Perang Rusia Ukraina
Keberanian Presiden Ukraina Dipuji Para Pemimpin Dunia, Tetap Bertahan Walau Digempur Habis-Habisan
Keberanian Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang bertahan di tengah gempuran Rusia, menuai pujian para pemimpin dunia. Begini pujian Menlu AS.
Pejabat AS, Inggris, dan Uni Eropa telah menyatakan bahwa mereka tidak akan mengakui pemerintahan boneka yang dibentuk oleh Rusia jika Kyiv jatuh.
Baca juga: Pantas Tak Gentar,Ini Senjata Pamungkas Putin Jika Amerika dan NATO Ikut Campur Dalam Urusan Ukraina
Dalam upaya untuk melindungi kemerdekaan Ukraina, pejabat AS dilaporkan telah mendesak Ukraina untuk tidak mengizinkan pejabat senior untuk tetap di tempat yang sama untuk jangka waktu yang lama, dan pindah ke lokasi di luar ibu kota negara.
Menurut beberapa pejabat, AS dan negara-negara sekutu juga ingin melihat pejabat Ukraina menetapkan lokasi untuk kepemimpinan di luar Kyiv.
Presiden Zelensky tetap di Kyiv meskipun ada laporan bahwa dia ditawari bantuan asing untuk dievakuasi dari kota.
Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-12
Militer Rusia akan membuka koridor kemanusiaan di beberapa kota Ukraina, termasuk ibu kota, Kyiv, pada pukul 10 pagi waktu Moskow.
Pada Senin 7 Maret 2022, kantor berita Interfax melaporkan, koridor yang juga akan difasilitasi di kota Kharkiv, Mariupol, dan Sumy, sedang disiapkan atas permintaan Presiden Prancis Emmanuel Macron, mengingat situasi saat ini di kota-kota itu.
Pasukan Rusia telah meningkatkan serangan mereka terhadap kota-kota Ukraina di tengah, utara, dan selatan negara itu.
Baca juga: MENGEJUTKAN, Presiden Zelensky Daftarkan Ukraina Masuk Uni Eropa, Andriy Syabila: Jayalah Negeriku!
“Gelombang serangan rudal terbaru datang saat kegelapan turun,” kata Penasihat Presiden Ukraina, Oleksiy Arestovich, Senin, dilansir Al Jazeera.
Arestovich menggambarkan situasi "bencana" di pinggiran kota Kyiv di Bucha, Hostomel dan Irpin, di mana upaya untuk mengevakuasi penduduk gagal.
Evakuasi juga gagal di Mariupol di selatan dan Volnovakha di timur karena pengeboman.
Di sisi lain, Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett, mengatakan negaranya akan terus berusaha menengahi antara Rusia dan Ukraina.
Lalu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendesak Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengumumkan gencatan senjata di Ukraina.
Selain itu, membuka koridor kemanusiaan dan menandatangani perjanjian damai.
Beberapa hari terakhir, penduduk Ukraina tak terurus keberadaannya. Mereka terlihat keluyuran tanpa tujuan setelah rumah mereka, tempat tinggal mereka dibombardir habis-habisan oleh Rusia.
