Internasional Womans Day

Perempuan Hadir dan Beri Warna di Legislatif 

Perempuan hadir di lembaga legislatif/DPRD turut memberikan warna, karena di lembaga legislatif semua produk yang dihasilkan merupakan kebijak

Editor: Ferry Ndoen
DOK-PRIBADI
sosok wanita karier kota 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM,Oby Lewanmeru

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Perempuan hadir di lembaga legislatif/DPRD turut memberikan warna, karena di lembaga legislatif semua produk yang dihasilkan merupakan kebijakan bersama.

Hal ini disampaikan Ketua DPRD NTT, Ir. Emelia J. Nomleni pada acara talk show Peringatan Internasional Women's Day 
yang  berlangsung  di Hotel Aston, Jalan Timor Raya, Kota Kupang, Selasa 8 Maret 2022.
Acara ini dipandu oleh Ana Djukana. 

Kegiatan ini mengambil tema global "Break the Bias" atau Menghapus Bias dan Stigma Kepemimpinan Perempuan di Indonesia. Sementara tema secara nasional adalah Puan Tuan Setara. 

Kegiatan dilakukan secara online via zoom yang akan ditayangkan secara live streaming di YouTube Oxfam dan Pos Kupang.
Menjawab pertanyaan dari beberapa peserta, Emi sapaan akrab Emelia Nomleni mengatakan, kehadiran perempuan di lembaga legislatif ikut memberi warna tersendiri.

Baca juga: Peran Laki-laki Mendukung Kepemimpinan Perempuan dan Kesetaraan Gender

"Kami di DPRD NTT saat ini ada 13 perempuan dan kami sedang menggagas perda tentang Pengarusutamaan Gender. Ini bertujuan agar semua kebijakan di perangkat daerah punya  keberpihakan pada perempuan," kata Emi.

Dijelaskan, dirinya tiga periode menjadi DPRD dan saat ini dipercayakan menjadi ketua. Bahkan, di lembaga itu mereka mempunyai  pilihan, harus rajin mendengarkan. 

"Tidak ada sekolah DPRD, ketika di sana kita lakukan banyak hal.

Saya jadi DPRD itu sekitar  enam - delapan bulan saya tidak bicara.

Ketika saya ditetapkan ketua DPRD, saya dikatakan Emi Nomleni bodoh dan sebagainya," katanya.

Baca juga: Oxfam Indonesia Peringati Hari Perempuan Internasional, Peran Lelaki Dukung Kepemimpinan Perempuan 

Padahal, lanjutnya, menjadi pemimpin tidak saja orang cerdas.

"Kekuatan ada di perempuan, karena melihat banyak hal, menilai banyak hal," katanya

Dikatakan, dalam gagasan membuat perda pengarusutamaan gender, diharapkan bagaimana semua rencana OPD ada pengarusutamaan gender. 

"Ini sebenarnya bukan soal urus perempuan saja,tetapi juga urus laki-laki. Kita harus jelaskan ini ke banyak orang," katanya.
Menurut Emi, banyak orang ingin agar mereka yang ada di legislatif bersuara keras, tapi urusannya,apakah dengan suara keras hasilnya ada.

"Jadi memang kita belajar berproses dalam segala hal.

Hari ini kami masih terus diuji, apakah sampai pada perjuangan bersama atau gagal. Kami tinggalkan legasi bagi perempuan muda bahwa kita bisa jatuh tapi ingat, jangan pakai baju dan sepatu orang lain. Berupaya menemukan apa yang cocok bagi anda dan pakai untuk berjalan," ujarnya.

Sementara dalam penyampaian materi, Emi mengatakan, ketika Tuhan berkehendak dirinya menjadi Ketua DPRD, dirasakan bahwa
menjadi pemimpin itu gampang-gampang susah.

"Ini pengalaman baru. Kita tidak punya bentuk kepemimpinan perempuan,tidak ada,selama ini kepemimpinan maskulin.
Sehingga kita harus adopsi kepemimpinan laki-laki," katanya.

Pengalaman yang ada, lanjutnya, menjadi ketua awalnya sulit, lingkungan tidak biasa DPRD dipimpin oleh perempuan. Jika di  eksekutif itu jabatan struktural, tapi di DPRD beda.

"Jika kami 65 orang,maka saya harus bersama ke 64 . Selama ini tidak ada pemimpin perempuan. Perempuan selalu mendengar dan itu terjadi sesungguhnya, sehingga kami coba melakukan dan sudah dua tahun lebih semuanya bisa berjalan baik," ujarnya.
Apa tantangan-tantangan, menghapus stigma perempuan itu tidak bisa?

Emi mengakui, tantangannya ada, namun tetap harus percaya diri.

Butuh waktu juga dalam memberi dorongan kepada perempuan dan anak perempuan kita bahwa kita mampu.

Sedangkan soal budaya, Emi mengatakan, budaya ada secara internal dan eksternal. Misalkan, sekolahkan anak perempuan dapat hasil ganda, dia mendapat ilmu, tapi juga di rumah dia bisa mengatur.

"Kita siapkan perempuan agar punya kesempatan ada di ruang publik. Laki-laki juga kita ajar agar sampaikan bahwa saudara perempuan adik perempuannya juga mampu.(*)

Ketua DPRD NTT, Ir. Emelia J. Nomleni saat menyampaikan materi pada talk show peringatan International Women's Day yang  berlangsung 
 di Hotel Aston, Jalan Timor Raya, Kota Kupang, Selasa 8 Maret 2022.
Ketua DPRD NTT, Ir. Emelia J. Nomleni saat menyampaikan materi pada talk show peringatan International Women's Day yang berlangsung di Hotel Aston, Jalan Timor Raya, Kota Kupang, Selasa 8 Maret 2022. (POS-KUPANG.COM/OBY LEWANMERU)
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved