Tips Sehat
Kenali 7 Gejala Penyakit Stroke Ringan, Hati-hati jika Tekanan Darah Tiba-tiba Meningkat & Kesemutan
Tekanan darah tiba-tiba meningkat, Tubuh kesemutan? Hati-hati bisa jadi gejala penyakit Stroke Ringan.
Kesulitan memahami kata-kata orang lain.
Umumnya sekitar 70 persen gejala stroke ringan bisa hilang kurang dari 10 menit atau 90 persen akan hilang kurang dari empat jam.
Gejalanya sudah, lalu bagaimana dengan penyebabnya?
Gumpalan yang Akan Hancur dengan Sendirinya
Umumnya stroke mini ini disebabkan karena gumpalan berukuran kecil yang tersangkut dalam pembuluh darah otak. Gumpalan tersebut bisa saja berupa gelembung udara atau lemak.
Nah, penyumbatan ini nantinya akan menghambat aliran darah dan memicu kurangnya nutrisi dan oksigen pada bagian tertentu di otak. Kondisi inilah yang menyebabkan terganggunya fungsi otak.
Lalu, apa bedanya TIA dengan stroke? Gumpalan penyebab stroke ringan akan hancur dengan sendirinya. Dengan kata lain, otak akan kembali berfungsi normal, sehingga tidak mengakibatkan kerusakan yang bersifat permanen.
Lampu Kuning Bagi Pengidapnya
Hal yang perlu digarisbawahi, meski stroke ringan tak menyebabkan gangguan permanen, tetapi kondisi ini menjadi sebuah peringatan. Peringatan kalau pengidapnya berisiko tinggi mengalami stroke di kemudian hari. Tuh, seram kan?
Oleh karena itu, segeralah temui dokter ketika mengalami gejala-gejala stroke ringat. Tujuannya jelas, untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan mencegah komplikasi yang bisa terjadi.
Menurut WHO penyakit kardiovaskular (CVD) adalah penyebab kematian nomor 1 di dunia. Diperkirakan menyebabkan 17,9 juta kematian setiap tahun. CVD merupakan sekelompok gangguan jantung dan pembuluh darah, termasuk penyakit jantung koroner, penyakit serebrovaskular, penyakit jantung rematik, dan kondisi lainnya.
Nah, empat dari 5 kematian CVD disebabkan oleh serangan jantung dan stroke. Hal yang bikin resah, sepertiga dari kematian ini terjadi sebelum waktunya pada orang di bawah 70 tahun.
Meski stroke sangat berbahaya, untungnya penyakit ini masih bisa dicegah lewat beragam cara. Menurut penjelasan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, dalam Kementerian Kesehatan RI - Sehat Negeriku!, penyakit kardioserebrovaskuler, seperti stroke dan penyakit jantung koroner dapat dicegah dengan mengubah perilaku yang berisiko.
Contohnya, tidak merokok atau mengisap tembakau, melakukan diet sehat dengan gizi seimbang, menjaga berat badan tepat ideal (mencegah obesitas), tidak mengonsumsi alkohol, dan rutin berolahraga. (*)
Berita terkait Penyakit Stroke
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/mencegah-stroke-sejak-muda.jpg)