Berita Manggarai Barat Hari Ini

BPBD Manggarai Barat Minta Kajian Pakar Geologi untuk Relokasi Warga Terdampak Pergerakan Tanah

Warga terdampak saat ini memilih untuk tinggal di rumah tetangga atau membangun gubuk di kebun sebagai tempat tinggal

Penulis: Gecio Viana | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG.COM/GECIO VIANA
Kepala BPBD Kabupaten Mabar, Ovan Adu saat ditemui di Kantor Bupati Mabar, Kamis 18 November 2021. 

"Kami ini pasrah, seperti apa penanganan pemerintah, kami tidak bisa menentukan seperti apa harapan kami, taoi inilah keadaan, bagaimana penanganan kepada kami," tandasnya.

Pihaknya juga berharap, adanya riset oleh ahli geologi dalam peristiwa tersebut, sehingga memberikan gambaran penyebab fenomena pergerakan tanah di area tersebut. 

"Bagi kami sangat penting ahli  geologi, karena itu menyangkut kelangsungan hidup kami. Karena kami tidak tahu kondisi tanah kami, sehingga kami sangat butuh. Soal bantuan belum disampaikan pemerintah, tapi pemerintah minta untuk fotocopy KTP dan kartu keluarga dan kami telah lakukan, sudah dikirim," katanya. 

Sementara itu, pantauan POS-KUPANG.COM, kondisi perkampungan di Dusun Tado berada di kemiringan. Dusun ini dilingkungi pegunungan Golo Leleng, hamparan perkebunan kemiri dan hutan Jati. 

Akses jalan menuju Dusun mungil yang berjarak 45 km dari Labuan Bajo ini melalui simpang Dahot-Pusut-Bibang-simpang Ndiri dengan tekstur jalan berkelok dan tanjakan tajam sekira 6 kilo meter atau 3 km dari simpang Ndiri. 

Dusun Tado ditopang dua kampung yakni Kampung Dange dan Kampung Wae Munting yang letaknya berdekatan sekira ratusan meter. 

Khusus Kampung Wae Munting, diapiti dua anak sungai, sungai Wae Dongka sebelah kanan atau arah barat dan sungai Wae Tiku Dange di seberang kiri atau arah timur.

Sementara itu di sebelah atas kampung ini terdapat banyak sumber air (mata air) termasuk Wae tiku  (sumber air bersih) bagi warga kampung ini.  

Pada bagian atas kampung, persis di depan rumah seorang warga yang rumahnya roboh akibat fenomena pergerakan tanah, terlihat berair mirip rawa-rawa. Sedangkan di bagian bawah kampung itu terdapat hamparan sawah dan bentangan perkebunan warga. 

Terlihat tanah terbelah sepanjang ratusan meter di ujung kampung ini. Separuh jalan telford di ujung bawah Kampung menuju SDN Tondong Lamba, juga tampak terbelah.

Kedalaman permukaan tanah terbelah sekira satu meter.  Sementara di  setiap rumah yang rusak itu ditemukan titik- retakan pada permukaan lantai, fondasi, tiang hingga tembok rumah dengan kedalaman dan lebar retakan bervariasi.

Menurut warga, fenomena tanah bergerak di kampung itu terjadi bersamaan dengan kenaikan permukaan tanah di dekat hamparan sawah warga,  yang berjarak sekitar ratusan meter jaraknya dari lokasi tanah terbelah yang terjadi di ujung kampung itu. (*)

Berita Manggarai Timur Hari Ini

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved