Laka Lantas Maut di Papua

Ini Identitas 14 Korban Kecelakaan Maut Asal Belu, Bupati Agus Taolin Turut Belasungkawa

Sebanyak 14 di antaranya berasal dari Kabupaten Belu. Bupati Belu, dr Agustinus Taolin, Sp.PD-KGEH, FINASIM menyampaikan turut berduka cita.

Penulis: Teni Jenahas | Editor: Alfons Nedabang
POS-KUPANG.COM/TENI JENAHAS
Bupati Belu, dr. Agustinus Taolin, Sp.PD 

Laporan Reporter POS KUPANG. COM, Teni Jenahas

POS KUPANG. COM, ATAMBUA - Korban meninggal dunia akibat kecelakaan maut di Distrik Mina Kabupaten Pegungungan Arfak, Papua Barat ada 18 orang, semuanya berasal dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sebanyak 14 di antaranya berasal dari Kabupaten Belu. Bupati Belu, dr Agustinus Taolin, Sp.PD-KGEH, FINASIM menyampaikan turut berduka cita.

"Pemerintah menyampaikan turut berduka cita, semoga keluarga mendapat ketabahan," ucap Bupati Agus Taolin saat dihubungi POS-KUPANG.COM, Kamis 14 April 2022.

Ia mengatakan, pemerintah sudah menyiapkan mobil ambulans untuk menjemput seluruh jenazah korban di Kupang.

Kemudian jenazah akan dibawa dari Kupang ke Atambua sampai ke rumah duka masing-masing.

"Kita sudah sediakan mobil ambulans untuk menjemput semua jenazah korban asal Kabupaten Belu. Mobil ambulans sudah di Kupang semua, semoga hari ini bisa tiba di Atambua dan kita antar sampai ke rumah duka," jelas Bupati Agus Taolin.

Baca juga: BREAKING NEWS: 18 Warga NTT Tewas Laka Lantas di Papua, Mayoritas Pekerja Tambang

Lebih lanjut ia mengatakan, pemerintah akan mengunjungi keluarga-keluarga berduka untuk melayat dalam satu dua hari ke depan.

Mengenai bantuan, Bupati Agus Taolin mengatakan, pemerintah akan menyiapkan bantuan sosial bagi keluarga berduka.

"Nanti kita akan siapkan bantuan sosial untuk keluarga berduka. Kita mendoakan semoga keluarga mendapat ketabahan," ujarnya.

Untuk diketahui, data korban meninggal dunia asal Kabupaten Belu sebanyak 14 orang, yakni:

1. Longginus Laka, asal Dusun Mauliman Desa Fatubaa, Kecamatan Tasifeto Timur

2. Adrianus Kin, asal Dusun Sanabibi Desa Dafala, Kecamatan Tasifeto Timur.

3. Linda Anok, asal Dusun Fatubesi Desa Fatubesi, Kecamatan Tasifeto Timur.

4. Paulus, asal Kampung Hedanfehan Desa Derok Faturene, Kecamatan Tasifeto Timur.

5. Gregorius Kefi, asal Desa Tabean, Kecamatan Tasifeto Barat.

Baca juga: Semuanya Asal NTT, 18 Korban Tewas Laka Lantas di Pegunungan Arfak Papua Barat, Ini Identitasnya

6. Eduardus Berek, asal Kampung Aihun Desa Bakustulama, Kecamatan Tasifeto Barart.

7. Lau Serfas, asal Kampung Betonis Desa Raiikun, Kecamatan Tasifeto Barat.

8. Arista Bau, asal Kampung Betonis Desa Raiikun, Kecamatan Tasifeto Barat.

9. Servasius Lelok, asal Dusun Tulakadik Desa Derok Faturene.

10. Aex Mauk, asal Dusun Tulakadik Desa Derok Faturene.

11. Stef Malik, asal Dusun Tulakadik Desa Derok Faturene.

12. Adi Nahak, asal Dusun Tulakadik Desa Derok Faturene.

13. Istin Nahak, asal Dusun Tulakadik Desa Derok Faturene.

14. Vinsensius Kali, asal Dusun Tulakadik, Desa Derok Faturene.

Kehilangan 7 Anggota Keluarga

Keluarga Jefri Ulu Bona diselimuti rasa duka yang mendalam. Sebanyak tujuh korban kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Pegungungan Arfak, Provinsi Papua Barat, Rabu 13 April 2022 adalah anggota keluarganya.

Para korban berasal dari Desa Derok, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu. "Di Desa Derok ada tujuh orang. Kita anggap semua itu keluarga. Jadi kami sangat berduka", tutur Jefri Ulu saat dihubungi POS-KUPANG.COM, Rabu 13 April 2022 malam.

Ia menuturkan, sesuai informasi dari keluarga di Desa Derok, beberapa korban itu baru hampir satu bulan berangkat kerja ke Papua. Belum lama bekerja di sana, mereka dikabarkan meninggal dalam kecelakaan sehingga keluarga marasa sangat berduka.

Baca juga: UPDATE Data Korban Kecelakaan Maut: Seorang Balita Ikut Tewas, Ini Identitas Lengkap 18 Korban

Jefri mendapat informasi peristiwa itu lewat media sosial dan setelah dicek nama-nama korban ternyata adalah keluarganya. 

Jefri mengaku tidak memiliki firasat sebelum peristiwa itu dan belum ada komunikasi dengan salah satu dari ketujuh korban. "Tidak ada telpon dan tidak ada firasat. Saya dengar informasi dari keluarga dong jalan belum sampai satu bulan," ungkapnya.

Dia menyampaikan bahwa, saat ini ada keluarga yang menunggu kedatangan jenazah para korban di kampung dan sebagian keluarga sudah berangkat ke Kupang untuk menjemput jenazah. 

Sesuai informasi terbaru, lanjut Jefri, jenazah para korban akan diterbangkan besok dari Papua langsung Bandara AA Bere Tallo Atambua dan semua ditanggung perusahaan. 

"Besok dari Papua langsung di Haliwen (Atambua-Red). Perusahan yang tanggung. Tapi waktunya belum pasti," kata Jefri.

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Maut yang Tewaskan 18 Warga NTT, Truk Rem Blong Lalu Hantam Tebing

Sebagai keluarga, Jefri sudah menghubungi keluarga yang ada di Atambua dan di Kupang untuk tetap bersiap-siapa menjemput jenazah korban bila sudah tiba di bandara. 

Jefri juga mengharapkan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Belu seperti mobil ambulans untuk menghantar jenazah dari Bandara menuju rumah duka. 

Sebanyak 18 warga asal Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) meninggal dunia akibat kecelakaan maut di Distrik Minyambouw, Kabupaten Pegunungnan Arfak, Provinsi Papua Barat, Rabu 13 April 2022 sekitar pukul 03.00 WIT.

Truk yang ditumpangi warga menabrak gunung Kilometer 10 Pegunungan Arfak, ketika hendak ke pusat kota. Total ada 79 orang yang menumpangi truk itu.

Ketua Ikatan Kerukunan Flobamora (IKF) Clinton Tallo, dihubungi dari Kupang, membenarkan peristiwa itu. Dia menyebut, korban meninggal dunia ada 18 orang, semua berasal dari NTT.

Dia menyebut, semua warga merupakan pekerja tambang pada perusahaan milik Toko Tengah Manokwari. (jen)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved