Beritta Olahraga

Jersey Almarhum Maradona Dikenakan Saat Gol Tangan Tuhan Dijual Rp 75,2 Miliar, Ini Pemiliknya

Jersey Tangan Tuhan Diego Maradona akan terjual 5,23 juta dolar AS atau setara dengan Rp 75,2 Miliar dalam sebuah pelelangan.  Jersey tersebut dimilik

Editor: Ferry Ndoen
AFP/thesun.co.uk
Legenda sepak bola Argentina Diego Maradona bersama dokternya, Leopoldo Luque. Maradona meninggal pada Rabu (25/11/2020) setelah mengalami gagal jantung 

POS-KUPANG.COM - Jersey Tangan Tuhan Diego Maradona akan terjual 5,23 juta dolar AS atau setara dengan Rp 75,2 Miliar dalam sebuah pelelangan. 

Jersey tersebut dimiliki oleh mantan gelandang Inggris Steve Hodge, yang bertukar jersey dengan Maradona setelah Argentina memenangkan pertandingan dengan skor 2-1.

Maradona, yang memimpin Argentina meraih kejayaan Piala Dunia 1986, secara luas dianggap sebagai salah satu pesepak bola terhebat yang pernah ada.

Jersey tersebut dipakai Diego Maradona ketika ia mencetak gol 'Hand of God'  atau Tangan Tuhan yang terkenal melawan Inggris di Piala Dunia 1986.

Jersey tersebut diperkirakan akan terjual setidaknya 4 juta poundsterling ($5,23 juta), kata juru lelang Sotherby's, Rabu (6/4/2022).

Demikian berita terkini Wartakotalive.com bersumber dari Aljazeera hari ini.

Baca juga: Perang Rusia vs Ukraina Picu Harga Bahan Bakar Minyak Naik 

Kaos seragam sepak bola Argentina tersebut dimiliki oleh mantan gelandang Inggris Steve Hodge.

Steve Hodge bertukar kaus dengan Maradona setelah Argentina memenangkan pertandingan dengan skor 2-1 berkat dua gol penyerang tersebut.

Gol kedua merupakan upaya solo yang dianggap sebagai salah satu yang terbesar yang pernah dicetak.

Upaya umpan balik Hodge yang dikejar Maradona sebelum menggunakan tangannya untuk mendorong bola melewati kiper Inggris Peter Shilton untuk gol pertama.

Menyusul kematian Maradona pada 2020, Hodge mengatakan kaus itu tidak untuk dijual.

Jersey Termahal

Jersey legenda Brasil Pele dari final Piala Dunia 1970 adalah kaos sepak bola termahal yang dijual di lelang, menurut Guinness World Records.

Jersey Pele dihargai £ 157.750 pada tahun 2002, lebih dari tiga kali lipat dari harga yang diharapkan.

Baca juga: UFC: Israel Siap Hancurkan Khamzat Chimaev Atau Burns

Maradona, yang memimpin Argentina meraih kejayaan Piala Dunia 1986, secara luas dianggap sebagai salah satu pesepak bola terhebat yang pernah ada.

Dia meninggal pada usia 60 tahun pada tahun 2020 karena serangan jantung.

Pembunuhan Berencana

Sementara itu, dokter yang merawat Diego Armando Maradona didakwa telah melakukan pembunuhan berencana atas kematian legenda timnas Argentina itu.

Melansir dari AFP Kamis (20/5/2021), otoritas hukum terkait telah sepakat mendakwa sang dokter, Leopoldo Luque.

Selain itu, psikiater Agustina Cosachov, psikolog Carlos Daniel Diaz, dan empat perawat yang terlibat turut dijatuhi dakwaan.

Leopoldo Luque menjadi sosok yang paling disorot karena dia merupakan dokter pribadi Diego Maradona.

Mereka berpotensi dijatuhi hukuman dengan di penjara 25 tahun apabila terbukti bersalah.

Dakwaan tersebut didasarkan atas temuan Dewan Medis terkait kematian Maradona akibat serangan jantung November 2020 lalu.

Sebanyak 11 ahli lintas disiplin ilmu sepakat menyatakan bahwa Diego Maradona adalah korban dari kelalaian medis dan bisa dihindari.

Baca juga: Liga 1: Persipura, Degradasi ke Liga 2, BTM Kena Caci Maki: Manajemen Solid untuk Mutiara Hitam

Hal itu tercermin dari dokumen penyelidikan setebal 70 halaman yang dirlis Dewan Medis bentukan Kejaksaan San Isidro, Buenos Aires, pada akhir April 2021.

Salah satu kalimat yang terdapat dalam dokumen tersebut adalah "Tindakan tim kesehatan yang merawat Maradona kurang memadai dan sembrono."

Setidaknya terdapat tiga poin dalam dokumen tersebut yang mengindikasikan Maradona telah menjadi korban kelalaian medis.

Beberapa dari poin tersebut dikaitkan dengan kecanduan Diego Maradona terhadap alkohol dan zat terlarang lainnya.

Berdasarkan laporan Dewan Medis tersebut, Diego Maradona juga disebut menghadapi masa-masa kritis setidaknya 12 jam sebelum meninggal dunia.

Namun, tanda-tanda itu diabaikan oleh petugas medis sehingga memperburuk kondisi Maradona.

Tyc Sports megabarkan bahwa laporan tersebut akan disampaikan ke tiga penyidik, yakni Laura Capra, Cosme Iribarren dan Patricio Ferrari.

Setelah tiga pekan berlalu, otoritas hukum setempat pun menjatuhi dakwaan pada sang dokter dan enam orang lainnya yang dinyatakan terlibat pembunuhan berencana.

"Setelah begitu banyak ketidakadilan, kasus ini telah menemui titik terang," kata seorang sumber dilansir dari AFP.

Keputusan ini membuat terdakwa dilarang meninggalkan Argentina dan kemudian akan diperiksa lebih lanjut antara 31 Mei dan 14 Juni nanti.

Proses hukum sendiri dipicu oleh pengaduan dua putri Maradona (Dalma dan Giannina) terhadap Leopoldo Luque.

Baca juga: Liga 1: Persipura, Degradasi ke Liga 2, BTM Kena Caci Maki: Manajemen Solid untuk Mutiara Hitam

Mereka menyalahkan Luque karena kondisi sang ayah semakin buruk usai menjalani operasi otak, beberapa pekan sebelum wafat.

Sementara itu, jaksa meyakini Maradona diperlakukan lebih parah oleh dokter dan perawatnya yang lain.

Bukan karena kelalaian medis, jaksa yakin mereka tahu peraih Piala Dunia 1986 itu akan mati dan tidak melakukan apa pun untuk mencegahnya.

Keyakinannya tak terlepas karena bukti pesan dan audio menunjukkan sang dokter dkk tahu Maradona memakai alkohol, ganja, dan zat terlarang lain dalam beberapa bulan terakhir hidupnya.

Hal tersebut semakin diperkuat setelah laporan Dewan Medis turut menyatakan bahwa "tanda-tanda risiko hidup" Maradona diabaikan dokter dan orang-orang yang terlibat.

Berita olahraga dan lainnya:

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul JERSEY Tangan Tuhan Maradona Dijual Rp 75,2 Miliar, Dimiliki Steve Hodge Pemain Timnas Inggris

Legenda sepak bola Argentina, Diego Maradona saat menyaksikan laga negaranya melawan Nigeria di Piala Dunia 2018
Legenda sepak bola Argentina, Diego Maradona saat menyaksikan laga negaranya melawan Nigeria di Piala Dunia 2018 (AFP/OLGA MALTSEVA via KOMPAS.com)
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved