Perang Rusia Ukraina
Setelah Ukraina, Rusia Ancam Serang Swedia dan Finlandia dengan Nuklir dan Rudal, Ini Pemicunya
Putin makin brutal, setelah Ukraina Rusia Ancam Serang Swedia dan Finlandia dengan Nuklir dan Rudal, ini pemicunya
Ditanya apakah penguatan ini akan mencakup senjata nuklir, Peskov berkata, “Saya tidak bisa mengatakan … Akan ada seluruh daftar tindakan, langkah-langkah yang diperlukan. Ini akan dibahas pada pertemuan terpisah oleh presiden.”
Lithuania mengatakan ancaman Rusia bukanlah hal baru dan bahwa Moskow telah mengerahkan senjata nuklir ke Kaliningrad jauh sebelum perang di Ukraina.
Tidak ada komentar langsung dari NATO tentang peringatan Rusia.
Namun, kemungkinan masuknya Finlandia dan Swedia ke dalam NATO, yang didirikan pada tahun 1949 untuk memberikan keamanan Barat terhadap Uni Soviet, akan menjadi salah satu konsekuensi strategis terbesar dari perang di Ukraina.
Tindakan militer Moskow di Ukraina telah memicu perubahan dramatis dalam opini publik dan politik di Finlandia dan Swedia tentang kebijakan non-blok militer yang telah lama dipegang.
Finlandia mengatakan minggu ini akan memutuskan apakah akan mengajukan keanggotaan NATO dalam beberapa minggu dan Swedia juga membahas keanggotaan.
AS Kirim Tambahan Bantuan ke Ukraina
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden mengatakan, pemerintahannya akan memberikan bantuan militer tambahan sebesar $800 juta atau sekitar Rp11,4 triliun ke Ukraina.
Sebelumnya, AS mengatakan akan mengirim bantuan senjata senilai 750 juta dolar AS atau sekitar Rp10,7 triliun.
Tambahan bantuan diberikan untuk membantu memperkuat pertahanan Ukraina terhadap serangan Rusia yang diperkirakan terjadi di timur negara itu.
Seorang tentara Rusia berpatroli di jalan Mariupol pada 12 April 2022, saat pasukan Rusia mengintensifkan kampanye untuk merebut kota pelabuhan yang strategis, bagian dari serangan besar-besaran yang diantisipasi di Ukraina timur, sementara Presiden Rusia mengajukan kasus menantang untuk perang di Rusia. (Photo by Alexander NEMENOV / AFP) (AFP/ALEXANDER NEMENOV)
Paket bantuan akan mencakup sistem artileri, peluru artileri, pengangkut personel lapis baja dan helikopter, kata Biden dalam sebuah pernyataan pada Rabu (13/4/2022).
“Paket bantuan baru ini akan berisi banyak sistem senjata yang sangat efektif yang telah kami sediakan dan kemampuan baru yang disesuaikan dengan serangan yang lebih luas yang kami harapkan akan diluncurkan Rusia di Ukraina timur,” kata Biden, seperti dilansir Al Jazeera.
“Pasokan senjata yang diberikan oleh Amerika Serikat dan Sekutu serta mitranya ke Ukraina sangat penting dalam mempertahankan perjuangannya melawan invasi Rusia," jelasnya.
Pengumuman itu datang setelah residen Ukraina Volodymyr Zelensky memohon kepada para pemimpin AS dan Eropa untuk menyediakan senjata dan peralatan yang lebih berat untuk menanggapi serangan Rusia, yang telah menewaskan ribuan orang dan membuat jutaan orang mengungsi.
Bantuan baru itu menambah jumlah total bantuan AS ke Ukraina sejak pasukan Rusia menyerbu negara itu pada 24 Februari menjadi lebih dari $2,4 miliar.