Perang Rusia Ukraina

Rusia Tantang Balik NATO yang Terus Kirim Senjata Bantu Ukraina, Sebut Konvoi Jadi Target Empuk

Uni Eropa dan negara-negara anggota NATO tidak secara langsung membantu Ukraina dalam menghadapi serbuan pasukan Rusia.

Editor: Alfred Dama
Via Intisari.Grid.ID
Tentara Ukraina memegang senjata anti tank NLAW di luar kota Kyiv 

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada hari Sabtu menyatakan kesiapannya untuk melakukan negosiasi dengan Rusia di Yerusalem.

Zelensky mengatakan bahwa dia meminta Perdana Menteri Israel Naftali Bennett untuk menengahi pembicaraan damai.

“Kami berbicara dengan (Perdana Menteri Israel Naftali) Bennett, dan saya mengatakan bahwa hari ini tidak benar [untuk mengadakan] pertemuan di Rusia, di Belarus.

Saya tidak berbicara tentang pertemuan teknis – saya berbicara tentang pertemuan para pemimpin. Apakah saya pikir Israel bisa menjadi tanah seperti itu, dan Yerusalem? Ya, saya pikir begitu. Dan saya mengatakan itu kepadanya," kata Zelensky seperti dikutip RT News.

Sejauh ini, delegasi Rusia dan Ukraina telah bertemu tiga kali di Belarus untuk membahas konflik yang sedang berlangsung.

Selain mencapai beberapa pemahaman tentang membangun koridor kemanusiaan untuk mengevakuasi warga sipil dari zona pertempuran, kedua belah pihak telah gagal mencapai hasil yang nyata, RT News melaporkan.

Pasukan Rusia Mendekati Kyiv

Pasukan Rusia tampaknya membuat kemajuan dari timur laut dalam perjuangan lambat mereka menuju ibukota Ukraina,

sementara tank dan artileri menggempur tempat-tempat yang sudah dikepung dengan tembakan yang begitu berat sehingga penduduk satu kota tidak dapat mengubur semakin banyak orang tewas.

Dalam serangan masa lalu di Suriah dan Chechnya, strategi Rusia adalah menghancurkan perlawanan bersenjata dengan serangan udara berkelanjutan dan penembakan yang meratakan pusat populasi.

Serangan semacam itu telah memutus kota pelabuhan selatan Mariupol, dan nasib serupa bisa menunggu Kyiv dan bagian lain Ukraina jika perang berlanjut.

Di Mariupol, serangan tak henti-hentinya ke kota telah menggagalkan upaya berulang kali untuk membawa makanan dan air serta mengevakuasi warga sipil yang terperangkap.

Pada hari Jumat, seorang fotografer Associated Press menangkap momen ketika sebuah tank muncul untuk menembak langsung ke sebuah gedung apartemen, menyelimuti satu sisi dalam bola api oranye yang mengepul.

Serangan mematikan di rumah sakit bersalin di sana minggu ini memicu kemarahan internasional dan tuduhan kejahatan perang.

Korban tewas Mariupol telah melewati 1.500 dalam 12 hari serangan, kata kantor walikota.

Halaman
1234
Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved