Perang Rusia Ukraina

Rusia Beri Ultimatum Baru kepada Pasukan Ukraina untuk Menyerah, Bom RS yang Lindungi Warga Sipil

Rusia memberi ultimatum baru kepada pejuang Ukraina yang bertahan di Mariupol untuk menyerah pada hari Rabu

Editor: Agustinus Sape
AP Photo/Alexei Alexandrov
Warga sipil berjalan melewati tank yang hancur dalam pertempuran sengit di daerah yang dikuasai pasukan separatis dukungan Rusia di Mariupol, Ukraina, Selasa, 19 April 2022. 

Pakar militer mengatakan tujuan Rusia adalah mengepung pasukan Ukraina dari utara, selatan dan timur.

Kunci kampanye ini adalah merebut Mariupol, yang akan membuat Ukraina kehilangan pelabuhan vital dan menyelesaikan jembatan darat antara Rusia dan Semenanjung Krimea, yang direbut dari Ukraina pada 2014. Ini juga akan membebaskan pasukan Rusia untuk pindah ke tempat lain di Donbas.

Beberapa ribu tentara Ukraina, menurut perkiraan Rusia, tetap bersembunyi di pabrik baja Mariupol yang luas, mewakili apa yang diyakini sebagai kantong perlawanan besar terakhir di kota itu.

Rusia mengeluarkan ultimatum baru kepada para pembela Ukraina untuk menyerah pada hari Rabu setelah ultimatum sebelumnya diabaikan.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan mereka yang menyerah akan diizinkan untuk hidup dan diberikan perawatan medis.

Tidak ada tanggapan segera dari pasukan Ukraina, tetapi mereka telah berulang kali bersumpah untuk tidak menyerah.

Pembangunan militer

Kehadiran militer Rusia di perbatasan timur Ukraina terus meningkat, pembaruan militer Inggris mengatakan pada hari Rabu, menambahkan bahwa pertempuran di wilayah Donbas semakin intensif ketika pasukan Rusia berusaha untuk menerobos pertahanan Ukraina.

“Aktivitas udara Rusia di Ukraina utara kemungkinan akan tetap rendah sejak penarikannya dari utara Kyiv. Namun, masih ada risiko serangan presisi terhadap target prioritas di seluruh Ukraina,” pembaruan itu, yang di-tweet, mengatakan.

"Serangan Rusia di kota-kota di seluruh Ukraina menunjukkan niat mereka untuk mencoba dan mengganggu pergerakan bala bantuan dan persenjataan Ukraina ke timur negara itu," tambahnya.

Reuters tidak dapat segera memverifikasi laporan tersebut.

Sumber: independent.ie

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved