Perang Rusia Ukraina

Rusia dan Amerika Bisa Perang Langsung di Ukraina, Kiev Belum Menyerah, NATO Terus Dukung Senjata?

Sudah hampir dua bulan, UIkraina belum juga angkat bendera putih tanda menyerah Wilayah Ukraina pun dibuat hancur oleh militer Rusia yang terus saja

Editor: Alfred Dama
GETTY IMAGES via BBC INDONESIA
Tank Rusia dihancurkan oleh pasukan Ukraina di Luhansk 

POS KUPANG.COM -- Sudah hampir dua bulan, UIkraina belum juga angkat bendera putih tanda menyerah

Wilayah Ukraina pun dibuat hancur oleh militer Rusia yang terus saja membombardir

Pihak Rusia menuduh NATO terus membanjiri Ukraina dengan senjata yang mebuat negara itu belum mau mengalah hingga terus terjadi pertumpahan darah

Sudah lebih dari satu bulan perang antara Rusia dengan Ukraina tak kunjung berhenti.

Baca juga: Invasi Rusia ke Ukraina, Pesawat Tak Berawak Ukraina Hancur Dihantam Kapal Marinir Rusia

Padahal diketahui bahwa Ukraina telah babak belur menerima serangan militer Rusia di berbagai daerah.

Kerugian dari pihak Ukraina pun tak tanggung-tanggung akibat dari serangan militer Rusia tersebut.

Lalu mengapa Rusia tak kunjung menghentikan serangannya? atau Ukraina tak kunjung menyerah pada Moskow?

Hal itu menjadi pertanyaan besar bagi dunia internasional, usai melihat apa yang terjadi pada Ukraina sampai hari ini.

Baca juga: Perang Rusia vs Ukraina: Korut Malah Dukung Invasi Rusia ke Ukraina, Joe Biden Orangtua Pikun

Namun baru-baru ini jawaban dari pertanyaan tersebut sedikit terbka usai Duta Besar Rusia memperingatkan risiko konfrontasi militer langsung dengan Barat.

Tindakan negara-negara Barat dalam konteks bahwa Moskow melakukan operasi khusus di Ukraina adalah provokatif dan berbahaya.

Demikian komentar Duta Besar Rusia untuk AS Anatoly Antonov saat memberikan wawancara kepada majalah Newsweek tentang gambaran keseluruhan kampanye militer Rusia di Ukraina, termasuk mengapa Rusia mengambil tindakan tersebut.

Baca juga: Perang Rusia vs Ukraina: Peluru Rusia Hancurkan Bandara Kota Dnipro, Ukraina Rekrut Tentara Bayaran

Di dalamnya, Anatoly Antonov menilai, "Negara-negara Barat terlibat langsung dalam peristiwa terkini karena mereka terus memompa senjata dan amunisi ke Ukraina, memicu lebih banyak pertumpahan darah".

"Tindakan seperti itu berbahaya dan provokatif karena menargetkan negara Rusia ... dapat menyeret Amerika Serikat dan Federasi Rusia ke jalur konfrontasi militer langsung," Antonov memperingatkan.

"Semua konvoi yang memasok senjata dan peralatan Barat ke Ukraina adalah target militer yang sah dari Angkatan Bersenjata Rusia," tambah duta besar itu.

Juga dalam wawancara tersebut, duta besar Rusia membantah semua tuduhan dari Ukraina dan Barat bahwa Rusia terlibat dalam serangan yang menewaskan warga sipil seperti di Bucha, di wilayah Kiev - yang pernah dikontrol Moskow sebelum menarik diri dari kota atau serangan rudal terbaru di stasiun Kramatorsk.

Baca juga: Ukraina Ungkap Fakta Mengejutkan, Rusia Pakai Serangan Kimia di Mariupol, Ini Buktinya 

"Federasi Rusia telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melestarikan kehidupan dan keselamatan warga sipil," kata Antonov.

"Kami melakukan segala upaya untuk menjaga operasi normal infrastruktur penting, memastikan hukum, ketertiban dan keamanan rakyat. Rusia hanya menyerang sasaran militer dan dengan senjata presisi tinggi", menurut Antonov.

Sebelumnya, menurut pengumuman juru bicara Pentagon John Kirby, AS masih menyerahkan paket bantuan militer tambahan senilai $800 juta yang disetujui pada bulan Maret ke Ukraina.

Secara khusus, AS akan memprioritaskan pengiriman senjata yang paling dibutuhkan militer Ukraina, termasuk sistem Javelin, Stinger dan UAV.

Baca juga: Perang Jilid 2 Dimulai? Pasukan NATO kini Berjumlah 40 Ribu Orang, Siap Hadapi Rusia di Sayap Timur

Juru bicara Pentagon menegaskan kembali tujuan AS untuk menyediakan paket bantuan keamanan sebanyak mungkin secepat mungkin dan memastikan Ukraina dapat terus bertahan melawan kampanye militer Rusia.

Hingga saat ini, bersama dengan paket dukungan baru senilai $300 juta yang diumumkan pada awal April di bawah Inisiatif Bantuan Keamanan Ukraina, nilai total bantuan keamanan yang telah diberikan AS untuk Ukraina telah mencapai lebih dari 1 juta USD $6,6 miliar.*

Artikel lain terkait Perang Rusia Ukraina

Baca berita lain KLIK di Pos Kupang.com

Sebagian artikel ini sudah tayang di Sosok.Grid.ID berjudul: Jelas-jelas Tak Berkutik Terima Serangan Militer Rusia, Mengapa Ukraina Tak Kunjung Menyerah? NATO Jadi Dalang?

Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved