Berita NTT Hari Ini
Meserasi Ataupah Sebut Vaksin Booster di NTT Baru 2,73 Persen
Ia menyebut cakupan vaksin ketiga tertinggi di Kota Kupang mencapai 6,34 persen dan terendah di Kabupaten TTS
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG -- Cakupan vaksin ketiga atau booster di Provinsi NTT kini mencapai 2,73 persen dari secara keseluruhan penerima vaksin di NTT.
Kepala Dinas Kesehatan, Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi NTT, Meserasi Ataupah, menginformasikan ini, Selasa 15 Maret 2022.
Ia menyebut cakupan vaksin ketiga tertinggi di Kota Kupang mencapai 6,34 persen dan terendah di Kabupaten Timor Tengah Selatan 0,84 persen.
Baca juga: Atasi Kesulitan Air, Wagub NTT Josef Nae Soi Bilang Begini
Untuk SDM kesehatan di Provinsi NTT cakupan vaksin booster sebesar 88,08 persen dengan yang tertinggi di Kabupate Ende yaitu 126,52 persen dan terendah di Kabupaten Malaka 60,54 persen.
Lalu cakupan vaksin ketiga bagi pelayan publik di Provinsi NTT sebesar 2,65 persen dengan yang tertinggi di Kabupaten Sumba Barat 8,87 persen dan terendah di Kabupaten Manggarai 0,77 persen.
Sedangkan cakupan vaksin booster bagi masyarakat umum di Provinsi NTT Sebesar 2,47 persen tertinggi di Kota Kupang yaitu 6,06 persen dan terendah di Sabu Raijua yaitu 0,13 persen.
Baca juga: Berkas Randi Badjideh Belum Dikembalikan Penyidik Polda NTT
Sementara cakupan booster bagi lansia di Provinsi NTT sebesar 1,39 persen dengan yang tertinggi di Kota Kupang yaitu 6,82 persen
Lalu bagi remaja di Provinsi NTT Sebesar 0,08 persen dengan yang tertinggi di Kota Kupang 0,33 persen.
Sedangkan Cakupan Vaksin 2 bagi Anak-anak di Provinsi NTT Sebesar 11,74 persen dengan yang tertinggi di Kota Kupang yaitu 47,40 persen dan terendah di Kabupaten Sikka 0,09 persen.
Baca juga: Ini Makna Penyatuan Tanah dan Air di IKN Nusantara Bagi Gubernur NTT Viktor Laiskodat
"Sementara sasaran yang belum mendapatkan vaksin booster di Provinsi NTT Sebesar 97,27 persen dengan yang belum mendapatkan vaksin booster tertinggi di TTS yaitu 99,16 persen dan terendah di Kota Kupang 93,66 persen," kata dia. (*)