Demo Mahasiswa
Ormas di NTT Tolak Aksi 11 April, Kadis Kominfo Kota Kupang: Perwakilan Bisa Bertemu Kepala Daerah
Ketua APRINDO NTT Roby Kase mengatakan, “Aksi massa itu bisa menimbulkan gangguan kamtibmas sehingga perlu ditolak."
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Organisasi masyarakat (ormas) menolak aksi demonstrasi mahasiswa yang akan digelar di Jakarta dan beberapa kota di Indonesia, termasuk di Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin 11 April 2022.
Penolakan itu disampaikan secara tegas oleh Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) NTT Roby Kase dan Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Kupang Maxi Ndun, Ketua Umum Laskar Timor Indonesia (LTI), Pdt Ady WF Ndiy, MTh, Minggu 10 April 2022.
Ketua APRINDO NTT Roby Kase mengatakan, “Aksi massa itu bisa menimbulkan gangguan kamtibmas sehingga perlu ditolak."
Ia menyampaikan dukungan kepada pemerintah dalam mengatasi berbagai persoalan kebangsaan serta menjaga situasi kamtibmas.
Terpisah, Ketua HNSI Kota Kupang Maxi Ndun mengimbau masyarakat NTT khususnya di Kota Kupang untuk tidak terlibat dalam aksi 11 April.
Baca juga: Mahasiswa Demo Besar-besaran Senin Lusa, BEM Seluruh Indonesia Tagih Janji Jokowi
Menurutnya, masyarakat muslim di Indonesia pada umumnya sedang menjalani ibadah puasa dan umat Kristiani di seluruh pelosok tanah air sedang mempersiapkan diri untuk menyambut hari Raya Paskah sehingga aksi itu tidak boleh dilaksanakan.
"Mari jaga situasi yang kondusif dan damai bagi umat yang menjalani ibadah puasa, dan umat Kristen juga sedang menyiapkan diri untuk menyambut hari raya Paskah," ujar Maxi Ndun.
Ketua Umum LTI Pdt Ady WF Ndiy, MTh, juga menyampaikan dukungannya kepada pemerintah yang sedang fokus pada program pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19.
"Harusnya seluruh elemen bangsa percaya dan mendukung penuh pemerintah agar Indonesia bangkit dari keterpurukan akibat pandemi," katanya.
Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat NTT, dan Kota Kupang khususnya untuk tidak mudah terpengaruh terhadap berita bohong (hoaks) dan penggiringan opini yang bertujuan untuk menciptakan ketidakpercayaan masyarakat kepada pemerintah.
Baca juga: Tokoh Agama di Kupang Imbau Masyarakat Tidak Terlibat Demonstrasi
Pdt Ady juga meminta masyarakat tetap memelihara persaudaraan dan toleransi antar umat beragama di NTT sebagaimana telah dirawat turun temurun, terutama pada bulan suci Ramadhan dan masa Paskah.
Siap Fasilitasi Audiens Kepala Daerah
Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi Kota Kupang, Andre Otta, SSTP, MM, mengimbau mahasiswa dan masyarakat bertemu langsung kelapa daerah, jika ingin menyampaikan aspirasi terkait persoalan kebangsaan, tanpa harus menggelar aksi unjuk rasa.
"Kalau mau menyampaikan pendapat, sebaiknya bertemu ekslusif dengan kepala daerah. bisa kita komunikasikan untuk kami fasilitasi diskusi terkait berbagai persoalan kebangsaan," katanya.
Andre juga meminta mahasiswa untuk menahan diri dan menggunakan cara-cara bijak dalam menyampaikan pendapat dimuka umum, apalagi pada masa dimana seluruh masyarakat NTT, dan Kota Kupang khususnya sedang menjalankan ibadah keagamaan, baik Bulan Suci Ramadhan dan masa Paskah tahun 2022.
Baca juga: Pendeta Thomas Ateta Tak Setuju Mahasiswa NTT Ikut Demonstrasi
Baca juga: Jangan Jadikan Berita Hoaks Sebagai Alasan untuk Demonstrasi