Berita Nasional

Daftar Paling Lengkap Zona Merah KKB di Papua, Daerah yang akan Segera Dimekarkan Menjadi 3 Provinsi

Sesuai rencana pemerintah pusat, wilayah Provinsi Papua akan dimekarkan lagi menjadi tiga provinsi baru. Pemekarannya sudah diusulkan Komisi II DPR RI

Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
Kelompok separatis di Papua saat sedang berperang melawan TNI Polri di Papua 

POS-KUPANG.COM - Sesuai rencana pemerintah pusat, wilayah Provinsi Papua akan dimekarkan lagi menjadi tiga provinsi baru.

Penambahan tiga daerah baru itu dalam spirit mendekatkan pelayanan dan pembangunan kepada masyarakat.

Dengan demikian di daerah itu akan menjadi empat provinsi, yakni Papua sebagai provinsi induk dan tiga daerah lainnya sebagai hasil pemekaran.

Tiga calon provinsi baru tersebut, masing-masing Provinsi Papua Selatan, Provinsi Papua Tengah, dan Provinsi Papua Pegunungan Tengah.

Rencana pemekaran wilayah di Provinsi Papua itu sudah tertuang dalam RUU yang diusulkan Komisi II DPR RI.

Provinsi Papua Selatan akan diberi nama Provinsi Anim Ha dengan ibu kota Merauke. Wilayahynya mencakup Kabupaten Merauke, Kabupaten Mappi, Kabupaten Asmat dan Kabupaten Boven Digoel

Baca juga: Dituduh Jadi Mata-mata TNI Polri, Dua Tukang Ojek di Puncak Jaya Ditembak KKB Papua

Berikutnya, Provinsi Papua Tengah akan diberi nama Provinsi Meepago dengan ibu kota Timika. Wilayahnya mencakup Kabupaten Mimika, Kabupaten Paniai, Kabupaten Dogiyai, Kabupaten Deyiai, Kabupaten Intan Jaya, serta Kabupaten Puncak.

Sedangkan Provinsi Papua Pegunungan Tengah akan diberi nama Provinsi Lapago dengan ibu kota Wamena.

Provinsi baru ini mencakup wilayah Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Puncak Jaya, Kabupaten Lanny Jaya, Kabupaten Mamberamo Tengah, Kabupaten Nduga, Kabupaten Tolikara dan Kabupaten Yahukimo, serta Kabupaten Yalimo.

Di Papua Tengah, ada empat kabupaten yang selama ini menjadi zona merah kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.

Begitu pula di wilayah calon Provinsi Papua Pegunungan Tengah. Di wilayah ini terdapat beberapa daerah yang merupakan zona merah KKB.

Selama ini, kelompok separatis tersebut melancarkan aksinya dengan menembak mati aparat keamanan baik TNI maupun Polri.

Bahkan kelompok itu juga tak segan-segan membakar dan menembak mati warga sipil dengan berbagai alasan.

Berikut ini daftar zona merah sebagai kawasan operasi kelompok kriminal yang telah dicap sebagai teroris ini.

Baca juga: Pasukan Elit KKB Papua Serang Mobil TNI, 2 Tewas 3 Luka-Luka, Ini Klaim Komandan Operasi Mayor Arnol

1. Kabupaten Yahukimo

Di kabupaten ini ada juga kelompok kriminal bersenjata. Baru-baru ini dibentuk pula kelompok kriminal baru.

Kelompok kriminal tersebut baru-baru ini melancarkan aksi yang menegangkan.

Mereka berhasil merampas senjata milik TNI Polri. Usai melakukan perampasan, mereka juga melakukan tindakan sangat kejam.

Mereka membakar sebuah mobil yang didalamnya ada dua warga sipil. Kedua korban pun tewas dengan kondisi sangat mengenaskan.

Bahkan ketika brimob terjun ke lokasi kejadian, KKB berusaha melakukan penghadangan.

Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua saat menghadang TNI Polri yang sedang melakukan operasi penyisiran pengamanan masyarakat di Papua.
Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua saat menghadang TNI Polri yang sedang melakukan operasi penyisiran pengamanan masyarakat di Papua. (POS-KUPANG.COM)

Dan, terjadilan aksi baku tembak di pinggir jalan antara brimob tersebut dengan KKB di Yahukimo.

Dalam insiden tersebut, tak ada korba jiwa. Namun empat brimob menderita luka-luka terkena serpihan peluru.

Diduga kuat KKB Yahukimo memiliki sniper atau punya senjata api modern. Sebab tembakannya tepat mengenai sasaran walau tidak menimbulkan korban jiwa.

Tembakan KKB Papua itu tepat mengenai helm anti peluru yang dikenakan brimob di Yahukimo.

Rekoset peluru itu mengenai satu perwira brimob, satu bintara dan satu tamtama.

Akibat insiden tersebut, ke-4 brimob tersebut terluka dan dirawat di rumah sakit.

Baca juga: Gerilyawan KKB Papua Hadang Prajurit TNI di Tepi Sungai, Usai Menembak Lalu Sembunyi di Balik Lubang

2. Kabupaten Nduga

Kabupaten Nduga sesungguhnya terkenal karena kejamnya pimpinan KKB Papua, Panglima Egianus Kogoya.

Baru-baru ini Egianus Kogoya diduga menembakkan granat ke pos Marinir di wilayah tersebut.

Granat yang ditembak dengan senjata pelontar itu mengakibatkan dua marinir tewas.

Kedua korban granat tersebut, satunya adalah komandan pos manirir dan satunya lagi adalah manirir asal Nusa Tenggara Timur.

Hingga saat ini sosok Egianus Kogoya belum berhasil diringkus polisi.

Meski demikian aparat keamanan itu dikabarkan telah berhasil mendeteksi sosok yang dikenal sangat bengis tersebut.

Dengan demikian, bila nantinya dibentuk Provinsi Papua Pegunungan Tengah, maka Kabupaten Nduga dan Kabupaten Yahukimo merupakan daerah merah yang patut diberi perhatian lebih.

Pasalnya di daerah tersebut, KKB-nya terkenal sangat militan dan mereka nekat berbuat apa saja untuk menebar ketakutan di tengah masyarakat.

3. Kabupaten Mimika

Di Kabupaten Mimika, terakhir kasus penembakan yang dilakukan oleh KKB yaitu menewaskan satu karyawan PT Freeport Indonesia dan dua lainnya luka-luka.

Kasus tersebut terjadi pada Senin 30 Maret 2020 di Kuala Kencana, Timika, Mimika.

Baca juga: Usai Rampas Senjata TNI, KKB Papua Bakar 2 Warga & Lukai 4 Brimob Saat Baku Tembak di Pinggir Jalan

Karyawan PT Freeport yang meninggal tersebut adalah warga negara asing (WNA).

Korban tewas berinisial GTW (57) yang merupakan warga negara Selandia Baru.

Kemudian, korban luka-luka berinisial JMB (49) dan US (52). Korban berinisial JMB mengalami luka karena tembakan pada perut bagian kanan dan paha bagian kanan.

Sementara itu, korban US mengalami luka pada siku kanan dan punggung.

Para korban kemudian dilarikan ke Klinik Kuala Kencana untuk mendapat perawatan medis.

4. Kabupaten Intan Jaya

Kelompok kriminal bersenjata (KKB) kembali berulah di Kampung Titigi, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Sabtu 5 Februari 2022.

Seorang personel Satgas Kodim Yonif PR 328/DGH Prada Giyade Ramadhani Fattah yang bertugas di Pos TNI Titigi, terluka akibat terkena tembakan di bagian kaki.

KKB Papua saat memasuki tepi sungai tempat mereka hendak menghadang prajurit TNI Polri yang sedang melakukan penyisiran terhadap situasi keamanan di daerah bergolak, Papua.
KKB Papua saat memasuki tepi sungai tempat mereka hendak menghadang prajurit TNI Polri yang sedang melakukan penyisiran terhadap situasi keamanan di daerah bergolak, Papua. (POS-KUPANG.COM)

5. Kabupaten Paniai

Untuk Kabupaten Paniai, kasus KKB terjadi di lokasi penambangan di Distrik Baya Biru.

Kasusnya terjadi pada Minggu 20 Maret 2022 sekitar pukul 05.35 WIT.

Dalam serangan itu, KKB dilaporkan melakukan tembakan dan pembakaran sejumlah bangunan.

Diketahui, Distrik Baya Biru memang merupakan salah satu kawasan penambangan emas di Paniai.

Dalam insiden penembakan tersebut tidak ada korban jiwa. Namun, ada 15 rumah yang menjadi tempat camp pendulang yang dibakar KKB. Rumah itu berada di lokasi 81 dan 45. Selain itu, KKB juga membakar puskesmas dan perumahan guru.

Polisi menduga, pelaku penyerangan adalah KKB pimpinan Lewis Kogoya. Kogoya diduga menyerang bersama sembilan anggotanya dengan membawa senjata api, seperti SS1, Mauser, dan AK-47.

Lewis Kogoya diduga berafiliasi dengan KKB di Kabupaten Intan Jaya.

Baca juga: Terkenal Sadis, Inilah Sosok Egianus Kogoya, Pimpinan KKB Papua Termuda yang Jadi Target TNI Polri

6. Kabupaten Puncak

Kelompok kriminal bersenjata juga melakukan aksinya di Kabupaten Puncak.

Aksinya yang memantik kemarahan Indonesia, adalah tewasnya 8 karyawan PT Palapa Timur Telematika (PTT) pada Senin 7 Maret 2022.

Lokasi kejadiannya di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak. Salah satu korban, yakni Beby Tabuni adalah putera sulung kepala suku di daerah itu.

Berikut, nama delapan korban yang tewas akibat ulah KKB, yakni Bona Simanulang, Bili Gadi Balien, Renal Tagase, Beby Tabuni, Jamaludin, Eko Satiansyah, Syahril Nurdiansyah, Ibo.

Dalam kejadian itu, hanya satu-satunya karyawan, yakni Nelson Sarira, berhasil selamat dari serangan KKB.

Nelson selamat lantaran melarikan diri saat menyaksikan KKB muncul dari balik hutan belukar.

Kala itu ia sempat meminta teman-temannya untuk segera kabur, namun KKB Papua keburu tiba di TKP dan mengeksekusi para korban.

Nelson menuturkan bahwa dalam serangan tersebut, ada sekitar 10 orang anggota KKB yang memasuki kamp mereka dan membantai delapan rekannya itu.

Di tengah-tengah usahanya melarikan diri, Nelson sempat mengirimkan kode bahaya dengan melambai-lambaikan tangan ke CCTV yang terpasang di lokasi tempat mereka bekerja. (frans krowin/tribun papua.com)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved