Perang Rusia Ukraina
Rusia Makin Makin Mengancam, Drone Tempur Putin Ditembak Jatuh Saat Masuk Wilayah NATO
Tanda-tanda Rusia makin mendekati wilayah NATO mulai terlihat Sebua drone atau pesawat tak berawak milik tentara Rusia disebut memasuki wilayah NATO
POS KUPANG.COM -- Tanda-tanda Rusia makin mendekati wilayah NATO mulai terlihat
Sebua drone atau pesawat tak berawak milik tentara Rusia disebut memasuki wilayah NATO hingga terpaksa ditembak jatuh
Angkatan udara Ukraina mengatakan, sebuah pesawat tak berawak Rusia menerobos wilayah udara NATO setelah terbang ke Polandia sebelum ditembak jatuh di wilayah Ukraina.
Melansir Yahoo News, pesawat tak berawak itu dikatakan telah mengitari kota Yavoriv di Ukraina untuk menilai kerusakan yang disebabkan oleh serangan Rusia di pangkalan militer Yavoriv dekat Lviv.
Menurut pihak berwenang, sebuah serangan selama akhir pekan menewaskan sedikitnya 35 orang dan melukai sedikitnya 134 orang lainnya.
Baca juga: Vladimir Putin Disebut Penjahat Perang oleh Presiden AS Joe Bidan , Rusia: Itu Tak Termaafkan!
Yavoriv terletak hanya 15 mil dari perbatasan Polandia, tetapi ditargetkan dengan lebih dari 30 rudal jelajah pada hari Minggu.
"Seperti yang bisa kita lihat, penjajah terus melakukan tindakan provokatif mereka tanpa ragu-ragu, terbang ke wilayah udara negara-negara anggota NATO," jelas seorang juru bicara pasukan Ukraina.
Menurut The Times, sumber militer Ukraina mengatakan mereka mengira itu adalah pesawat tak berawak Forpost Rusia, yang tidak diterbangkan oleh negara lain.
"Tidak ada personel NATO di Ukraina," kata seorang pejabat NATO, ketika ditanya apakah ada personel NATO di pangkalan itu.
Baca juga: PD III Tunggu Waktu, Rusia Makin Dekat dan Mengancam Polandia, NATO Akan Tambah Pasukan
Pemerintah Ukraina telah memohon kepada NATO untuk memberlakukan zona larangan terbang di wilayah udara mereka, tetapi NATO sejauh ini menolak karena khawatir hal itu akan memicu perang melawan Federasi Rusia.
Berbicara pada hari Kamis, Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan membawa zona larangan terbang akan menyebabkan konflik langsung antara Rusia dan NATO - sesuatu yang dia bertekad untuk hindari.
Pada hari Senin, menteri kesehatan Sajid Javid memperingatkan akan dilakukannya "tanggapan parah" jika Rusia melanggar batas wilayah NATO.
"Kami sudah sangat jelas sejak awal, dengan sekutu NATO kami, bahwa jika ada serangan apa pun di wilayah NATO maka itu akan menjadi perang dengan NATO dan akan ada respons yang parah," jelasnya.
Baca juga: Putin Kerahkan 75 Persen dari Total Militer Rusia untuk Perang Ukraina, Kata Pentagon
"Bahkan jika hanya satu tentara Rusia yang masuk ke wilayah NATO, maka itu akan menjadi perang dengan Rusia dan NATO akan merespons. Itu tidak berubah selama konflik ini dan akan ada tanggapan signifikan dari NATO jika ada serangan apa pun dari Rusia," tegasnya.
Dia menambahkan, "Pesan kami sudah sangat jelas sejak awal. Segala jenis serangan, apa pun yang menyentuh wilayah NATO atau berdampak signifikan pada NATO, maka kami akan merespons."