Berita NTT Hari Ini
Ketua Sinode Gmit Minta Semua Umat Jaga Situasi yang Kondusif di Bulan Ramadhan
selama 7 minggu umat merenungkan makna penderitaan Kristus dalam masa Prapaskah/Minggu Sengsara.
Penulis: Ray Rebon | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Ketua Majelis Sinode Gmit, Pdt. Dr. Mery Kolimon menilai bulan Ramadhan sebagai wujud umat beribadah kepada Allah dengan menahan lapar dan haus sebagai simbol pengendalian dan penyerahan diri kepada Allah.
Pdt. Mery pun meminta kepada semua umat Kristen dan umat agama lainnya agar bersama menjaga suasana tetap kondusif di bulan Ramadhan selama umat muslim melaksanakan ibadah puasa dengan baik dan lancar.
"Kami doakan kiranya Tuhan Yang Maha Kuasa menerima ibadah saudara-saudari kami umat Muslim dan memberi kekuatan untuk menunaikan ibadah puasa selama sebulan penuh dengan sehat dan gembira", kata Pdt. Mery kepada Pos-Kupang.Com, Jumat 1 April 2022.
Baca juga: BKD NTT Target RPJMN 2020-2024 Wujud Birokrasi Berkelas Dunia
Pada bulan yang sama, kata Pdt Mery umat Kristen juga menjelang Paskah, yaitu perayaan kemenangan Kristus, Putera Allah, dan kuasa dosa kematian.
"Kami berharap perayaan-perayaan hari besar keagamaan ini memperkuat spiritualitas kita untuk makin matang dan dewasa dalam hidup beriman dan juga dalam hidup bermasyarakat dan berbangsa", ungkapnya
Menurut Pdt. Mery selama 7 minggu umat merenungkan makna penderitaan Kristus dalam masa Prapaskah/Minggu Sengsara.
Khususnya dalam dampak pandemi Covid-19, kata Pdt. Mery selama 3 tahun terakhir yang mengguncang berbagai aspek kehidupan.
Baca juga: Nasib Orang Bodoh
"Ibadah kita mestinya menjadi sumber spiritualitas untuk membangun ketangguhan hidup (resiliensi) pribadi, keluarga, dan masyarakat serta memperkuat solidaritas antar anak bangsa",
"Kami mengucapkan selamat menjelang bulan suci Ramadhan bagi umat Muslim di seluruh Indonesia, khusus di NTT", tutupnya. (*)