Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu 27 Maret 2022: Gaudete in Domino; Bersukacitalah di dalam Tuhan
Cinta kasih Allah terhadap Yosua dan umat Israel terlihat dalam pemenuhan janji-Nya. Ia setia membimbing dan menyertai mereka memasuki tanah terjanji.
Renungan Harian Katolik Minggu 27 Maret 2022: Gaudete in Domino; Bersukacitalah di dalam Tuhan
Oleh: RD. Maxi Un Bria
POS-KUPANG.COM - Bersyukurlah kepada Allah karena Ia baik, kekal abadi Kasih setia-Nya ( Mazmur 118:29 ). Semua yang kita alami dan miliki saat ini berasal dari Allah. Di dalam Allah terdapat hidup, berkat dan jaminan keselamatan.
Cinta kasih Allah terhadap Yosua dan umat Israel terlihat dalam pemenuhan janji-Nya. Ia setia membimbing dan menyertai mereka memasuki tanah terjanji.
Di tanah terjanji Allah memberi mereka makan dari surga berupa manna. Yosua mengajak bangsa Israel untuk bersyukur dan mendamaikan diri mereka dengan Allah.
Merayakan Paska di Tanah Terjanji dengan suasana batin yang damai. Melupakan dosa masa lalu, dan siap sedia mendamaikan diri dengan Allah dan sesama.
Rasul Paulus menulis, “Barangsiapa ada dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru. Yang lama telah berlalu, dan sungguh, yang baru sudah datang. Semuanya ini datang dari Allah yang telah mendamaikan kita dengan Diri-Nya dengan perantaraan Kristus “ ( II Kor 5 : 17-18).
Di dalam Kristus terdapat damai, pengharapan dan sukacita.
Allah Maharahim yang penuh belaskasih merahmati setiap orang berdosa untuk bertobat dan berubah ke arah kebaikan. Keselamatan dan kebahagiaan manusia di bumi dan di akhirat merupakan cita-cita tertinggi dari Allah. Sebab sesungguhnya Ia menghendaki kehidupan bukan kematian, keselamatan bukan kebinasaan.
Gambaran tentang Allah yang Maharahim dan penuh belaskasih kepada manusia yang berdosa, terbaca dalam narasi Lukas Bab 15 tentang Kisah Anak Yang Hilang. Sang Bapa berbahagia dan mengajak khalayak untuk bersyukur dan bersukacita karena anak yang hilang telah ditemukan, dan yang mati telah hidup.
Terhadap anak yang hilang, yang insaf dan menyesal akan dosa-dosanya, dan yang bangkit untuk kembali kepada Bapa, disambut Bapa dengan hati yang terbuka penuh kasih sayang.
Dan lihatlah “Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihat dia lalu tergeraklah hatinya oleh belaskasihan. Ayahnya berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia”.
Lalu berkatalah ia kepada para hambanya, “Lekaslah bawalah kemari jubah yang terbaik, kenakanlah kepadanya, pasanglah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya. Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita. Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali” (Lukas 15 : 20-24).
Betapa dahsyat Kerahiman dan belaskasih Allah terhadap orang berdosa yang insaf dan kembali ke dalam rangkulan kasih Allah. Allah bersukacita dan terbuka menerima kembali setiap orang berdosa yang insaf dan bertobat.
Sebagaimana Allah yang maharahim dan penuh belaskasih, demikianlah juga hendaknya kita bersikap yang sama terhadap sesama yang melukai dan menyakiti hati kita.