Berita Ekonomi Hari Ini

Pertumbuhan Ekonomi NTT Belum Efisien Dibandingkan Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Dijelaskan Nyoman, pertumbuhan ekonomi di 2021 terutama pada triwulan IV mencapai 3,1 persen year on year (yoy)

Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/HO-PERWAKILAN BI NTT
FOTO BERSAMA - Para nara sumber foto bersama dalam acara Sasando Dia, SAnte-SANte Duduk baOmong deng meDIA di Venue Ruang Nemberala lantai 3 Gedung Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur, Jumat 8 April 2022 

Menurut Nyoman, jika pemerintah bisa mendorong PMA atau PMDN dari swasta tentu akan lebih baik lagi dan sustainable walaupun dilihat dari ikon di angka 9,6 persen artinya bahwa untuk menaikkan satu rupiah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) kita diperlukan 9,6 persen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca juga: Ketua Umum Golkar Airlangga Instruksikan Golkar Sumbar Kembalikan Kejayaan Partai

Harapannya bagaimana pemerintah mengoptimalisasi pengeluaran dan bagaimana menarik investasi sehingga mau berinvestasi di Nusa Tenggara Timur.

Secara nasional pertumbuhan ekonomi NTT masih kecil,kisaran 0,65 persen dibandingkan NTB dan Bali di wilayah Bali Nusra,NTT termasuk paling kecil karena angkanya masih Rp 110,8 triliun (PDRB) kita setahun.

Dilanjutkan Nyoman diperlukan kebijakan-kebijakan khusus, baik oleh pemerintah daerah maupun pemerintah pusat, sektor-sektor atau subsektor apa saja yang mau diunggulkan yang mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca juga: Tingkat Permintaan Karangan Bunga di Kota Kupang, NTT Alami Fluktuasi

Seperti yang sudah dicanangkan Gubernur dan jajarannya bahwa pariwisata sebagai manuver bagi ekonomi NTT.

NTT terdiri dari ribuan pulau dengan pantai serta budaya yang sangat indah yang tentunya menarik bagi wisatawan namun kontribusi kita dalam PDRB masih kurang dari 2 persen artinya meskipun pertumbuhan ekonomi didorong namun belum bisa mendongkrak secara cepat bagi pertumbuhan ekonomi NTT.

"Artinya kontribusi sektor dan subsektor yang perlu dapat perhatian adalah pertanian dan konstruksi yang termasuk di dalamnya adalah perdagangan," ungkapnya.

Baca juga: Jeriko Beri Sinyal Bergabung ke Partai Gerindra NTT, Mengaku Sudah Berdiri Bebas

Dengan mempertimbangkan ekonomi menurut Nyoman sudah mulai bagus on the track pemulihan ekonomi namun ada tantangan global seperti kenaikan komoditi-komoditi dan juga adanya invasi Rusia ke Ukraina.

Nyoman menerangkan tahun ini menurunkan proyeksinya dibandingkan Desember tahun lalu di kisaran 4,72 - 5,52 persen dengan asumsi yang pertama ada djpt atau djps itu berjalan sebagaimana yang diharapkan.

"Beberapa dorongan yang kita lakukan tidak hanya di subsektor Pertanian tetapi juga peternakan itu adalah 30 - 35 persen dampaknya dari ekonomi kita,termasuk konstruksi dan akmamin pariwisata,"kata Nyoman.(*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved