Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik, Selasa 22 Maret 2022: Pengampunan Tanpa Batas

Sikap pengampunan tidak bergantung pada banyaknya orang memaafkan kesalahan sesama tetapi lebih terarah pada hati yang penuh belas kasihan.

Editor: Agustinus Sape
Dok Pribadi
RD Eman Kiik Mau 

Renungan Harian Katolik, Selasa 22 Maret 2022: Pengampunan Tanpa Batas (Mat 18:21-35)

Oleh: RD. Eman Kiik Mau

POS-KUPANG.COM - Sikap pengampunan tidak bergantung pada banyaknya orang memaafkan kesalahan sesama tetapi lebih terarah pada hati yang penuh belas kasihan.

Tuhan Yesus mengajarkan kita untuk menyalurkan berkat pengampunan kepada sesama kita. Dendam akan menghancurkan maka ampunilah seperti kamu telah diampuni oleh Bapa di surga.

Pengampunan itu harus berjalan tanpa henti, pengampunan yang tanpa batas. Mengapa?

Pertama: Karena selama manusia masih hidup, dia tidak akan bisa lepas dari kesalahan.

Kedua: Karena penebusan Kristus, untuk mengampuni dosa-dosa kita, juga terus berlangsung hingga saat ini.

Tuhan Yesus, semoga kami mampu mengampuni satu sama lain dengan tulus ikhlas. Amin.*

Teks Lengkap Bacaan Renungan Katolik 22 Maret 2022:

Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab.
Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab. (POS-KUPANG.COM/AGUSTINUS SAPE)

Bacaan I: Dan 3:25.34-43

Semoga kami diterima baik karena jiwa yang remuk redam dan roh yang rendah

Bacaan dari Nubuat Daniel:

Tatkala dicampakkan ke dalam tanur api, Azarya berdiri dan berdoa; Ia membuka mulut di tengah-tengah api itu, katanya, "Demi nama-Mu, ya Tuhan, janganlah kami Kautolak selamanya, dan janganlah Kaubatalkan perjanjian-Mu; janganlah Kautarik kembali daripada kami belas kasihan-Mu, demi Abraham kekasih-Mu, demi Ishak hamba-Mu, dan demi Israel, orang suci-Mu, yang kepadanya Engkau telah berjanji memperbanyak keturunan mereka menjadi laksana bintang-bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut.

Ya Tuhan, jumlah kami telah menjadi paling kecil di antara sekalian bangsa, dan sekarang kamipun dianggap rendah di seluruh bumi
oleh karena dosa kami.

Dewasa inipun tidak ada pemuka, nabi atau penguasa, tiada kurban bakaran atau kurban sembelihan, kurban sajian atau ukupan;
tidak ada pula tempat untuk mempersembahkan buah bungaran kepada-Mu dan mendapat belas kasihan.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved