Bolehkah Qadha Puasa Ramadhan Digabung dengan Puasa di Bulan Rajab, Begini Penjelasan Buya Yahya

POS-KUPANG.COM -  Awal bulan Rajab 1 Rajab 1443 H bertepatan jatuh pada Kamis, (3/2)

Dalam menyambut bulan Rajab, terdapat sejumlah amalan-amalan yang dianjurkan untuk dikerjakan umat muslim.

Puasa salah satu amalan yang kerap dikerjakan umat muslim baik puasa wajib Ramadhan maupun sunnah, termasuk amalan bulan Rajab.

Bagi umat muslim yang berhutang puasa di bulan Ramadhan dan ingin menggantikan puasanya di bulan Rajab bisakah dilakukan.

Baca juga: Laksanakan Puasa, Niat Puasa Senin Kamis dan Membayar Hitang Puasa Ramadhan

Dilansir dari BanjarmasinPost.co.id, Buya Yahya berikan penjelasan soal puasa Rajab yang digabung dengan qadha puasa Ramadhan.

Lalu bagaimana hukum puasa di bulan Rajab? Dan bagaimana hukum menggabungkan dengan qadha puasa Ramadhan?

Buya Yahya menjelaskan, amalan-amalan yang telah dikerjakan di bulan lainnya selain bulan Rajab maka bisa pula dikerjakan di bulan Rajab.

Di antara amalan yang dapat ditunaikan yakni puasa, shalat, dan shalawat.

Baca juga: BACAAN Niat Qadha Puasa Ramadhan, Bolehkah Digabung dengan Puasa Senin Kamis? Ini Penjelasan UAS

"Jangan sampai ada yang berkata puasa di bulan Rajab adalah bid'ah misalnya, tidak ada bid'ah puasa di bulan Rajab," terangnya.

Puasa yang dilarang oleh Allah yakni di Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha serta hari Tasyrik. Selebihnya adalah puasa sunnah setiap saat.

"Puasa adalah amalan yang dicintai Allah SWT," ucap Buya Yahya.

Buya Yahya menceritakan, suatu ketika Nabi Muhammad SAW pernah berpuasa sangat banyak di bulan Rajab, dan di kesempatan lainnya kadang-kadang nabi Muhammad tidak berpuasa di bulan Rajab.

Baca juga: Bacaan Niat Puasa Ramadhan dalam Tulisan Latin dan Arab serta Terjemahannya

Jika Nabi pernah mengerjakan kemudian pernah pula meninggalkan itu dinamakan amalan sunnah.

"Maka secara umum puasa bulan Rajab adalah sunnah," jelasnya.