KKB Papua
Pimpinannya Tewas Ditembak TNI, KKB Papua Balas Mutilasi Babinsa & Istri, Kisahnya Bikin Kecut Hati
Saat ini, KKB Papua semakin tak berperikemanusiaan. Gegara pimpinannya ditembak mati, KKB Papua pun membalas dendam dengan tindakan yang amat biadab.
POS-KUPANG.COM - Entah apa yang merasuki kelompok kriminal bersenjata di Papua, tapi saat ini tindakan mereka semakin tak berperikemanusiaan.
KKB Papua semakin kejam. Mereka sesuka hati melakukan tindakan barbar dan tak mau bila aksi mereka dibalas oleh TNI-Polri.
Bila TNI Polri melakukan tindakan yang dianggap berlebihan, maka mereka juga akan membalasnya dengan tindakan yang lebih dari ketegasan TNI Polri.
Fakta itu terjadi ketika TNI Polri menembak mati pimpinan KKB Ndeotadi, Toni Tabuni baru-baru ini.
Dalam kasus itu, Toni Tabuni ditembak mati setelah melakukan perlawanan saat hendak ditangkap di Kelurahan Siriwini, Kabupaten Nabire Selasa 29 Maret 2022.
Saat itu, Toni Tabuni diduga sedang mencari amunisi untuk kebutuhan anggota yang dipimpinnya.
Mengetahui keberadaan Toni Tabuni, aparat TNI Polri pun bergerak cepat untuk meringkusnya.
Namun ketika hendak ditangkap, Toni Tabuni melakukan perlawanan, sehingga langsung dihabisi di lokasi kejadian.
Sedangkan Kais Tabuni, rekannya tak berkutik saat diamankan aparat penegak hukum.
Beberapa hari kemudian, KKB Papua seakan melakukan tindakan balas dendam atas perlakuan TNI pada Pimpinan KKB Ndeotadi.
Baca juga: Kerap Tebar Teror, Inilah Asal Usul dan Sejarah KKB Papua, Berawal dari OPM yang Ingin Referendum
Mereka menyergap Babinsa 1702-07 Kurulu kemudian menghabisinya bersama istrinya yang saat itu sedang berada di rumah.
Babinsa itu bernama Sertu Eka Andrianto Hasugian (28) sementara istrinya bernama Sri Lestari Indah Putri (33).
Sri Lestari merupakan bidan yang bertugas di Puskesmas Elim. Kedua korban dihabisi sekitar pukul 06.00 waktu setempat, Kamis 31 Maret 2022.
Bahkan KKB Papua juga tega memutilasi jari anak korban yang masih balita.
Kekejaman KKB Papua tersebut memancing amarah KASAD Jenderal Dudung Abdurachman.
Mantan Pangkostrad ini langsung memerintahkan Pangdam XVII/Cendrawasih, Mayjen TNI Teguh Muji Angkasa, mengejar pelaku sampai ditangkap.
Peristiwa pembunuhan Babinsa Kurulu bersama istrinya itu, terjadi di Kampung Elelim, Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo.
Wakapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan mengungkapkan, semasa hidup kedua korban selalu aktif bersama masyarakat.
"Istri Babinsa yang merupakan Nakes dan PNS Puskesmas Elim Yalimo, sering membantu masyarakat, khususnya dalam persalinan Ibu-ibu."
"Apalagi saat terjadi pengungsian di wilayah Yalimo. Almarhum terjun langsung membantu para pengungsi," tutur Candra dalam rilis pers yang diterima Tribun-Papua.com, Kamis 31 Maret 2022 siang.
Sedangkan sang suami, Sertu Eka Andrianyanto Hasugian, merupakan Babinsa yang sangat menyatu dengan masyarakat setempat," tambahnya.
Baca juga: Kepulan Asap Jadi Tanda KKB Papua Beraksi di Intan Jaya, Sekolah Dibakar Guru Dipukul, Ini Pelakunya
Yang membuat marah, adalah anak dari kedua almarhum yang masih balita, juga jadi korban. Jari tangannya dipotong para pelaku.
Dikatakannya, pembunuhan itu dilakukan oleh OTK (orang tak dikenal) pada Kamis pagi, pukul 06.15 WIT, di Kios milik almarhum, Jalan Trans Elelim, Kampung Elelim," tutur Candra.
Terkait siapa pelakunya, lanjut dia, hingga saat ini belum diketahui. Namun sejumlah pihak sudah dimintai keterangan di Polres Yalimo" jelas Letkol Candra.
Begini Perintah Jenderal Dudung
Jenderal Dudung mengutuk keras tindakan pelaku kepada korban yang juga bintara pembina desa (Babinsa) dan istrinya.
“KSAD memerintahkan kepada Pangdam XVII/Cenderawasih untuk mengejar pelaku penembakan sampai dengan diketemukan dan dilakukan proses secara hukum,” demikian keterangan tertulis Dinas Penerangan Angkatan Darat (Dispenad), Kamis malam.
Jenderal Dudung juga memerintahkan kepada seluruh prajurit TNI AD yang melaksanakan tugas di daerah operasi untuk tidak ragu-ragu bertindak tegas terhadap pihak-pihak tertentu yang mengancam keselamatan pribadi maupun masyarakat sekitar.
Ia juga meminta prajuritnya untuk terus meningkatkan kewaspadaan dalam setiap pelaksanaan tugas.
Selaku pimpinan TNI AD, Dudung turut berbelasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga korban dan akan mengurus hak-hak korban serta memperhatikan masa depan keluarganya.
Makin Brutal
Terpisah, KKB Papua semakin brutal melakukan serangan setelah salah satu pimpinannya tewas ditembak.
Mereka membakar gedung sekolah hingga menembak mati seorang anggota koramil.
Diketahui, pimpinan KKB Papua, Toni Tabuni, tewas ditembak aparat saat sedang mencari pasokan amunisi di Kelurahan Siriwini, Kabupaten Nabire, Papua, Selasa 29 Maret 2022.
Tewasnya Toni ternyata malah memicu aksi KKB Papua di wilayah lain semakin brutal.
KKB Papua melakukan aksi penyerangan yang disertai penembakan di Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua, Kamis 31 Maret 2022.
Baca juga: Detik-Detik Prajurit TNI Membelot ke KKB Papua, Awalnya Telpon Teman Setelah Itu Hilang Tanpa Jejak
Akibatnya, seorang anggota Komando Rayon Milter (Koramil) Yalimo bernama Sertu Eko meninggal dunia.
Informasi itu dibenarkan oleh Dandim 1702 Jayawijaya, Letkol Inf Arif Budi Situmeang di Jayapura seperti dilansir dari Antara.
"Memang benar ada insiden penembakan yang menewaskan anggota Koramil Yalimo," kata Arif, Kamis.
Belum ada informasi lanjut terkait kronologi dari peristiwa penembakan ini. Arif mengatakan pihaknya masih tengah melakukan penyelidikan.
"Saat ini sedang dilidik," ucapnya.

KKB Papua juga membakar bangunan sekolah satu atap SD-SMP serta menganiaya dua warga sipil di Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Papua.
KKB Papua pimpinan Undius Kogoya dan Aibon Kogoya itu melakukan aksi kejam itu pada Rabu 30 Maret 2022.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal menjelaskan kejadian berawal sekitar pukul 17.50 WIT anggota melihat terdapat kepulan asap dari arah Kampung Hitadipa.
Terkait itu, anggota melakukan penyelidikan dan diketahui bahwa KKB telah membakar gedung sekolah satu atap Hitadipa.
Lanjut dia, dari keterangan saksi, pukul 16.30 WIT gerombolan KKB berjumlah sekitar puluhan orang masuk ke Kampung Hitadipa kemudian membakar gedung Sekolah Satu Atap YPPGI - SMP N 2 Hitadipa yang berjumlah 9 kelas.
“Mereka tidak hanya membakar Gedung sekolah, mereka juga melakukan penganiayaan terhadap dua warga sipil,"kata Kamal melalui rilis pers yang diterima Tribun-Papua.com, Kamis 31 Maret 2022.
Lanjut dia, salah satu warga yang dianiaya adalah guru di sekolah yang mereka bakar.
Baca juga: KETERLALUAN, Dua Prajurit Tewas Ditembak Kelompok Egianus Kogoya,Anggota TNI ini Bergabung KKB Papua
Ia menambahkan, setelah melakukan pembakaran dan penganiayaan selanjutnya gerombolan KKB melarikan diri keluar dari Kampung Hitadipa.
"Anggota TNI-Polri di Intan Jaya telah menyekat jalur KKB untuk masuk ke Kota Sugapa dan juga melakukan pengamanan di sekitaran objek vital,"tambah dia.
Pimpinan KKB Papua Tewas Ditembak
Sebelumnya, seorang pimpinan KKB Papua tewas saat sedang mencari pasokan amunisi di Kelurahan Siriwini, Kabupaten Nabire, Papua, Selasa 29 Maret 2022.
Dia adalah Toni Tabuni, yang merupakan pimpinan KKB Papua Ndeotadi atau kelompok Dambet.
Toni tewas karena melawan saat akan ditangkap Satgas Damai Cartenz.
Saat penangkapan terjadi, Toni berada di Nabire diduga untuk mencari pasokan amunisi.
"Kita duga dia lagi turun untuk cari amunisi," kata Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani melalui pesan singkat, Rabu 30 Maret 2022.
Seperti dilansir dari Tribun Papua dalam artikel 'Pimpinan KKB Toni Tabuni Tewas saat Ditangkap di Nabire, Polda Papua: Dia Turun untuk Cari Amunisi'.
Namun, saat ditangkap, Toni Tabuni yang tengah bersama rekannya, Kais Tabuni (25), belum sempat bertransaksi.
Pihaknya masih mendalami jejak kasus kejahatan yang melibatkan Toni Tabuni.
Termasuk, keterlibatannya dalam penembakan mantan Kabinda Papua di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, yang terjadi pada 25 April 2021.
Baca juga: Sosok Egianus Kogoya, Pemimpin KKB Papua yang Tembak Letda Iqbal dan Pratu Wilson Here hingga Tewas
"Itu masih didalami, tapi yang pasti dia terlibat karena dia berasal dari Kelompok Dambet," kata dia.
Dambet adalah sebuah kampung yang berada di Distrik Beoga yang menjadi lokasi penembakan Kabinda Papua.
Diberitakan sebelumnya, Satgas Penegakan Hukum Operasi Damai Cartenz berhasil menangkap dua anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kelurahan Siriwini Kabupaten Nabire, Papua, Selasa 29 Maret 2022.
Kedua KKB yang dimaksud adalah Toni Tabuni (24) dan Kais Tabuni (25).
Toni Tabuni merupakan seorang pimpinan KKB di Nabire.
"Untuk diketahui Toni Tabuni merupakan pimpinan KKB Ndeotadi (Nabire)," ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal melalui keterangan tertulis, Rabu 30 Maret 2022.
Inilah Sosok Toni Tabuni
Menurut Kamal, Toni Tabuni sempat terlibat dalam sejumlah aksi kekerasan, di antaranya aksi penembakan terhadap Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Karya Nugraha Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Papua pada tahun 2021.
"(Toni Tabuni) terlibat dalam aksi penembakan terhadap Kabinda Papua pada tanggal 25 April 2021, yang mengakibatkan Kabinda Papua Alm. Letjend (P) TNI I Gusti Putu Dani Nugraha meninggal dunia, di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak," ucap Kamal.
Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Karya Nugraha dinyatakan gugur setelah kontak tembak dengan KKB saat tim patrol Satgas BIN bersama Satgas TNI dan Polri tengah melakukan perjalanan menuju Kampung Dambet.
Baca juga: Prajurit TNI Hilang Sejak Desember 2021, Prada Yotam Bugiangge Diduga Gabung KKB Papua, Ini Sosoknya
Pada pukul 15.50 WIT, Satgas BIN, Satgas TNI, dan Polri dihadang KKB sehingga terjadi saling tembak di sekitar gereja Kampung Dambet.
"Akibat kontak tembak tersebut Kabinda Papua tertembak dan gugur sebagai pahlawan di lokasi kejadian," kata Deputi VII BIN Wawan Hari Purwanto kala itu.
Wawan mengatakan, kehadiran Kabinda Papua di Kampung Dambet merupakan dalam rangka observasi lapangan guna mempercepat pemulihan keamanan pasca-aksi brutal KKB di wilayah tersebut.
Kunjungan pimpinan tertinggi BIN Papua di lapangan juga sebagai upaya untuk meningkatkan moril dan semangat kepada masyarakat yang selama ini terganggu akibat kekejaman dan kebiadaban KKB.
Ia juga mengatakan, gugurnya Kabinda Papua merupakan bentuk nyata pengorbanan BIN dalam mempertahankan kedaulatan NKRI.
Insiden ini juga menjadi simbol pengabdian BIN dalam menjalankan undang-undang (UU), yaitu sebagai lini terdepan dalam sistem keamanan nasional.
Ia menegaskan, kejadian tersebut tidak akan menyurutkan mental dan moril insan intelijen maupun aparat keamanan lainnya dalam memberantas segala ancaman nasional.
Toni juga disebutkan terlibat pencurian dengan kekerasan terhadap personil Pospol 99 Ndeotadi pada tanggal 15 Mei 2020 yang mengakibatkan Briptu Cristian Palling mengalami luka bacok di kepala dan di tubuh.
Toni saat itu merampas tiga pucuk senjata organik Pospol 99, yang terdiri atas dua pucuk SS1 dan sepucuk AK 47.
Lebih lanjut, Kamal juga mengatakan Toni Tabuni pernah terlibat dalam penembakan terhadap Petugas Satgas Covid di Intan Jaya pada tanggal 22 Mei 2020.
Kejadian itu menyebabkan Alemalik Bagau dan Heniko Somau meninggal dunia.
Baca juga: Serangan KKB Papua ke Pos Marinir Gunakan Pelontar Granat, Diduga Hasil Rampasan TNI,2 Anggota Gugur
"Terlibat dalam aksi penembakan terhadap masyarakat sipil di perbatasan Intanjaya-Paniai pada tanggal 29 Mei 2020. Korban atas nama Yunus Sani Luka tembak di kepala (MD)," imbuhnya.
Kemudian, Toni juga terlibat kontak tembak dengan tim gabungan TNI-Polri di Sugapa, Intan Jaya pada tanggal 5 November 2021.
Di situ, korban atas nama Oce Belau yang merupakan pasukan KKB Intan Jaya juga meninggal dunia.
Selain itu, Toni juga pernah terlibat pembakaran di Bandara Bilorai Intan Jaya, pada tanggal 29 Oktober 2021.
"Terlibat dalam aksi penodongan terhadap masyarakat sipil di area tambang rakyat lokasi dulang 45," ucap Kamal.
Tak hanya itu, Kamal menambahkan, Toni Tabuni masih ikut terlibat dalam aksi Kontak tembak antara KKB Ilaga dengan Paskhas di Bandara Aminggaru pada tanggal 19 Februari 2022 dengan korban atas nama Praka Firman Hermansyah.
Korban itu berada dalam keadaan selamat.
“Terlibat dalam aksi penembakan terhadap personil Satgas Yonif 408/Sbh Pos Koramil Dambet, pada tanggal 3 Maret 2022, Korban An Pratu Heriyanto, luka tembak dileher,” tambah Kamal. (*)