Berita NTT Hari Ini

Catatan BPBD Ada 843 Kejadian Bencana di NTT dalam 23 Tahun Terakhir 

risiko bencananya atau dalam zona ancaman bencana. Namun secara keseluruhan provinsi, NTT masih terkategori risiko sedang

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
Webinar peringatan Hari Meteorologi Dunia ke 2022, Kamis 24 Maret 2022. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTT, Ambros Kodo, menyampaikan telah terjadi 843 kejadian bencana di NTT 23 tahun terakhir.

Bencana yang mendominasi adalah geo-hidrometeorologi merupakan jenis bencana yang mendominasi di NTT.

Ambros menyampaikan ini secara daring dalam peringatan Hari Meteorologi Dunia ke 2022, Kamis 24 Maret 2022.

BPBD NTT mencatat kejadian bencana dari tahun 1999 hingga 2021 yaitu didominasi banjir, cuaca ekstrem, gelombang ekstrim dan abrasi, gempa bumi, tanah longsor, kekeringan, kebakaran hutan dan lahan.

Baca juga: Warga Malaka Terima Set Top Box dari Kemenkominfo

"Banjir menjadi yang tertinggi kejadiannya di NTT," terang dia.

Ia juga menyampaikan soal gempa pada 14 Desember 2021 yang tercatat menimbulkan kerusakan ringan pada 4 rumah di NTT.

Gempa ini dicatat Stasiun Geofisika Kupang, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yaitu gempa utama di Laut Flores dengan magnitudo 7,4 di 14 Desember 2021 dengan 663 kali gempa bumi susulan terjadi.

Ambros menyebut Januari hingga Februari 2022 sendiri terdapat 65 kejadian didominasi oleh bencana geo-meteorologi.

Baca juga: Minyak Goreng di Ramayana Kupang Stabil, Rudyanto Sebut Tidak Ada Batasan Stok Bagi Pembeli

Sementara dari indeks risiko bencana oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada 2021 naik dari 2020. Pada 2020 indeks risiko bencana 140,8 naik menjadi 142,52 pada 2021 dengan ancaman bencana gempa bumi, gunung api, tsunami, banjir, tanah longsor dan seterusnya.

Selain itu ada 11 kabupaten yang tinggi risiko bencananya atau dalam zona ancaman bencana. Namun secara keseluruhan provinsi, NTT masih terkategori risiko sedang.

11 kabupaten dimaksud itu di antaranya adalah Kabupaten Kupang, Manggarai, Manggarai Timur, Manggarai Barat, Belu, Malaka, Nagekeo, Timor Tengah Selatan, Flores Timur, Lembata dan Sumba Timur.

"Ini yang risiko bencananya tinggi," kata dia.

Baca juga: Kasus Covid-19 Naik, Pemprov NTT Percepat Vaksinasi

Ia menyebut Pemerintah Provinsi NTT mendorong ketangguhan bencana dengan peningkatan cakupan rencana kontingensi kebencanaan di daerah, pemasangan rambu peringatan dini kepada daerah rawan bencana, peningkatan cakupan peringatan rawan bencana di kawasan pariwisata estate, juga peningkatan cakupan desa atau kelurahan tangguh bencana. (*)

Berita NTT Hari Ini

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved