Berita Nasional

Indonesia Dikritik atas Keputusan Memilih Maudy Ayunda sebagai Jubir Presidensi G-20

Ayunda Faza Maudya - penyanyi dan aktris berusia 27 tahun yang lebih dikenal sebagai Maudy Ayunda - ditunjuk sebagai juru bicara Presidensi G-20

Editor: Agustinus Sape
YOUTUBE/SEKRETARIAT PRESIDEN
Maudy Ayunda, jubir Presidensi G-20 Indonesia saat menyampaikan informasi melalui Youtube Sekretariat Presiden 

Indonesia Dikritik atas Keputusan Memilih Maudy Ayunda sebagai Jubir Presidensi G-20

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Keputusan Indonesia untuk menunjuk bintang pop sebagai juru bicara Presidensi Kelompok 20 (G-20) adalah langkah terbaru dalam apa yang menurut beberapa analis adalah serangkaian janji yang dibuat pemerintah sebagai bagian dari upaya untuk terhubung dengan kaum muda (milenial).

Ayunda Faza Maudya - penyanyi dan aktris berusia 27 tahun yang lebih dikenal sebagai Maudy Ayunda - ditunjuk sebagai juru bicara Presidensi G-20 Indonesia.

Ayunda mengambil peran saat Indonesia menghadapi keseimbangan yang sulit untuk menampung beberapa pemimpin dari 20 negara ekonomi terbesar dunia dengan latar belakang invasi Rusia ke Ukraina.

Delegasi Rusia diundang ke pertemuan G-20 di Washington minggu ini, meskipun negara-negara lain mengancam akan memboikot.

Penunjukan tersebut adalah yang terbaru dalam apa yang dikatakan oleh para kritikus adalah serangkaian selebriti, pendiri start-up, dan anak-anak taipan yang ditunjuk untuk peran politik ketika pemerintahan Presiden Joko Widodo berupaya merayu kaum muda yang memerangi pengangguran yang tinggi.

Lebih dari setengah dari 273 juta penduduk negara itu berusia di bawah 35 tahun dan tingkat pengangguran untuk mereka yang berusia 16 hingga 30 tahun berkisar 14 persen tahun lalu.

“Penunjukan simbolis ini merupakan bagian dari upaya meredam kritik dari kaum muda terhadap isu-isu kritis, seperti pekerjaan dan pelayanan publik,” kata Wasisto Raharjo Jati, peneliti politik di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

"Penjangkauan pemerintah condong ke kaum muda perkotaan yang istimewa - jenis milenium yang sesuai dengan ide yang ingin mereka promosikan - sambil meninggalkan mayoritas yang berpenghasilan menengah ke bawah dan tinggal di daerah pedesaan."

Kaum muda Indonesia lebih mungkin menjadi pengangguran dua kali lipat dari tingkat nasional 6,5 persen.

Terlepas dari program pelatihan kerja dan beasiswa untuk pendidikan tinggi yang dikelola negara, sekitar satu dari lima di antaranya tidak bekerja atau belajar, angka yang menjadi pertanda buruk bagi tujuan Indonesia untuk menjadi ekonomi berpenghasilan tinggi pada tahun 2045.

Ayunda, yang tidak memiliki pengalaman diplomatik atau ekonomi, mengambil peran itu pada 31 Maret. Pada pengarahan pertamanya, dia tampaknya mengabaikan pertanyaan tentang kehadiran Putin. Penyelenggara mengatakan kepada wartawan untuk bertanya tentang kepribadiannya sebagai gantinya.

Dilansir dari situs resmi Sekretariat Kabinet, Pemerintah menunjuk figur publik Maudy Ayunda sebagai juru bicara (jubir) untuk Presidensi G-20 Indonesia.

Penunjukan Maudy Ayunda sebagai jubir ini diumumkan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis 31 Maret 2022 sore.

“Guna mendukung penyelenggaraan komunikasi publik Presidensi G-20 Indonesia, pada kesempatan ini saya ingin memperkenalkan Sdri. Maudy Ayunda sebagai Juru Bicara Pemerintah untuk Presidensi G20 Indonesia,” ujar Menkominfo.

Maudy Ayunda adalah aktris kelahiran tahun 1994 yang meraih gelar sarjana dari Oxford University, Inggris jurusan Politics, Philosophy, and Economics serta memperoleh gelar Master of Business Administration dan Master of Arts in Education dari Stanford University, Amerika Serikat.

“Maudy juga menguasai beberapa bahasa asing yang mudah-mudahan akan membantu dalam tugasnya sebagai juru bicara. Sebagai milenial publik figur, (Maudy) diharapkan dapat menjangkau lapisan masyarakat luas terutama generasi milenial dan generasi Z,” imbuh Johnny.

Adapun tugas Maudy Ayunda sebagai juru bicara Presidensi G-20 Indonesia adalah menyampaikan informasi terkait pelaksanaan kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 Indonesia yang akan dihadiri oleh para pemimpin anggota G-20.

Selain itu juga menyampaikan perkembangan informasi terkait rangkaian pertemuan G-20 mulai dari working group, engagement group, maupun side event secara rutin.

“Sehingga masyarakat Indonesia dan masyarakat dunia dapat mengikuti perkembangan dan substansi agenda Presidensi G-20 Indonesia,” imbuh Johnny.

Menkominfo menekankan, kepercayaan para pemimpin negara ekonomi terbesar di dunia yang tergabung dalam forum G-20 kepada Indonesia ini harus dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat Indonesia dan juga masyarakat global.

Johnny mengharapkan kehadiran juru bicara akan dapat mendukung sosialisasi dan promosi Presidensi G-20 Indonesia demi mewujudkan Presidensi G-20 Indonesia yang sukses, baik dari segi substansi maupun penyelenggaraan keketuaan G-20.

“Kesempatan ini harus dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kepentingan masyarakat global dan secara khusus untuk kepentingan masyarakat kita, bangsa dan negara kita melalui peran kepemimpinan Indonesia di kancah internasional ini. Untuk itulah juru bicara memegang fungsi yang sangat penting,” tandasnya.

Sementara itu, Maudy Ayunda menyampaikan ucapan terima kasih dan kegembiraannya karena dipercaya untuk menjalankan tugas menyebarkan informasi terkait Presidensi G-20 Indonesia.

“Saya Maudy Ayunda merasa senang berada di tengah teman dan sahabat semua di dalam dan di luar negeri. Kita semua selalu bersemangat mengikuti perkembangan G-20 terutama karena negara kita Indonesia menjadi tuan rumah G-20 tahun ini,” ujar Maudy Ayunda.

Maudy Ayunda pun mengajak seluruh masyarakat Indonesia dan dunia untuk turut aktif berpartisipasi menyukseskan perhelatan besar ini.

“Ini momentum bersejarah. Ini kesempatan Indonesia mendorong dunia untuk pulih dan bersama-sama atasi tantangan ekonomi global. Makanya, tugas sejarah ini harus disambut sukacita dan optimisme,” kata Maudy Ayunda.

Profil Maudy Ayunda

Mengutip Kompas.com, nama Maudy Ayunda tidak asing bagi masyarakat di Indonesia. Sebab, sebelum ditunjuk sebagai Jubir Presidensi G-20 Indonesia, Maudy Ayunda sudah dikenal melalui karya-karyanya, baik di dunia seni peran maupun seni musik.

Berikut profil singkat Maudy Ayunda, jubir pemerintah untuk Presidensi G20 Indonesia:

1. Maudy Ayunda berkarya sejak usia 11 tahun

Maudy Ayunda adalah anak pertama dari pasangan Mauren Jasmedi dan Didit Jasmedi. Maudy Ayunda mengawali kariernya di usia muda.

Pada 2005, Maudy Ayunda membintangi film pertamanya yang berjudul “Surat Untuk Rena” di usia yang baru menginjak 11 tahun. Di film itu, Maudy Ayunda berperan sebagai Rena yang merupakan tokoh utama.

Berkat aktingnya tersebut, Maudy Ayunda meraih penghargaan Aktris Utama Terpilih di Festival Film Jakarta pada 2006. Maudy Ayunda berhasil meraih penghargaan setelah mengalahkan aktris papan atas lainnya, seperti Nirina Zubir dan Titi Kamal.

Tidak berpuas diri, Maudy Ayunda kembali membintangi sejumlah film ternama seperti “Tendangan dari Langit”, “Perahu Kertas” yang merupakan adaptasi dari novel karya Dee lestari, dan Habibie Ainun 3 di mana Maudy Ayunda memerankan Ibu Ainun, isteri mantan presiden Indonesia ketiga, BJ Habibie.

2. Maudy Ayunda berbakat di dunia seni musik

Tidak hanya berbakat di dunia seni peran, Maudy Ayunda juga memiliki suara merdu. Maudy Ayunda piawai memainkan alat musik, salah satunya gitar.

Kesukaannya kepada musik tersebut mengantarkannya untuk berkarya di bidang musik pada 2011. Saat itu Maudy Ayunda merilis single pertamanya berjudul “Tiba-tiba Cinta Datang”.

Bakat bernyanyi yang dimilikinya membuat Maudy Ayunda dipercaya untuk mengisi soundtrack film yang dibintanginya, seperti menyanyikan lagu ‘Perahu Kertas’ pada film Perahu Kertas hingga ‘Pulang’ dalam film Losmen Bu Broto pada 2021.

Beberapa penghargaan yang diraih Maudy Ayunda di dunia seni musik, di antaranya Female of the Year dalam ajang Indonesia Choice Awards 2015.

3. Maudy Ayunda Lulusan S1 Oxford University

Kendati memiliki karier yang cemerlang, Maudy Ayunda tidak melupakan kewajibannya untuk belajar. Maudy Ayunda bertolak ke Inggris untuk menempuh pendidikannya di Oxford University.

Oxford University merupakan salah satu kampus terbaik di dunia. Pada 2022, kampus tersebut menempati peringkat kedua sebagai kampus terbaik di dunia berdasarkan QS World University Rankings.

Di Oxford University, Maudy Ayunda mengambil pendidikan S1 jurusan PPE (Politic, Phylosophy, and Economics). Maudy Ayunda berhasil menyelesaikan studinya hanya dalam waktu tiga tahun.

4. Maudy Ayunda lulusan double degree di Stanford University

Nama Maudy Ayunda kembali ramai diperbincangkan setelah ia diterima di kampus ternama, Stanford University, San Fransicso, Amerika. Tak tanggung-tanggung, saat itu Maudy Ayunda juga dinyatakan diterima di Harvard University untuk jurusan pendidikan.

Diterima di dua kampus ternama, Maudy Ayunda akhirnya memutuskan untuk memilih Stanford University sebagai tempat belajarnya. Di Stanford, Maudy Ayunda mengambil dua jurusan sekaligus, yakni Administrasi Bisnis dan Pendidikan.

Dua jurusan tersebut berhasil ditaklukannya hanya dalam waktu 2 tahun. Menamatkan dua jurusan sekaligus, Maudy Ayunda mendapatkan dua gelar ketika lulus, yaitu MA dan MBA.

Stanford University merupakan kampus terbaik di dunia. Kampus ini menempati posisi kedua setelah Massachusetts Institute of Technology (MIT) sebagai kampus terbaik versi QS World University Rankings 2021.

Wanita kelahiran Jakarta 19 Desember 1994 ini juga pernah masuk ke dalam daftar 30 Under 30 Asia 2021 kategori Entertaiment and Sports yang dikeluarkan oleh Forbes.

Terpilihnya Maudy Ayunda sebagai satu-satunya aktris dan penyanyi dalam ajang penghargaan tersebut lantaran sederet prestasi yang kesukesan karier yang dimilikinya.

Itulah profil singkat Maudy Ayunda yang kini ditunjuk sebagai Jubir Presidensi G20 Indonesia. Selamat berkarya Maudy Ayunda.

Sumber: straitstimes.com/kontan.id

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved