Bukti Bahwa Perempuan Tidak Lemah dan Suka Bergosip, Inilah Alasannya

Menurut Pendeta Dethan dalam bacaan yang pertama Lukas 23:56-24:12 menceritakan tentang peristiwa awal dari kebangkitan Yesus Kristus dari kematian.

Editor: Eflin Rote
DOKUMENTASI PDT. DR. MESAKH
Pdt Dr Mesakh Dethan (di tengah memakai toga Putih) diapit oleh Pdt. Diana N. Bunga-Manafe, S.Th bersama para penatua, diaken dan pengajar, seusai menyampaikan khotbah Paskha, 17 April 2022, di GMIT Efata Liliba, Klasis Kota Kupang Timur. 

POS-KUPANG.COM - “Siapa sangka saksi kebangkitan Kristus yang pertama bukanlah para lelaki pemberani di sekitar Yesus Kristus, tetapi ternyata tiga orang perempuan ini, yaitu Maria dari Magdala, Yohana dan Maria ibu Yakobus. Karena itu jangan pernah kita remehkan apalagi menindas kaum perempuan dalam kehidupan bergereja, bermasyarakat dan bernegara.

Ada kekuatan ibu-ibu yang luar biasa yang turut mewarnai awal-awal kekristenan. Jadi anggapan bahwa kaum perempuan lemah dan suka bergosip adalah kurang tepat”, demikian dikatakan oleh Pdt. Dr. Mesakh  A.P. Dethan, dalam ringkasan khotbahnya pada Kebaktian Jumat Agung di Gereja Efata Liliba, Klasis Kota Kupang Timur yang dilayani oleh Pdt. Diana N. Bunga-Manafe, S.Th selaku ketua Majelis Jemaat, Jumat, 15 April 2022.

Menurut Pendeta Dethan dalam bacaan yang pertama Lukas 23:56-24:12 menceritakan tentang peristiwa awal dari kebangkitan Yesus Kristus dari kematian.

Bagi kita pada masa sekarang, tentu peristiwa kebangkitan Yesus kita sudah yakini sebagai bagian dari dasar iman kristiani kita, namun bagi orang-orang dekat Yesus dan para murid pada waktu itu, ini merupakan peristiwa yang menghebohkan dan masih ada semacam keragu-raguan pada diri mereka pada awal-awalnya.

Kaum Perempuan yang mengenal Yesus malam sebelumnya telah mempersiapkan rempah-rempah untuk dibawa ke kubur Yesus sebagai bagian dari tradisi untuk penghormatan bagi keluarga dekat dan orang terkasih yang telah meninggal (Luk. 23:56).

Dan esok harinya hari pertama minggu itu (sama dengan hari minggu kita sekarang ini) mereka membawa rempah yang telah disaipkan, namun kubur Yesus telah kosong dan tidak lagi menemukan mayat Tuhan Yesus(Luk. 24:1-3 “tetapi pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu mereka pergi ke kubur membawa rempah-rempah yang telah disediakan mereka.  2 Mereka mendapati batu sudah terguling dari kubur itu,  3 dan setelah masuk mereka tidak menemukan mayat Tuhan Yesus.

Dalam keadaan bingung dan sedih mereka dikagetkan dengan dua orang malaikat yang menampakan diri kepada mereka dan menyatakan bahwa Yesus telah bangkit dan mengingatkan Kembali apa yang pernah dikatakan Yesus bahwa ia memang akan mati tetapi akan bangkit Kembali. (Lukas 24:4-8 4 Sementara mereka berdiri termangu-mangu karena hal itu, tiba-tiba ada dua orang berdiri dekat mereka memakai pakaian yang berkilau-kilauan.

5 Mereka sangat ketakutan dan menundukkan kepala, tetapi kedua orang itu berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati?  6 Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit. Ingatlah apa yang dikatakan-Nya kepada kamu, ketika Ia masih di Galilea,  7 yaitu bahwa Anak Manusia harus diserahkan ke tangan orang-orang berdosa dan disalibkan, dan akan bangkit pada hari yang ketiga."  8 Maka teringatlah mereka akan perkataan Yesus itu (lihat Luk. 9:22; 18:33).

“Para perempuan ini (Maria dari Magdala, dan Yohana, dan Maria ibu Yakobus) kemudian menjadi saksi kebangkitan Yesus yang pertama, mereka kemudian menceritakan kepada sesame perempuan yang lain dan kemudian Bersama-sama mengabarkan kepada sebelas rasul, namun sayangnya para rasul belum yakin dan ragu-ragu terhadap kesaksian kaum perempuan itu (Luk. 24:9-11 9 Dan setelah mereka kembali dari kubur, mereka menceriterakan semuanya itu kepada kesebelas murid dan kepada semua saudara yang lain. 

10 Perempuan-perempuan itu ialah Maria dari Magdala, dan Yohana, dan Maria ibu Yakobus. Dan perempuan-perempuan lain juga yang bersama-sama dengan mereka memberitahukannya kepada rasul-rasul.  11 Tetapi bagi mereka perkataan-perkataan itu seakan-akan omong kosong dan mereka tidak percaya kepada perempuan-perempuan itu”, demikian akademisi UKAW dan pakar Perjanjian Baru lulusan Universitas Heidelberg Jerman ini.

Berbeda dengan rasul-rasul yang lain yang masih sangsi dan ragu, Petrus segera bertindak untuk membuktikan bahwa apakah kesaksian kaum perempuan itu hanya omong kosong atau benar-benar terjadi bahwa Yesus telah bangkit, maka bergegaslah Petrus ke kubur itu untuk memastikannya (Luk. 24: 12   12 Sungguhpun demikian Petrus bangun, lalu cepat-cepat pergi ke kubur itu. Ketika ia menjenguk ke dalam, ia melihat hanya kain kapan saja. Lalu ia pergi, dan ia bertanya dalam hatinya apa yang kiranya telah terjadi).

Disini Petrus nampaknya masih ragu,dia baru benar-benar percaya Ketika Yesus Yang bangkit menampakan dirinya kepada para rasul secara lengkap (Luk. 24:36-49;Yoh 20:19-23) dan bahkan Yesus yang bangkit itu bercakap-cakap secara pribadi dengannya ketika menanyakan komitmen dan kasihnya kepada Yesus (Yoh. 21:15-19). 

Dalam bacaan yang kedua Roma 8:38-39 Rasul Paulus menarik makna kebangkitan Kristus bagi kehidupan jemaat Kristen di Roma, bahwa dalam kondisi apapun orang percaya tidak mungkin dapat dipisahkan dari kasih Allah. 38 Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang,  39 atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.

Ucapan Paulus ini penting untuk menguatkan Jemaat Tuhan di kota Roma yang berada dalam dua kubu besar yaitu orang Kristen berlatar belakang Yahudi maupun orang Kristen berlatang belakang non Yahudi atau kafir.

Perbedaan latar belakang suku dan kepentingan bisa saja memecah belah jemaat dan dengan demikian menjauhkan mereka dari kasih Allah yang mempersatukan itu. Berhadapan dengan sikap pemerintah yang belum tentu bersikap ramah kepada orang Kristen pada masa itu, Paulus mengajak mereka untuk Bersatu dan siap menhadapi tantangan atau bahaya apapun yang melanda mereka.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved