Berita Nasioal

NII Mengancam dan Sudah Menyebar di Masyarakat, Moeldoko Minta Warga Hati-hati agar Tak Terpengaruh

Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko memberikan tanggapannya terkait adanya gerakan kelompok Negara Islam Indonesia (NII).

Editor: Alfred Dama
POS-KUPANG.COM/Dokumentasi Humas ITN Malang
Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko, saat meresmikan PLTS ITN Malang, Rabu (23/3/2022). 

POS KUPANG.COM -- Kelompok yang menamakan diri, NII kembali mengancam kedaualan bangsa dan negara lewan gerakannya

Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko memberikan tanggapannya terkait adanya gerakan kelompok Negara Islam Indonesia (NII).

Moeldoko mengatakan, saat ini gerakan NII telah masuk di tengah masyarakat.

Menurut Moeldoko , NII memberikan pengaruhnya ke masyarakat dengan menjadikan para ASN hingga mahasiswa untuk jadi sasarannya.

Termasuk para aparat keamanan, melalui berbagai institusi, serta pengusaha.

Baca juga: Teroris NII Ingin Dongkel Jokowi Sebelum Pemilu 2024, Calon Anggotanya Wajib Baiat Tiga Tahap

"Jangan salah, itu sudah berada di tengah-tengah kita. Siapa yang menjadi unsur-unsur yang terpengaruh? Melalui ASN, melalui aparat keamanan, melalui mahasiswa, melalui berbagai institusi dan termasuk pengusaha," kata Moeldoko dilansir tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Minggu (24/4/2022).

Perlu diketahui NII merupakan gerakan ideologis yang awalnya muncul dibawah pimpinan Kartosoewirjo pada 1949.

Kemudian NII berkembang di luar Jawa dengan dipimpin oleh Kahar Muzakar.

Moeldoko menegaskan, NII ini tidak pernah mati dalam melanjutkan garis perjuangannya.

Namun mereka saat ini memiliki pola gerakan dan strategi yang berbeda dibandingkan era-era sebelumnya.

Baca juga: Kepala Staf Presiden RI, Moeldoko Kembali Kujungi Sumba

Salah satunya dengan melakukan pendekatan perebutan hati dan pikiran para sasarannya.

"Sekarang gerakan yang dia kembangkan adalah perebutan heart (hati) and mind (pikiran)," terang Moeldoko.

Moeldoko menilai, pendekatan perebutan hati dan pikiran, seperti baiat dan doktrin ini termasuk cukup sulit untuk diatasi.

Karena NII cenderung melakukan kamuflase agar tidak dikenali, sehingga membuatnya leluasa untuk memengaruhi orang lain.

"Dan lebih dahsyat lagi, dia bergerak dengan cara menyembunyikan diri, Taqiyyah. Dia kamuflase agar tidak dikenali dari awal sehingga dia memiliki keleluasaan untuk memengaruhi orang lain. Hati-hati, ada di tengah-tengah kita," tegasnya.

Baca juga: Moeldoko kepada Pelajar Sumtim: Jika Tidak Merantau untuk Sekolah, Mungkin Saya Tidak jadi Jenderal

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved