Berita Nasional

Pesawat Mata-Mata TNI Temukan Lokasi Persembunyian KKB Papua, Pepohonan Dibabat Untuk Bangun Markas

Sampai saat ini, kelompok kriminal bersenjata di Papua belum berhenti dari aksi-aksi kejamnya. Mereka terus menyerang TNI Polri & warga sipil lainnya.

Editor: Frans Krowin
Tribunnews.com
Drone milik TNI. Salah satu cara untuk melacak keberadaan KKB di Papua adalah drone. Pesawat mata-mata ini kerap digunakan TNI untuk memantau keberadaan musuh. 

POS-KUPANG.COM - Sampai saat ini, kelompok kriminal bersenjata di Papua belum berhenti dari aksi-aksi kejamnya.

Mereka terus melancarkan tindakannya baik dengan menyerang TNI Polri maupun menghabisi warga sipil lainnya.

Untuk mencegah dan menghentikan tindakan brutal kelompok separatis tersebut, aparat TNI Polri seakan tak tidur siang malam.

Mereka melacak keberadaan KKB dengan pelbagai cara, termasuk mengendap-endap di tengah hutan belantara.

Aparat TNI Polri juga menganalisa arah datangnya KKB kala menyerang, apabila ditemukan ada hal yang mencurigakan.

Bahkan untuk memastikan keberadaan kelompok penggerak kriminalitas di Papua itu, TNI Polri tak sungkan-sungkan menggunakan pesawat mata-mata atau lebih dikenal dengan istilah drone.

Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, drone berwarna hijau pekat itu diterbangkan di sebuah tempat, dekat sebuah desa di Papua.

Drone itu diterbangkan setelah aparat TNI Polri mencurigai keberadaan sebuah tempat yang cukup terbuka di tengah hutan.

Baca juga: Dua Tukang Ojek Ditembak KKB Papua, Jubir OPM Tuduh Korban Anggota Intelijen TNI Polri

kelompok separatis di Papua
Pemukiman warga yang sepi ditinggalkan penduduk karena takut ada serangan KKB

Di tempat itu sejumlah pohon dibabat habis. Diduga di lokasi tersebut akan digunakan KKB Papua untuk membangun markas pertahanannya.

Awalnya tak ditemukan hal yang mencurigakan. Karena yang tampak hanyalah pepohonan yang tumbang.

Namun tak lama berselang, terlihat ada pergerakan seseorang yang diduga sebagai anggota KKB Papua.

Oknum anggota KKB tersebut awalnya tidak menyadari kalau keberadaannya telah terpantau oleh pesawat mata-mata itu.

Makanya saat tahu bahwa ada benda aneh yang terbang tak jauh dari posisinya berada, anggota KKB itu pun berlarian masuk ke hutan.

Tak diketahui pasti di mana video itu diabadikan. Namun dari tangkapan kamera drone, diketahui kalau lokasi itu berada di tengah hutan.

Lokasi yang diduga sebagai markas KKB itu berada tak jauh dari sebuah perkampungan yang dikelilingi deretan bukit dan pegunungan.

Akhirnya terungkap bahwa drone itu diterbangkan setelah TNI Polri menemukan kejanggalan ketika memasuki sebuah desa.

Di desa itu, tak ditemukan satu warga pun. Semuanya sudah pergi entah ke mana. Sementara rumah-rumah seakan tak berpenghuni.

Sebagaimana lazimnya yang terjadi selama ini, jika ditemukan hal yang demikian, maka itu sebagai tanda akan ada serangan ke wilayah tersebut.

Alhasil, aparat TNI Polri pun mulai mengambil langkah taktis. Mereka memantau detail lokasi desa itu untuk memudahkan melihat pergerakan KKB.

Pada malam harinya aparat TNI Polri pun mulai mengendap-endap, terutama di lokasi yang diduga sebagai markas KKB.

Baca juga: Usai Rampas Senjata TNI, KKB Papua Bakar 2 Warga & Lukai 4 Brimob Saat Baku Tembak di Pinggir Jalan

penampakan anggota KKB Papua di tengah hutan papua. Kelompok ini tak pernah berhenti menyerang aparat keamanan baik TNI maupun Polri yang dicapnya sebagai teroris Indonesia.
penampakan anggota KKB Papua di tengah hutan papua. Kelompok ini tak pernah berhenti menyerang aparat keamanan baik TNI maupun Polri yang dicapnya sebagai teroris Indonesia. (POS-KUPANG.COM)

Usaha sepanjang malam itu tak ditemukan ada tanda-tanda berhimpunnya KKB di lokasi yang dicurigai.

Namun ketika hari hampir pagi, tetiba terdengar suara berisik tak jauh dari posisi personel TNI Polri berada.

Rupanya sumber suara itu berasal dari komplotan KKB Papua yang tak mengetahui keberadaan TNI Polri di tempat itu.

Alhasil, hanya dalam satu dua gerakan, dua anggota KKB Papua jatuh dan seorangnya lagi berusaha kabur.

Anggota KKB yang berusaha kabur itu lari zig zak dengan maksud menghindari terjangan peluru anggota TNI Polri.

Namun usahanya sia-sia. Karena hanya dengan sekali menyentuh pelatuk senjata, anggota KKB itu jatuh karena terkena tembakan.

Gunakan HT, Anggota KKB Mengeluh Kehabisan Makanan

Saat ini, sebuah video viral di media sosial. Video itu memperlihatkan seorang anggota KKB Papua sedang memegang HT (handy talk).

Melalui peralatan komunikasi tersebut, anggota KKB Papua itu mengungkapkan bahwa mereka kehabisan bahan makanan.

Menggunakan bahasa daerah setempat, pria tersebut lantas mengungkapkan bahwa persediaan makanan sudah habis.

Dalam kondisi tersebut mereka tak bisa lagi berjuang sebagaimana anggota KKB lainnya.

Baca juga: Gerilyawan KKB Papua Hadang Prajurit TNI di Tepi Sungai, Usai Menembak Lalu Sembunyi di Balik Lubang

KKB Papua Gunakan HT
Dengan menggunakan alat komunikasi handy talk (HT), anggota KKB Papua ini mengeluh karena kehabisan makanan. Mereka terpaksa mundur karena ketiadaan bahan makanan apalagi sampai sekarang mereka terus dikejar TNI Polri.

Apalagi, kata pria tersebut, saat ini aparat TNI Polri tak henti-hentinya melakukan pengejaran terhadap mereka.

Karena itu, katanya, daripada mereka kesulitan menghadapi musuh, lebih baik mundur dari medan pertempuran.

Tak disebutkan apakah mundur dari medan pertempuran merupakan niat menyerahkan diri untuk kembali ke pangkuan NKRI.

Ataukah mundur dalam arti kembali ke kampung halaman dan berkumpul kembali bersama keluarga.

Namun dari fakta itu terlihat kalau kelompok separatis di Papua saat ini memiliki peralatan komunikasi yang terbilang baik.

Pasalnya, selain Handy talk (HT), mereka juga memiliki peralatan komunikasi lainnya, yakni handphone (HP).

Faktor inilah yang memudahkan mereka berkoordinasi baik untuk melakukan penyerangan maupun kepentingan lainnya. 

KKB Papua Latihan Berperang

TERBETIK kabar bahwa saat ini KKB berusaha untuk tetap eksis walau orang-orang hebat di kelompok itu gugur satu per satu.

Untuk hal tersebut, kini KKB merekrut para pemuda mulai dari kalangan remaja hingga pemuda dewasa.

Setelah direkrut, para pemuda lantas dilatih untuk berperang melawan TNI Polri.

Mereka juga didoktrin untuk menghabisi siapa saja yang bukan berdarah Papua.

Belakangan ini, latihan perang itu dilakukan oleh Eginius Kogoya di Kabupaten Nduga.

Foto yang memperlihatkan latihan perang tersebut kini beredar di media sosial.

Video baru yang beredar saat ini, diberi judul "TPNPB/OPM KODAP VIII INTAN JAYA Slalu ada dibawah kaki gunung Emas blok wabu".

Di video tersebut tampak sejumlah anggota KKB Papua menari dan bernyanyi sambil membawa senjata.

Mereka berada di dataran tinggi hingga pemandangan yang terlihat hanyalah gumpalan awan putih.

Komplotan tersebut terlihat berkumpul sambil menari dan menyanyikan sebuah lagu.

Para anggota KKB Papua juga terlihat memegang beberapa jenis senjata.

Tak hanya senjata api, mereka juga membawa senjata tradisional seperti tombak, panah dan kapak.

Mereka juga mengibarkan bendera bintang kejora tepat di puncak gunung tersebut.

Baca juga: Dituduh Jadi Mata-mata TNI Polri, Dua Tukang Ojek di Puncak Jaya Ditembak KKB Papua

Pada unggahan itu tertulis video direkam pada 1 Desember 2021. Lokasinya disebutkan di Intan Jaya, Papua.

Sementara sebelumnya, sebuah video juga viral di media sosial yang memperlihatkan Lekagak Telenggen pamer pasukan bersenjata.

Pada video itu terlihat anggota KKB Papua berkumpul di atas puncak gunung.

Mereka duduk di atas tanah dan anggota KKB yang lain lain dalam posisi berdiri.

Kebanyakan anggota KKB Papua tersebut memegang senjata api laras panjang.

Mereka membidik senjata api tersebut ke segala arah termasuk ke udara.

Lokasi baru markas KKB Papua
pesawat mata-mata menemukan lokasi yang dicurigai sebagai tempat KKB Papua membangun markas.

Kelompok tersebut dipimpin salah satu pentolan KKB Papua, Lekagak Telenggen.

Terlihat Lekagak Telenggen berdiri di hadapan anggotanya sambil menyampaikan sesuatu.

Sementara salah satu anggota KKB Papua terlihat mengibarkan bendera bintang kejora.

Tidak diketahui pasti kapan dan di mana video itu direkam.

Juga tak disebutkan apakah video tersebut dibuat sebelum penyerangan, atau cuma sebagai bahan teror saja.

KKB Balas Dendam

Untuk diketahui, setelah Toni Tabuni tewas meregang nyawa diikuti ALi Teu Kogoya, anggota KKB lantas melancarkan aksi balas dendam.

Mereka membakar 16 rumah yang ada di Distrik Ilaga, Kabupaten puncak.

Tindakan kriminalitas tersebut sebagai aksi balas dendam setelah salah satu anggotanya, yakni Ali Teu Kogoya tewas ditembak.

Terkait kematian Ali Kogoya oleh Satgas Cartenz, Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri pun mengingatkan anak buanya.

Peringatan yang disampaikan Irjen Mathius terkait aksi balas dendam yang dilakukan KKB Papua.

Aksi balas dendam tersebut selalu dilakukan KKb Papua ketika ada anggotanya ditangkap atau dotembak mati.

Salah satu bukti di depan mata adalah setelah tewasnya Ali Teu Kogoya di tangan Satgas Cartenz, anggota KKB lainnya langsung membakar rumah warga sipiol di Kampung Kago.

Peristiwa pembakaran terjadi selama dua hari, yakni mulai Selasa 5 April 2022 hingga Rabu 6 April 2022.

Baca juga: Termakan Doktrin Panglima Egianus Kogoya, Anggota KKB Papua Ini Langsung Bakar 16 Rumah Penduduk

Tak cukup di situ, mereka juga berupaya menghalangi petugas yang akan memadamkan rumah warga.

"Kami sudah ingatkan ke personel untuk siaga dan saya minta untuk tidak mudah terpancing karena pasti ada aksi balasan," terang Fakiri di Jayapura, Kamis 7 April 2022 malam.

"Biasanya kalau ada kelompok mereka yang kena tembak atau ditangkap petugas, selalu ada balasan," sambungnya.

Selain membakar 16 rumah warga, KKB juga menyerang aparat keamanan hingga bakutembak pecah selama dua jam.

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakiri menyakini, aksi tersebut merupakan serangan balasan.

Aparat yang hendak memadamkan api justru diadang dan diserang ketika menuju ke lokasi pembakaran.

"Jadi saat personel mau ke lokasi mereka diadang KKB dan akhirnya kontak senjata selama dua jam. Jadi untuk rumah-rumah yang terbakar terlambat penanganan," kata Fakiri.

Akibatnya, warga ketakutan dan mengungsi ke Polres Puncak serta di bangunan-bangunan milik Pemkab Puncak. Dia memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.

Sebelumnya, Ali Teu Kogoya tewas ditembak personal Satgas Damai Cartenz pada Minggu 3 April 2022.

Ali Kogoya yang saat kejadian membawa sebuah pistol, diketahui merupakan anggota KKB pimpinan Numbuk Telenggen yang biasa beraksi di sekitar Distrik Ilaga.

Beberapa hari berselang dari kematian Ali Kogoya, KKB membakar rumah-rumah warga dan terlibat kontak senjata dengan aparat.

Sebelumnya, Ali Teu Kogoya (35) atau Ali Kogoya, anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua ditembak mati Satuan Tugas (Satgas) Operasi Damai Cartenz di Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, Minggu 3 April 2022.

Ali Kogoya ditembak saat sedang mengamati pos keamanan saat dikejar aparat keamanan.

Menurut Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani, tempat penembakan tidak jauh dari pos keamanan dan Polsek Ilaga.

"Kalau garis lurus itu cuma 200 meter saja, Kejadian satu bulan lalu yang masyarakat kena tembak itu, juga di daerah situ," ujar Kombes Faizal Ramadhani, di Jayapura, Senin 4 April 2022.

"Tentunya kalau dia sedang di situ ada yang sedang diamati."

Menurut Faizal, keberhasilan aparat keamanan mendeteksi keberadaan Ali Kogoya merupakan perintah Kapolda Papua kepada Polres di daerah rawan untuk memperkuat pengamanan di dalam kota.

"Satu minggu yang lalu, Kapolda sudah memerintahkan lima kapolres untuk menyusun sistem kota sehingga keberadaan masing-masing kelompok (KKB) bisa diantisipasi untuk menyerang masyarakat umum ataupun TNI-Polri," kata dia.

"Ini salah satu indikasi kalau sistem ini mulai berdampak."

Di bagian lain, Kapolda Papua Irjen Pol. Mathius Fakhiri membenarkan adanya penembakan tersebut.

Menurutnya, anggota KKB itu ditembak petugas karena berusaha melawan dan menembak petugas saat hendak ditangkap.

Baca juga: Pasukan Elit KKB Papua Serang Mobil TNI, 2 Tewas 3 Luka-Luka, Ini Klaim Komandan Operasi Mayor Arnol

Dikutip dari Tribun Papua, Ali Kogoya diketahui anggota KKB Kuyawage

Ali Kogoya bergabung dengan KKB pimpinan Lekagak Telenggen di Ilaga, Kabupaten Puncak.

Menurut Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri, saat ditembak itu Ali Kogoya membawa sepucuk senjata api jenis FN 46 AK dengan nomor seri EA 1520077 yang berisi dua butir peluru di dalam magazin.

Dia menambahkan, berdasarkan laporan yang diterima, senjata api yang dibawa Kogoya berasal dari Undius Kogoya.

Undius Kogoya sendiri dikenal sering melancarkan teror di Puncak, Puncak Jaya hingga Intan Jaya.

Fakhiri mengatakan, jenazah Ali Kogoya kemudian dibawa ke Puskesmas Ilaga, sementara petugas mengamankan barang bukti berupa senjata api jenis FN 46 di Polres Puncak.  (frans krowin)

Berita Lain Terkait KKB Papua

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved