Puasa Ramadhan
Masih Punya Utang Puasa Ramadhan, Apa yang Harus Dilakukan? Begini Penjelasan UAS
Saat memasuki Ramadhan, sudah kewajiban umat muslim berpuasa selama sebulan penuh.Namun adakalanya seseorang melewatkan berpuasa seperti sakit keras
POS-KUPANG.COM - Tak terasa umat Islam akan memasuki bulan suci ramadhan.
Bagi umat muslim yang masih mempunyai hutang puasa Ramadhan segeralah menggantinya sebelum memasuk bulan puasa.
Lantas bagaimana bila dua kali ramadhan, bahkan lebih dari itu umat muslim belum juga mengganti puasa Ramadhan karena hamil dan menyusui.
Dilansir dari Tribun-Timur.com, tak lama lagi bulan Ramadhan tiba.
Bagi yang punya utang puasa Ramadhan tahun lalu, untuk segera menggantinya.
Baca juga: Punya Hutang Puasa Ramadhan? Simak Bacaan Niat Puasa Qadha,Wajib Tahu Hukumnya Jika Lupa
Nah, terkadang muncul pertanyaan bagaimana jika sudah dua kali Ramadhan belum juga bayar utang puasa.
Apa yang harus dilakukan?
Apakah langsung mengganti sesuai jumlah hari yang ditinggalkan atau adakah dendanya?
Saat memasuki Ramadhan, sudah kewajiban umat muslim berpuasa selama sebulan penuh.
Namun adakalanya seseorang melewatkan berpuasa seperti sakit keras.
Meski dalam kondisi tertentu seseorang boleh tidak berpuasa, yang bersangkutan wajib menggantinya di hari lain di luar Ramadhan.
Baca juga: Niat Puasa Ramadan 2022, Bacaan Doa Berbuka Puasa Ramadhan Bahasa Arab dan Latin
Di sisa waktu yang ada sebelum masuk Ramadhan, qadha utang puasa dapat dilakukan.
Lantas, sampai kapan batas akhir mengqadha dan apakah ada denda apabila terlewat melakukan qadha puasa Ramadhan?
Ustaz Abdul Somad (UAS) menjelaskan, bagi yang masih memiliki utang puasa dan belum sempat dibayar, harus mengganti pada 11 bulan selain Ramadhan.
Namun, jika masih tersisa, dia harus mengganti sembari membayar denda.
Ketentuan membayar hutang puasa Ramadan dapat dilihat jelas dalam firman Allah pada Q.S. Al-Baqarah ayat 184 yang berbunyi:
Baca juga: Puasa Ramadhan 2022 Segera Tiba, Amalan yang Dianjurkan di Bulan Syaban Menurut Habib Novel Alaydrus
أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ ۖ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ ۖ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain.
Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin.
Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya.
Baca juga: Puasa Ramadhan 2022 Segera Tiba , Ini Dia Jadwal Idul Fitri Tahun Ini
"Siapa yang tidak membayar puasa ramadhan yang lalu, kemudian puasa ramadhan ini, dan masuk ke puasa ramadhan yang akan datang, maka kena denda satu hari satu mud," jelas UAS dikutip dalam kanal youtube Ustadz Menjawab.
Dijabarkannya, satu mud adalah setara 7,5 ons beras. Misalnya seseorang mempunyai utang puasa lima hari di bulan ramadhan dua tahun lalu, maka mengganti puasa selama hari disertai membayar denda per harinya satu mud arau 7,5 ons beras.
Di bulan Sya'ban ini, umat Islam dapat mengganti utang puasa dan mendapatkan pahala berlipat.
Qadha puasa yang dilakukan bertepatan dengan puasa Senin Kamis maka mendapat dua pahala sekaligus.
Namun, untuk niat puasa, hanya diucapkan satu niat yakni niat qadha saja.
Baca juga: Niat Puasa Ramadhan di Bulan Rajab, Apa Boleh Gabungkan Puasa Rajab dan Qadha Ramadhan?
"Batasnya kapan? Sampai sebelum bulan Ramadhan yang akan datang nanti," terangnya.
Mengqadha puasa dilakukan dengan cara berpuasa sesuai dengan jumlah hari yang ditinggalkan.
Jika Anda meninggalkan puasa lebih dari satu hari, pelaksanaan qadha puasa dapat dilaksanakan secara berturut-turut atau secara terpisah.
Niat Puasa Qadha Ramadhan
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Baca juga: Bolehkah Qadha Puasa Ramadhan Digabung dengan Puasa di Bulan Rajab, Begini Penjelasan Buya Yahya
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.
Tata Cara Qadha Puasa
Dalam hal ini, ia memberikan arahan untuk menentukan terlebih dahulu jumlahnya. Jika tidak ingat atau lupa hitungan harinya, maka bisa mengira-ngira sesuai yang pernah dijalankan puasanya.
"Pertama tentukan dulu jumlahnya, tak bisa saya itung pak ustadz, bisa, akhil baligh umur berapa, 10, sekarang baru ingat puasa umur berapa 30,” jelasnya.
"Berarti 20 tahun, saya tak tinggal semua pak ustadz ada juga sedikit-sedikit berapa hari? agak-agak 5 hari. Jika dahulu hanya menunaikan puasa sebanyak 5 hari, maka sisanya dihitung sebagai utang, “ ujarnya.
Dalam penyampaiannya, ia juga menekankan bahwa puasa qadha’ yang dilaksanakan pada Senin dan Kamis maupun bulan Sya'ban akan diberi tiga pahala sekaligus.
“Puasa senin kamis dapat, Sya'ban dapat, tapi niatnya satu saja," jelasnya.
Bagaimana kalau sebelum lunas keburu meninggal?
"InsyaAllah Allah mengampuni karena sudah ada niat meng-qadha" tukas Ustadz Abdul Somad.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul 2 Kali Ramadhan Tapi Belum Bayar Utang Puasa, Apa yang Harus Dilakukan? UAS Beri Penjelasan