Perang Rusia Ukraina
Indonesia Abstain dalam Voting Penangguhan Rusia dari Dewan HAM PBB, Ini Alasannya, Pengamat: Tepat!
Indonesia Abstain dalam Voting Penangguhan Rusia dari Dewan HAM PBB, ini alasannya, Pengamat: Tepat!
Indonesia Abstain dalam Voting Penangguhan Rusia dari Dewan HAM PBB, Ini Alasannya, Pengamat: Tepat!
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Majelis Umum PBB menggelar voting untuk menentukan keputusan terhadap status keanggotaan Rusia di Dewan HAM PBB.
Disaat Amerika Serikat dan sekutunya getol untuk menghukum Rusia, Indonesia memilih tak ikut-ikutan.
Bukannya dukung Invasi Rusia ke Ukraina, Indonesia ternyata punya alasan sendiri mengapa memilih abstain dalam pemungutan suara resolusi di Majelis Umum PBB, terkait penangguhan Rusia dari Dewan HAM.
Sikap Indoesia itu didasari argumentasi bahwa hingga kii belum ada verifikasi tentang Invasi dan "Laporan Pelanggaran Berat dan Sistematis dan Pelanggaran Hak Asasi Manusia" di Ukraina.
Baca juga: Perang Rusia vs Ukraina: India Kecam Rusia, Ada Pembantai Warga Sipil Bucha, Serukan Penyelidikan
Langkah tersebut dinilai pakar hukum internasional, Hikmahanto Juwana sudah tepat.
"Sangat tepat," kata Hikmahanto kepada Tribunnews.com, Sabtu (9/4/2022).
Hikmahanto mengemukakan tiga alasan mengapa langkah Indonesia sudah tepat.
Pertama, disebutnya, Indonesia dalam posisi belum mendapatkan hasil verifikasi terkait dengan gambar yang ada dan siapa pelakunya.
Kedua, Indonesia tidak mengekor Amerika Serikat dalam menghakimi Rusia bahwa Rusia salah.
Ketiga, lanjutnya, AS dan sekutunya berupaya agar Rusia dikenakan sanksi dalam keanggotaan berbagai organisasi dan forum internasional, termasuk G20.
Baca juga: Perang Rusia vs Ukraina: Rusia Mulai Proses Pengusiran Diplomat Amerika Serikat di Moskow?
Tindakan tersebut, menurut Hikmahanto, berarti mengeskalasi konflik dan tidak akan menghentikan serangan Rusia terhadap Ukraina.
"Tentu Indonesia tidak setuju dengan jalan yang diambil oleh AS dan sekutunya mengingat Indonesia berkeinginan untuk menciptakan perdamaian di Ukraina dan mengakhiri tragedi kemanusiaan," kata dia.
Hikmahanto mengimbuhkan, saat ini AS menggunakan strategi untuk mengeluarkan Rusia dari berbagai organisasi internasional dan forum internasional, termasuk G20, agar Rusia menghentikan serangan.
"Maka Indonesia tepat untuk abstain karena cara-cara AS itu tidak bisa dibenarkan," tukasnya.