Perang Rusia Ukraina

Jerman Pasok Ukraina dengan Persenjataan Berat untuk Pertama Kalinya

Berlin memberi lampu hijau untuk pengiriman tank dengan senjata anti-pesawat yang disambut oleh Amerika Serikat.

Editor: Agustinus Sape
Layanan pers Angkatan Darat Ukraina / Handout via Reuters
Prajurit Ukraina naik di atas kendaraan tempur lapis baja. 

Ukraina dan pendukung Baratnya menyebut ini sebagai dalih palsu untuk perang tak beralasan untuk merebut wilayah.

Pasukan Ukraina telah meningkatkan perlawanan keras dan Barat telah memberlakukan sanksi ekonomi besar-besaran pada Rusia dalam upaya untuk memaksanya menarik pasukannya.

Desakan Presiden Lithuania

Presiden Lituania Gitanas Nauseda mendesak Kanselir Jerman Olaf Scholz untuk memasok Ukraina dengan tank tempur Leopard, menambahkan bahwa Jerman harus mempercepat pengiriman senjata ke Kyiv.

"Saya tidak dalam posisi Kanselir Olaf Scholz. Saya hanya bisa mengatakan apa yang akan saya lakukan untuk menggantikannya: Saya akan mengirimkan tank," kata Nauseda seperti dikutip oleh kelompok media Funke, Rabu.

Pada hari Selasa, Jerman mengumumkan pengiriman pertama senjata berat ke Ukraina untuk membantunya menangkis serangan Rusia, setelah berminggu-minggu tekanan di dalam dan luar negeri untuk melakukannya di tengah kebingungan atas sikapnya.

Nauseda mengatakan Jerman menuju ke arah yang benar tetapi jika ingin konsisten, itu tidak bisa berhenti di tengah jalan.

"Sangat penting bahwa Ukraina mendapatkan peralatan militer yang dibutuhkannya sekarang. Tidak besok atau lusa - maka bisa terlambat," tambahnya.
 

Kepala negara anggota NATO meminta aliansi untuk beralih dari pengawasan udara ke pertahanan udara, dengan mengatakan perang Ukraina menunjukkan pentingnya kemampuan pertahanan udara.

"Dengan pengawasan wilayah udara, pilot kami saat ini hanya dapat mengumpulkan informasi tentang pelanggaran wilayah udara. Tetapi tidak ada perintah untuk menembak jatuh jet militer musuh dalam keadaan darurat," katanya.

Sumber: aljazeera.com/https:/usnews.com

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved