Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik, Minggu 24 April 2022: Yesus Engkaulah Andalanku
Yesus Raja Kerahiman Ilahi berbelaskasih kepada Thomas dan menampakkan diri secara istimewa kepadanya dan para murid agar mereka semakin percaya
Renungan Harian Katolik, Minggu 24 April 2022: Yesus Engkaulah Andalanku (Yohanes 20 :19-31)
Oleh: RD. Dr. Maxi Un Bria
Selamat Merayakan Pesta Kerahiman Ilahi.
Berbahagialah setiap orang yang percaya kepada Yesus Raja Kerahiman Ilahi dan mengandalkan Yesus dalam hidup. Percaya kepada belaskasih Allah, mengharapkan belaskasihan-Nya dan melakukan tindakan belaskasih kepada sesama. Hal -hal ini menghasilkan damai sejahtera dalam hidup.
“Ya Tuhanku dan Allahku! merupakan seruan Thomas yang merasa tidak berdaya dan tidak pantas di hadapan Tuhan yang telah bangkit karena sebelumnya beberapa kali ia menunjukkan sikap tidak percaya dan menolak warta para murid tentang kebangkitan Tuhan.
Meski demikian, Yesus Raja Kerahiman Ilahi berbelaskasih kepada Thomas dan menampakkan diri secara istimewa kepadanya dan para murid agar mereka semakin percaya dan teguh dalam iman.
Hari ini kita merayakan Minggu Paskah II, yang dikenal sebagai Pesta Kerahiman Ilahi. Momentum istimewa untuk memperingati misteri pengampunan Ilahi dan merayakannya dengan setulus-tulusnya karena Allah yang Maharahim mengasihi manusia sampai akhir dan mengampuni dosa-dosa manusia.
“Misteri Paskah adalah titik puncak pernyataan dan keberdayagunaan belaskasih Ilahi yang dapat membenarkan manusia, memulihkan keadilan seturut rencana penyelamatan yang dikehendaki oleh Allah sejak semula terjadi di dalam, dan melalui manusia , di dunia ini” (Paus Yohanes Paulus II, Ensiklik Dives in Misericordia,1980 No. 7).
Paus Yohanes Paulus II telah menetapkan Hari Minggu Paskah II yang dikhususkan sebagai hari untuk mengenang dengan setulus-tulusnya karunia-karunia rahmat Kerahiman Ilahi dan menamakan Hari Minggu Paskah II sebagai “Minggu Kerahiman Ilahi” (Kongregasi Ibadat dan Tertib Sakramen, Dekrit Misericors et Miserator, 5 Mei 2000).
Dengan merayakan Pesta Kerahiman Ilahi kita kembali diingatkan untuk mempraktekkan spirit dan nilai Kerahiman Ilahi dalam hidup.
Sebagaimana Allah Maha Rahim yang menerima kembali setiap orang berdosa, seperti seorang Bapak yang menerima anak yang hilang dengan penuh belaskasih.
Ia bersyukur dan bersukacita karena yang hilang telah ditemukan dan yang mati telah hidup Kembali ( Lukas 15 :32 ). Karena kita telah menerima anugerah belaskasih secara cuma-cuma dari Allah, demikianlah hendaknya, kita juga berbelaskasih terhadap sesama yang terkonfirmasi dalam sikap penerimaan dan pengampunan, kepedulian dan belarasa berbasis kasih dalam hidup keluarga dan berkomunitas.
Penampakan diri Yesus kepada para murid merupakan tindakan komunikatif yang sangat istimewa dari Yesus, bagi para murid untuk meneguhkan dan menguatkan mereka dalam menghadapi tekanan dan ancaman orang-orang Yahudi yang menolak dan sama sekali tidak percaya terhadap berita kebangkitan Yesus.
Dalam disposisi batin yang tidak tentram dan takut, para murid berkumpul di suatu rumah dengan seluruh pintu terkunci.
“Pada waktu itu, datanglah Yesus berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata, Damai sejahtera bagi Kamu! Sesudah berkata demikian Yesus menunjukkan tangan dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan (Yoh 20 : 19-20).