AUKUS
China Bereaksi terhadap Kesepakatan Rudal Hipersonik AUKUS, Barnaby Joyce: 'Ancaman Eksistensial'
Senjata hipersonik dan kontra-hipersonik sangat penting untuk pertahanan Australia dengan rudal China yang mampu menyerang Australia
Wilayah yang kurang stabil telah mendorong perlunya peningkatan pengeluaran pertahanan dengan negara-negara otokratis seperti Rusia mengabaikan tatanan berbasis aturan internasional yang berlaku sejak akhir Perang Dunia Kedua, kata Frydenberg.
"Pengaturan AUKUS ... adalah kesepakatan yang luas. Semuanya mulai dari kapal selam bertenaga nuklir hingga juga memiliki kecerdasan buatan dan kesiapan keamanan siber," katanya.
"Juga aksesibilitas ke rudal hipersonik ini ... (akan) membantu mengamankan Australia di lingkungan internasional yang sangat tidak pasti."
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin bekerja untuk mempercepat sistem senjata hipersonik saat Amerika berlomba untuk bersaing dengan China dan Rusia.
Rusia baru-baru ini mengerahkan rudal hipersonik dalam invasinya ke Ukraina.
Dalam pernyataan bersama, Perdana Menteri Scott Morrison, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Presiden AS Joe Biden berkomitmen untuk memperluas berbagi informasi dan memperdalam kerja sama dalam inovasi pertahanan, termasuk kemampuan hipersonik dan kontra-hipersonik.
AS dan Australia sudah memiliki program senjata hipersonik yang disebut SCIFiRE (Southern Cross Integrated Flight Research Experiment).
Ditanya tentang kerja sama hipersonik di bawah AUKUS, duta besar China untuk PBB Zhang Jun memperingatkan terhadap tindakan yang dapat memicu konflik.
"Siapa pun yang tidak ingin melihat krisis Ukraina harus menahan diri dari melakukan hal-hal yang dapat membawa bagian lain dunia ke dalam krisis seperti ini," kata Zhang.
"Seperti kata pepatah Cina: 'Jika Anda tidak menyukainya, jangan memaksakannya pada orang lain'."
Apa itu rudal hipersonik?

- Rudal hipersonik dapat melakukan perjalanan lebih dari lima kali kecepatan suara - atau 6.200 kilometer per jam - dan dilaporkan hingga delapan kali kecepatan suara.
- Rudal saat ini memiliki jangkauan sekitar 2.000 kilometer.
- Senjata hipersonik sangat mudah bermanuver dan dapat terbang di bawah radar, membuatnya sulit untuk dideteksi dan hampir tidak mungkin untuk dicegat.
- AS mengkonfirmasi China menguji senjata hipersonik berkemampuan nuklir tahun lalu dan Rusia menggunakan rudal hipersonik dua minggu lalu di Ukraina.
- AS sedang mengembangkan rudal hipersonik jarak jauh yang dapat menyerang target lebih dari 2.775 kilometer jauhnya dan dilaporkan akan mampu mencapai kecepatan 17 Mach - atau hampir 21.000 km/jam.
Sumber: sbs.com.au