar pukul 05.00 WIT.
Kejadian yang cukup menegangkan tersebut terjadi di Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua.
Tak diungkapkan siapa nama oknum yang diringkus tanpa satu tembakan pun dari senjata TNI Polri.
Dan atas perintah siapakah yang bersangkutan nekad mengendap-endap menuju pos keamanan di Distrik Kenyam, Nduga.
Namun menilik lokasi kejadian, dapat dipastikan bahwa yang bersangkutan adalah anak buah Egianus Kogoya, Bos KKB yang paling ditakuti di Kabupaten Nduga.
Untuk diketahui, beberapa hari terakhir, Tanah Ndugama menjadi bahan pergunjingan publik.
Baca juga: Keluar dari Persembunyian, KKB Papua Lari Terbirit-Birit Ke Kali, Tak Peduli Nyawa Jadi Taruhan
Pasalnya, di daerah itu, aneka kekerasan terhadap TNI Polri dan warga sipil demikian mencolok.
Tak sedikit nyawa aparat bersenjata yang gugur di Kabupaten Nduga. Belum terhitung nyawa warga sipil lainnya, termasuk guru, perawat dan lainnya.