Perang Rusia Ukraina

5 Tentara Bayaran Paling Berbahaya Dalam Perang Rusia-Ukraina, Grup Ini Dikenal Paling Kejam

Perang Rusia Ukraina kini melibatkan Tentaraa Bayaran. Ini 5 Tentara Bayaran paling berbahaya dalam Perang Rusia-Ukraina,grup ini dikenal paling Kejam

Editor: Adiana Ahmad
AP/Visar Kryeziu
Seorang wanita Polandia memeluk seorang sukarelawan Polandia bernama Jedrzej 34, menunggu untuk menyeberangi perbatasan untuk pergi dan berperang melawan pasukan Rusia di perbatasan Medyka, di Medyka, Polandia, pada Sabtu, 26 Februari 2022. 

Negara itu awal pekan ini untuk sementara mencabut persyaratan visa bagi sukarelawan asing yang ingin memasuki negara itu dan bergabung dalam perang melawan pasukan Rusia.

“Kami tidak akan rugi apa-apa selain kebebasan kami sendiri,” kata Zelensky, mencatat bahwa sekutu internasional Ukraina mengirim pasokan senjata negara itu setiap hari.

ementara warga asing telah berperang di Ukraina sejak 2014, ketika separatis yang didukung Rusia merebut sebagian wilayah Donbas, para ahli yang melacak pejuang asing mengatakan dorongan ini adalah langkah yang jauh melampaui ambisi.

Para ahli telah memperingatkan bahwa bepergian ke Ukraina tanpa pelatihan militer berbahaya.

Masih belum jelas dari mana 16.000 sukarelawan akan berasal, dan Zelensky tidak memperluas topik dalam videonya.

Sejauh ini, sebagian besar pejuang asing di Ukraina berasal dari negara-negara pasca-Soviet lainnya termasuk Georgia dan Belarus.

Tetapi laporan media menunjukkan bahwa mereka berasal dari negara-negara seperti Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat.

4. Tentara bayaran Suriah

Dikutip dari The Guardian, Selasa (8/3/2022) upaya perekrutan warga Suriah oleh Rusia pertama kali dilaporkan situs berita Suriah, DeirEzzor24.

Media tersebut mengatakan, Moskow mencari sukarelawan pengawal pasukan militer dengan kontrak enam bulan dengan bayaran antara 200 dolar AS hingga 300 dolar AS per bulan.

The Wall Street Journal melaporkan, beberapa tentara bayaran Suriah sudah berada di Rusia dan bersiap untuk memasuki medan pertempuran di Ukraina.

Dengan sponsor Rusia dan Turki, tentara bayaran Suriah telah berperang di luar negeri.

Diberitakan Asharq Al-Awsat, mediator di Damaskus dan daerah lain yang dikelola pemerintah di Suriah diberitakan oleh  telah mulai menandatangani kontrak dengan pemuda Suriah yang bersedia berperang bersama tentara Rusia di Ukraina.

Daftar wajib militer baru mencakup sekitar 23.000 warga Suriah yang telah bertempur dalam formasi milisi bersama pasukan pemerintah Suriah.

Para pejuang ini pernah pergi berperang di bawah panji-panji Asosiasi Al-Bustan dan Pasukan Pertahanan Nasional (NDF).

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved