Ramadan 2022
Apa Hukumnya Jika Lupa Baca Niat Puasa Ramadan, Sahkah Puasa? Simak Penjelasan Buya Yahya
Sebelum menjalankan ibadah puasa, tribunners harus terlebih dahulu membaca niat. Namun bagaimana jika kita lupa mengucapkan niat puasa?
POS-KUPANG.COM - Umat Islam tinggal menunggu penetapan tanggal awal Ramadhan 1443 Hijriyah hari ini.
Jatuh pada pada 2 atau 3 April 2022.
Bila telah ditetapkan maka umat Islam pun bersiap untuk menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh.
Sebelum menjalankan ibadah puasa, tribunners harus terlebih dahulu membaca niat.
Namun bagaimana jika kita lupa mengucapkan niat puasa?
Baca juga: Contoh Naskah Kultum Ramadhan Hari Pertama Juga Doanya : Berbagai Keberkahan di Bulan Ramadan
Terlebih di awal bulan ramadan, yang mana tubuh kita masih perlu menyesuaikan dengan perubahan kebiasaan terutama kebiasaan bangun untuk makan sahur.
Lantas bagaimana hukumnya jika kita lupa membaca niat puasa?
Melansir tayangan YouTube Al-Bahjah TV, Buya Yahya menjelaskan tentang perkara tersebut.
Dilansir dari Tribun-Bali.com, merujuk pada pendapat imam besar dan para ulama, Buya Yahya mengungkapkan siapa saja yang berpuasa tetapi tidak mengucapkan niat dan tidak sahur, maka puasanya dianggap tidak sah.
"Bagi siapa pun yang tidak berniat di malam hari, tidak mengucapkan niat di malam hari, dan juga tidak sahur,"
"Maka puasanya tidak sah menurut jumhur ulama," ujar Buya Yahya.
Baca juga: BESOK Sidang Isbat Penentuan Awal Ramadan 2022, Puasa Ramadhan 1443 H Tanggal 2 April?
Namun, Buya Yahya mengungkapkan pendapat lain menurut mazhab Imam Abu Hanifa.
Dalam sebuah tulisan, ada yang berpendapat bahwa ada fatwa yang sesuai yang kerap dialami oleh orang awam.
"Akan tapi kita ingat Sayyid Alwi Assegaf Mufti Makkah waktu itu menulis mengingatkan kita, untuk orang awam kita perlu memberikan fatwa yang paling sesuai dengan keadaan mereka," ujarnnya.
Buya mengatakan, apabila memang kasus orang tersebut benar-benar lupa, dan lupanya bukan karena disengaja.
Maka orang tersebut boleh melanjutkan puasanya.
Baca juga: Jelang Ramadhan, Ada Larangan yang Tidak Boleh Dilakukan Umat Islam Saat Sambut Bulan Puasa
"Jika memang kasusnya benar-benar lupa, bukan dia main-main,"
"Subhanallah mungkin karena kesibukannya atau apa, sampai dia lupa tidak niat di malam harinya, sahur pun dia ingin sahur tapi bablas dia.
Lalu tidak niat,"
"Pagi harinya lalu ngadu, bagaimana puasa saya?"
"Maka jawabnya, lanjutkan (puasa), dan ikut mazhab imam Abu Hanifa yang memperkenankan niat di pagi hari," terang Buya Yahya.
Baca juga: Bulan Terlihat Separuh, Inilah Ciri-ciri Datangnya Malam Lailatul Qadar di Bulan Ramadhan
Buya mengungkapkan dalam Mazhab Imam Abu Hanifa, apabila seseorang luba berniat puasa pada malam hari, maka diperbolehkan berniat dipagi hari.
"Barang siapa di pagi harinya kalau dia lupa belum niat, dan dia ingin berpuasa, maka hendaknya dia niat, ikut mazhab Abu Hanifa," ujarnya.
Buya juga mengatakan, bahwa keinginan orang awam untuk berpuasa patut dihargai.
"Bahwasanya orang awam perlu dihargai dalam hal semacam ini," kata Buya Yahya.
Jangan mematahkan semangat orang untuk berpuasa, dengan mengatakan bahwa tidak niat apabila lupa mengucapkan niat.
Baca juga: Warga Muhammadiyah NTT Diminta Patuhi Protokol Kesehatan Selama Ramadhan
"Jangan sampai dibilang, enggak sah! enggak puasa,"
"Kasihan dia, ketinggalan dalam rombongan orang berpuasa," ujar Buya.
Lebih lanjut, Buya menekankan bahwa mazhab tersebut tidak boleh digunakan untuk bermain-main.
"Tapi ingat, ikut mazhab seperti ini tidak boleh main-main,"
"Sudah malam harinya melek, bisa niat.
Saya niat besok aja ikut Abu Hanifa,"
"Itu artinya anda main-main," ucap Buya.
Buya mengatakan, hal tersebut hanya boleh digunakan pada kasus darurat.
"Ini adalah kasus darurat, di mana seseorang lupa, maka di pagi harinya boleh niat dengan catatan dia belum melakukan sesuatu yang membatalkan puasa," kata Buya Yahya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Bagaimana Hukum Lupa Baca Niat Puasa Ramadan? Apakah Puasa Sah?