Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Jumat Agung 15 April 2022, Salib: Mencintai tanpa Batas Sekat
Moment Jumat Agung kita rayakan sebagai peristiwa penderitaan, sengsara dan wafat Tuhan. Ada beberapa pokok pikiram yang menjadi item penting
Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas,
dan tidak membuka mulutnya
seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian;
seperti induk domba
yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya,
ia tidak membuka mulutnya.
Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil,
dan tentang nasibnya siapakah yang memikirkannya?
Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup,
dan karena pemberontakan umat-Ku ia kena tulah.
Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik,
dan waktu mati ia ada di antara penjahat-penjahat,
sekalipun ia tidak berbuat kekerasan,
dan tipu tidak ada dalam mulutnya.
Tetapi Tuhan berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan,
dan apabila ia menyerahkan dirinya sebagai kurban silih,
ia akan melihat keturunannya,
umurnya akan lanjut,
dan kehendak Tuhan akan terlaksana karena dia.
Sesudah kesusahan jiwanya,
ia akan melihat terang dan menjadi puas.
Sebab Tuhan berfirman,
Hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar,
akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya,
dan kejahatan mereka dia pikul.
Sebab itu Aku akan membagikan kepadanya
orang-orang besar sebagai rampasan,
dan ia akan memperoleh orang-orang kuat sebagai jarahan.
Ini semua sebagai ganti
karena ia telah menyerahkan nyawanya ke dalam maut
dan karena ia terhitung di antara pemberontak,
sekalipun ia menanggung dosa banyak orang,
dan berdoa untuk pemberontak-pemberontak.
Demikianlah sabda Tuhan.
U: Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm 31:2.6.12-13.15-16.17.25
Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.
*Pada-Mu, Tuhan, aku berlindung,
janganlah sekali-kali aku mendapat malu.
Luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu,
ke dalam tangan-Mu kuserahkan nyawaku;
sudilah membebaskan daku, ya Tuhan, Allah yang setia.
*Di hadapan semua lawanku aku tercela,
tetangga-tetanggaku merasa jijik,
para kenalanku merasa ngeri;
Aku telah hilang dari ingatan seperti orang mati,
telah menjadi seperti barang yang pecah.
*Tetapi aku, kepada-Mu, ya Tuhan, aku percaya,
aku berkata: "Engkaulah Allahku!"
Masa hidupku ada dalam tangan-Mu,
lepaskanlah aku dari tangan musuh-musuhku
dan bebaskan dari orang-orang yang mengejar aku!