Tips Sehat
Kenali 7 Gejala Penyakit Stroke Ringan, Hati-hati jika Tekanan Darah Tiba-tiba Meningkat & Kesemutan
Tekanan darah tiba-tiba meningkat, Tubuh kesemutan? Hati-hati bisa jadi gejala penyakit Stroke Ringan.
Kenali 7 Gejala Penyakit Stroke Ringan, Hati-hati jika Tekanan Darah Tiba-tiba Meningkat & Kesemutan
POS-KUPANG.COM - Stroke menjadi salah satu penyakit yang menakutkan saat ini.
Penyakit yang disebut dengan The Silent Killer ini salah satu penyakit berbahaya dengan daya membunuh tinggi.
Yang mengerikan, jika tidak langsung membunuh ataau membawa kematian, stroke bisa membawa kecacatan permanen.
Karena itu, kenali sejak dini Gejala Penyakit Stroke.
Baca juga: Prihatin Dua Perempuan Penderita ODGJ dan Stroke di Matim Tinggal di Gubuk Tanpa Listrik
Dikutp dari halodoc.com, berikut 7 Gejala Penyakit Stroke Ringan. Hati-hati jika tekanan darah tiba-tiba meningkat.
Jangan dianggap remeh stroke ringang karena membawa dampak serius di kemudian hari.
Mulai dari Masalah Indra hingga Saraf
Gejala stroke ringan kebanyakan terjadi secara tiba-tiba. Boleh dibilang gejala stroke ringan atau TIA hampir serupa dengan stroke. Bedanya, gejala stroke ringan hanya berlangsung beberapa menit dan akan hilang dengan sendirinya dalam hitungan jam.
Lalu, seperti apa sih gejala stroke ringan yang umumnya dialami oleh pengidapnya? Nah, berikut beberapa gejalanya menurut ahli di National Institutes of Health - MedlinePlus.
Perubahan pada indra, seperti pendengaran, penglihatan, rasa, dan sentuhan.
Baca juga: Apa Saja Gejala Penyakit Anemia Sel Sabit? Komplikasinya Bisa Stroke, Hipertensi Paru dan Lainnya
Perubahan kewaspadaan (termasuk kantuk atau tidak sadar)
Perubahan mental, seperti kebingungan, kehilangan ingatan, kesulitan menulis atau membaca,
berbicara atau memahami orang lain.
Masalah otot, contohnya kelemahan otot, kesulitan menelan, atau berjalan.
Pusing atau kehilangan keseimbangan dan koordinasi
Kurangnya kontrol atas kandung kemih atau usus.
Masalah saraf, seperti mati rasa atau kesemutan pada satu sisi
Ingat, segeralah temui atau tanyakan pada dokter bilang mengalam gejala stroke ringan di atas. Kamu
bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc.
Selain gejala-gejala di atas, ada pula gejala lainnya yang mungkin muncul. Contohnya:
Peningkatan tekanan darah mendadak.
Salah satu sisi mulut dan wajah penderita terlihat turun.
Kelelahan tiba-tiba.
Kesemutan tubuh.
Cara bicara jadi kacau dan tidak jelas.
Lengan atau kaki mengalami kelumpuhan atau sulit diangkat.
Kehilangan keseimbangan atau koordinasi tubuh.
Diplopia (pandangan ganda).
Pandangan menjadi kabur atau kebutaan.
Kesulitan memahami kata-kata orang lain.
Umumnya sekitar 70 persen gejala stroke ringan bisa hilang kurang dari 10 menit atau 90 persen akan hilang kurang dari empat jam.
Gejalanya sudah, lalu bagaimana dengan penyebabnya?
Gumpalan yang Akan Hancur dengan Sendirinya
Umumnya stroke mini ini disebabkan karena gumpalan berukuran kecil yang tersangkut dalam pembuluh darah otak. Gumpalan tersebut bisa saja berupa gelembung udara atau lemak.
Nah, penyumbatan ini nantinya akan menghambat aliran darah dan memicu kurangnya nutrisi dan oksigen pada bagian tertentu di otak. Kondisi inilah yang menyebabkan terganggunya fungsi otak.
Lalu, apa bedanya TIA dengan stroke? Gumpalan penyebab stroke ringan akan hancur dengan sendirinya. Dengan kata lain, otak akan kembali berfungsi normal, sehingga tidak mengakibatkan kerusakan yang bersifat permanen.
Lampu Kuning Bagi Pengidapnya
Hal yang perlu digarisbawahi, meski stroke ringan tak menyebabkan gangguan permanen, tetapi kondisi ini menjadi sebuah peringatan. Peringatan kalau pengidapnya berisiko tinggi mengalami stroke di kemudian hari. Tuh, seram kan?
Oleh karena itu, segeralah temui dokter ketika mengalami gejala-gejala stroke ringat. Tujuannya jelas, untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan mencegah komplikasi yang bisa terjadi.
Menurut WHO penyakit kardiovaskular (CVD) adalah penyebab kematian nomor 1 di dunia. Diperkirakan menyebabkan 17,9 juta kematian setiap tahun. CVD merupakan sekelompok gangguan jantung dan pembuluh darah, termasuk penyakit jantung koroner, penyakit serebrovaskular, penyakit jantung rematik, dan kondisi lainnya.
Nah, empat dari 5 kematian CVD disebabkan oleh serangan jantung dan stroke. Hal yang bikin resah, sepertiga dari kematian ini terjadi sebelum waktunya pada orang di bawah 70 tahun.
Meski stroke sangat berbahaya, untungnya penyakit ini masih bisa dicegah lewat beragam cara. Menurut penjelasan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, dalam Kementerian Kesehatan RI - Sehat Negeriku!, penyakit kardioserebrovaskuler, seperti stroke dan penyakit jantung koroner dapat dicegah dengan mengubah perilaku yang berisiko.
Contohnya, tidak merokok atau mengisap tembakau, melakukan diet sehat dengan gizi seimbang, menjaga berat badan tepat ideal (mencegah obesitas), tidak mengonsumsi alkohol, dan rutin berolahraga. (*)
Berita terkait Penyakit Stroke
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/mencegah-stroke-sejak-muda.jpg)