Demo Mahasiswa
Dosen Undana Riky Ekaputra Foeh Angkat Bicara Terkait Demo BEM SI April 2022
mahasiswa semata-mata mengingatkan pemerintah untuk tidak keluar dari jalurnya dalam merancang kebijakan agar tak merugikan masyarakat
Penulis: Ray Rebon | Editor: Rosalina Woso
Selain itu, kata dia mahasiswa memang memiliki tingkat kritisi sehingga merasa perlu membuat suatu gerakan kepada pemerintah untuk tidak lagi mengambil langkah yang memberatkan masyarakat.
"Saya memandang bahwa tentu masalah ekonomi ini cukup berat dan tahun ini memang kita akan mengalami penyesuaian mulai dari minyak goreng", lanjutya lagi.
Baca juga: Gubernur NTT Ancam Copot Penjabat Bupati Jika Ketahuan Berpolitik
Kestabilan dari pasokan luar negeri juga belum terlalu memadai seperti misalnya komoditi kedelai. Stabilnya kondisi ini diperkirakannya dapat berlangsung pada Oktober.
Begitupun pemerintah dari saat ini perlu mempersiapkan planning ekonomi untuk tahun depan agar kondisinya tidak sama. "Itu estimasi saya", tukasnya.
Menurut dia, mahasiswa semata-mata mengingatkan pemerintah untuk tidak keluar dari jalurnya dalam merancang kebijakan agar tak merugikan masyarakat.
Kebijakan pemerintah di sektor minyak goreng berganti beberapa kali dalam sebulan tanpa kajian yang matang. Untuk itu sebelumnya mengusulkan untuk mengganti Menteri Perdagangan yang tidak dapat mengatasi hal ini.
Baca juga: Rela Tinggalkan 6 Anak, Seorang Ibu di Flotim Jadi Korban Dugaan Trafficking Calo PJTKI
Demo yang dilangsungkan pada saat puasa ini pun perlu dihargai karena bila ada kestabilan harga sembako tercapai maka justru akan lebih baik ke depannya, apalagi akan memasuki Idul Fitri yang berarti masa pasokan bahan makanan, sembako, minyak goreng dan BBM diharapkan stabil, terlebih lagi juga kebijakan untuk mudik sudah dibolehkan.
"Sebagai besar pemudik menggunakan kendaraan pribadi yang membutuhkan bahan bakar", ujar dia.
Ia juga berharap pendemo atau para mahasiswa nantinya tetap berjalan damai tanpa merusak fasilitas-fasilitas publik. (*)