Penganiayaan Jurnalis
Kasus Fabianus Latuan, GP Ansor NTT Desak Polisi Tangkap Pelaku
jangan sampai ada tindakan seperti ini, memalukan sekali masih ada keberlanjutan kekerasan terhadap wartawan
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM,KUPANG - Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Ajhar Jowe meminta polisi segera menangkap pelaku pengeroyokan kepada salah satu wartawan Media Online Fabianus Latuan pada Selasa 26 April 2022.
"Kita minta polisi segera menangkap pelaku pengeroyokan kepada korban (Wartawan) karena apapun alasan tidak dibenarkan oleh apapun, kekerasan yang menyebabkan orang lain terganggu secara psikis atau sampai korban nyawa sekali pun itu tidak dibenarkan secara hukum, tidak dibenarkan secara etika," kata Ajhar Rabu 27 April 2022.
Menurut Ajhar, Tindakan membabi buta alias memukul orang sampai ada luka begitu, menunjukkan sikap tidak gentleman dan tidak beretika. Apalagi negara kita adalah hukum, apapun persoalan kita percayakan kepada pihak yang berwajib, kalaupun korban ada permasalah pribadi atau kelompok dengan pelaku, maka silakan dibawa ke ranah hukum.
"Tidak seharusnya dengan kekerasan seperti ini dan ditonjolkan di depan fasilitas umum. Bagi saya sangat tidak elok tindakan tersebut, sebaiknya polisi segera mengungkap dan menangkap pelakunya," kata Ajhar
Dikatakan, ini merupakan ujian yang berat bagi polisi, karena kejadian menimpa korban tempat kejadian perkaranya berada di area Gedung Perusahan Daerah PD Flobamor, artinya kejadian itu mudah polisi mendapatkan bukti-bukti pendukungnya seperti, saksi-saksi di TKP, CCTV di area kantor dan ada sumber lain untuk mendukung polisi menangkap pelakunya.
Ajhar mengatakan, publik NTT akan menunggu kepastian hukum kepada korban, kasus ini polisi cepat mengungkap, pelakunya agar tidak terjadi lagi tindakan-tindakan yang seperti menimpa wartawan Fabianus Latuan atau kedepan jangan sampai ada lagi tindakan pengeroyokan atau sejenisnya kepada teman-teman wartawan lain.
"Ya semua kita berharap NTT kita jaga bersama, jangan sampai ada tindakan seperti ini, memalukan sekali masih ada keberlanjutan kekerasan terhadap wartawan," ujarnya.(*)