Berita NTT Hari Ini

Petugas SPBU Mini Asal Amarasi Ini Jadi Korban Hipnotis di Kupang

pelaku hipnotis memakai celana panjang berwarna hitam, pakaian dan jaket hitam, masker, dan helm sehingga wajahnya sulit dikenali.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/CHRISTIN MALEHERE
Petugas SPBU Mini bernama Agustinus Lamoe (27) asal Amarasi, Kabupaten Kupang itu menjadi korban hipnotis oleh orang tak dikenal, Minggu 10 April 2022. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Christin Malehere

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Nasib naas menimpa seorang petugas SPBU Mini yang terletak di ruas Jalan Adisucipto, Kelurahan Penfui, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang.

Pria bernama Agustinus Lamoe (27) asal Amarasi, Kabupaten Kupang itu menjadi korban hipnotis oleh orang tak dikenal.

Kejadian yang menimpa Agustinus pada Kamis 7 April 2022  kemarin pukul 13.15 wita telah membuatnya kehilangan uang Rp 200.000 setelah dihipnotis oleh pelaku yang tidak diketahui identitasnya.

Beruntung di salah satu sudut Pertamini tersebut tersedia CCTV yang sempat merekam keberadaan dan nomor kendaraan motor DH 4083 yang dipakai oleh pelaku hipnotis sehingga Agustinus membagikan kepada semua teman-teman dan grup media sosial dengan tujuan agar selalu waspada terhadap aksi pelaku hipnotis.

Baca juga: Vico Amalo Jadi Ujung Tombak di Bursa Pilkada Rote Ndao 2024

Kepada POS-KUPANG.COM, Minggu 10 April 2022 petang, Agustinus Lamoe mengatakan bahwa saat itu dirinya sementara menjaga Pertamini dan melayani masyarakat pembeli BBM.

Sekitar pukul 13.15 wita, pelaku hipnotis datang, kemudian memarkir kendaraan di samping Pertamini.

Menurut Agustinus, pelaku hipnotis memakai celana panjang berwarna hitam, pakaian dan jaket hitam, masker, dan helm sehingga wajahnya sulit dikenali.

Agustinus mengira pelaku hipnotis hendak mengisi BBM, sehingga dia bertanya kepada pelaku akan tetapi pelaku mengucapkan sesuatu kalimat yang tidak jelas dan membuatnya tidak paham.

"Saat pelaku datang, saya pikir mau isi BBM, tapi dia omong sesuatu yang tidak saya mengerti," jelas Agustinus.
Setelah itu, pelaku hipnotis meminta kepada Agustinus uang Rp 200.000 dengan alasan tidak punya uang kecil, sehingga Agustinus tanpa berpikir panjang langsung memberikan uang tersebut kepada pelaku.

Baca juga: Ini Kata Ketua BEM Undana Kupang Saat BEM SI Akan Gelar Aksi Demo di Jakarta

Setelah mendapatkan uang dari Agustinus, pelaku hipnotis langsung mengambil sepeda motornya dan pergi dari lokasi kejadian.

Sekitar 30 menit kemudian barulah Agustinus menyadari kejadian hipnotis tersebut sehingga dia langsung melaporkan kepada pimpinan disertai membawa bukti rekaman CCTV di lokasi Pertamini tersebut.

"Saya baru sadar telah kehilangan uang Rp 200.000 setelah pelaku hipnotis itu beranjak pergi sekitar 30 menit kemudian, sehingga saya langsung menghubungi pimpinan saya dan melaporkan kejadian tersebut, sehingga pimpinan saya sementara melacak keberadaan pelaku hipnotis," tambah Agustinus.

Baca juga: 3.350 Formasi Sekolah Kedinasan 2022 Dibawah Kemenhub, Syarat Administrasi, Biaya Seleksi Per Tahap

Terhadap kejadian yang menimpanya, dirinya mengingatkan agar masyarakat selalu waspada dan memperhatikan situasi terlebih orang baru yang tidak dikenal.

"Jangan mudah percaya dan selalu berhati-hati dengan orang baru yang tidak dikenal, serta melaporkan perbuatan yang mencurigakan kepada pihak berwajib agar meminimalisir berbagai aksi kejahatan," tutupnya. (*)

Berita NTT Hari Ini

Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved