Berita Nasional

Jokowi Pusing, Harga Minyak Mentah Dunia Naik Tajam, Akankah Harga BBM di Indonesia juga Dinaikan?

Presiden Jokowi kini pusing lantaran harga minyak mentah dunia naik tajam. Akankah harga BBM di Indonesia juga dinaikan? Dengarkan apa kata Presiden.

Editor: Frans Krowin
FOTO PERTAMINA UNTUK POS- KUPANG.COM
SPBU-Warga mengisi BBM di SPBU. 

POS-KUPANG.COM - Presiden Jokowi kini seakan berada di persimpangan jalan menyusul guncangan ekonomi dunia saat ini.

Turbolensis ekonomi dunia itu terjadi gara-gara pecahnya perang antara Rusia dan Ukraina dalam sebulan terakhir.

Hal ini diungkapkan Presiden Jokowi saat memberikan pengarahan pada acara Afirmasi Bangga Buatan Produk Indonesia yang digelar di Bali dan disiarkan secara virtual pada Jumat 25 Maret 2022.

kepala Negara itu menceritakan, bahwa baru-baru ini ia mendapat telepon dari sejumlah kepala negara dan kepala pemerintahan di dunia.

Para pemimpin dunia itu, lanjut Presiden Jokowi, mengeluhkan kondisi dunia yang sedang dalam kondisi tak pasti saat ini.

Situasi ini terjadi karena pandemi Covid-19 yang sampai sekarang belum berakhir, juga perang Rusia-Ukraina yang hingga kini belum juga berhenti.

"Semua negara betul-betul pusing semua. Dalam dua minggu ini saya mendapat telepon dari beberapa kepala negara/pemerintahan," ujar Jokowi.

Baca juga: Presiden Jokowi Ancam Reshuffle Menteri Senang Impor

"Kemarin Presiden Perancis Emmanuel Macron telepon, sebelumnya Presiden China) Xi Jinping telepon, sebelumnya Perdana Menteri (Kanada) Justin Trudeau telepon."

"Sebelumnya Kanselir Jerman Olaf Scholz telepon."

"Semuanya sama. Bingung menyelesaikan persoalan-persoalan yang kita alami bersama," ujar dia.

Jokowi lalu menjelaskan, saat ini semua negara sedang mengalami kesulitan ekonomi.

Pandemi covid-19 dan perang membuat prediksi yang telah ditetapkan dalam kebijakan negara, tak bisa lagi dihitung dengan angka-angka secara pasti.

Selain itu, katanya, ada pula dampak lain, yakni kelangkaan energi yang menyebabkan naiknya harga minyak mentah dunia.

"Coba kita lihat, naik yang dulu hanya 50-60 dolar AS per barel, sekarang menjadi 118 dolar AS per barel. Dua kali lipat," ungkap Jokowi.

"Sehingga negara-negara yang tidak menyubsidi BBM (bahan bakar minyak), harganya naik langsung dua kali lipat."

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved