Berita Kota Kupang

Harga Minyak Goreng Tinggi, Masyarakat Ubah Pola Masak

Harapannya pemerintah harus tegas dan turunkan harga minyak ini sesuai dengan harga real produksi sehingga dijualnya harga berapa

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/ASTI DHEMA
Persediaan minyak goreng subsidi Rp 14.000 sudah kosong di Hypermart Lippo Plaza Kupang pada Sabtu, 12 Februari 2022. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM,Asti Dhema

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Harga minyak semakin tinggi, masyarakat terpaksa mengubah pola masak yang biasanya menggoreng, kini berubah dengan merebus makanan.

Emirensiana, warga kelurahan Oebobo, mengatakan hal itu kepada POS-KUPANG.COM, Selasa, 29 Maret 2021. Emirensiana menyebut harga minya goreng sekarang terlalu mahal.

"Kurangi pemakaian migor dengan ubah pola masak. Sekarang  makanan pakai rebus," ungkap Emi.

Senada dengan Emirensiana, Gregorius Klau warga Oebobo ini mengaku ingginya harga migor sangat memberatkan masyarakat.

Baca juga: Kabupaten Kupang Jadi Daerah dengan Cakupan Vaksinasi Dosis II Terendah

"Sebelumnya minyak goreng per jerigen 5 liter seharga Rp 70.000, terakhir harganya menjadi Rp 80.000 dan yang 2 liter itu harganya sudah Rp 52.000 - Rp 54.000," keluh Gregorius.

Dilanjutkan Gregorius, menurutnya pemerintah sudah tidak mampu lagi melindungi masyarakat. Padahal Indonesia merupakan produsen sawit terbesar kedua setelah Malaysia.

"Kenapa menteri perdagangan mencabut Harga Eceran Tertinggi (HET)dan Domestic Market Obligasi (DMO) itu. Jangan semua dilepas ke pasar bebas,"ujarnya.

Harapannya pemerintah harus tegas dan turunkan harga minyak ini sesuai dengan harga real produksi sehingga dijualnya harga berapa.(*)

Berita Kota Kupang Hari Ini

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved